tag:blogger.com,1999:blog-41824903136432415612024-02-19T09:12:30.040-08:00BLOG PENDIDIKAN INDONESIAGENERASI CERDAS BANGSA INDONESIAPelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.comBlogger46125tag:blogger.com,1999:blog-4182490313643241561.post-81468737324691591062012-12-22T17:18:00.003-08:002012-12-22T17:18:51.193-08:00Sosiologi Pendidikan<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
<b>BAB I</b></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
<b>PENDAHULUAN</b></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Manusia adalah makhluk sosial, yang
selalu berkelompok dan saling membutuhkan satu sama lain. Kajian sosiologi
pendidikan menekankan implikasi dan akibat sosial dari pendidikan dan memandang
masalah-masalah pendidikan dari sudut totalitas lingkup sosial kebudayaan,
politik dan ekonomisnya bagi masyarakat. Apabila psikologi pendidikan memandang
gejala pendidikan dari konteks perilaku dan perkembangan pribadi, maka
sosiologi pendidikan memandang gejala pendidikan sebagai bagian dari struktur
sosial masyarakat.</div>
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="more"></a> Dilihat dari objek penyelidikannya sosiologi pendidikan
adalah bagian dari ilmu sosial terutama sosiologi dan ilmu pendidikan yang
secara umum juga merupakan bagian dari kelompok ilmu sosial. Sedangkan yang
termasuk dalam lingkup ilmu sosial antara lain: ilmu ekonomi, ilmu hukum, ilmu
pendidikan, psikologi, antropologi dan sosiologi. Dari sini terlihat jelas
kedudukan sosiologi dan ilmu pendidikan.<br />
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
telah memiliki lapangan penyelidikan, sudut pandang, metode dan susunan
pengetahuan yang jelas. Objek penelitiannya adalah tingkah laku manusia dan
kelompok. Sudut pandangnya memandang hakikat masyarakat, kebudayaan dan
individu secara ilmiah. Sedangkan susunan pengetahuannya terdiri dari atas
konsep-konsep dan prinsip-prinsip mengenai kehidupan kelompok sosial,
kebudayaan dan perkembangan pribadi. Dengan segala keunikan yang dimiliki oleh
sosiologi pendidikan, kali ini kami selaku pemakalah akan membahas pengertian,
ruang lingkup, sejarah, dan tujuan dan kegunaan sosiologi pendidikan.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
<b>BAB II</b></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
<b>PEMBAHASAN</b></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
<b>A. Pengertian</b></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Secara harfiah atau etimologi
(definisi nominal), Sosiologi berasal dari bahasa Latin: <i>Socius = </i>teman,
kawan, sahabat, dan <i>logos</i> = ilmu pengetahuan. Sedangkan menurut
terminologi, definisi Sosiologi berdasarkan para pakar adalah sebagai berikut<a href="http://antoniyuzar.wordpress.com/2010/05/13/sosiologi-pendidikan-2/#_ftn1">[1]</a>:</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
a. sosiologi adalah studi
tentang hubungan antara manusia (<i>human relationship)</i>. (Alvin Bertrand)</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
b. sosiologi adalah suatu
ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan, yakni
hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok, kelompok
dengan kelompok, baik formal maupun material, baik statis maupun dinamis.
(Mayor Polak)</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
c. sosiologi adalah ilmu
masyarakat umum. (P.J. Bouwman)</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
d. sosiologi atau ilmu
masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial,
termasuk perubahan-perubahan sosial. (Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi).</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Jadi kami selaku pemakalah dapat
menyimpulkan bahwa sosiologi itu adalah suatu ilmu yang mempelajari suatu
interaksi seseorang dengan orang lain dan lingkungan masyarakat. Sekarang
bagaimana dengan pengertian sosiologi pendidikan itu sendiri?</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Mengenai pertanyaan diatas ada dua
pendapat, yaitu:</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
1. Menurut Prof. Dr. S.
Nasution, MA. Mengatakan bahwa memberikan definisi sosiologi pendidikan tidak
mudah. Para ahli pendidikan dan ahli sosiologi telah berusaha untuk memberikan
definisi sosiologi pendidikan, namun definisi-definisi itu kebanyakan tidak
terpakai oleh orang lapangan. Kesukaran untuk memperoleh definisi yang mantap
tentang sosiologi pendidikan antara lain disebabkan<a href="http://antoniyuzar.wordpress.com/2010/05/13/sosiologi-pendidikan-2/#_ftn2">[2]</a>:</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
(a) sukarnya membatasi bidang
studi di antara bidang pendidikan dan bidang sosiologi.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
(b) kurangnya penelitian dalam
bidang ini, dan</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
(c) belum nyatanya sumbangannya
kepada pendidikan umumnya dan pendidikan guru khususnya.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
2. Pendapat yang kedua,
para ahli memberikan pengertiannya, yaitu<a href="http://antoniyuzar.wordpress.com/2010/05/13/sosiologi-pendidikan-2/#_ftn3">[3]</a>:</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
(a) Menurut <b>F.G. Robbins,</b>
sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki struktur
dan dinamika proses pendidikan. Struktur mengandung pengertian teori dan
filsafat pendidikan, sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan hubungan
kesemuanya dengantata sosial masyarakat. Sedangkan dinamika yakni proses sosial
dan kultural, proses perkembangan kepribadian,dan hubungan kesemuanya dengan
proses pendidikan.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
(b) Menurut <b>H.P.
Fairchild</b> dalam bukunya ”<i>Dictionary of Sociology” </i>dikatakan bahwa
sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan
masalah-masalah pendidikan yang fundamental. Jadi ia tergolong <i>applied
sociology.</i></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
(c) Menurut <b>Prof</b>. <b>DR
S. Nasution,M.A</b>., Sosiologi Pendidikana dalah ilmu yang berusaha untuk
mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian
individu agar lebih baik.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
(d) Menurut <b>F.G Robbins dan
Brown</b>, Sosiologi Pendidikan ialah ilmu yang membicarakan dan menjelaskan
hubungan-hubungan sosial yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta
mengorganisasi pengalaman. Sosiologi pendidikan mempelajari kelakuan sosial
serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
(e) Menurut <b>E.G
Payne</b>, Sosiologi Pendidikan ialah studi yang komprehensif tentang segala
aspek pendidikan dari segi ilmu sosiologi yang diterapkan.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
(f) Menurut <b>Drs.
Ary H. Gunawan</b>, Sosiologi Pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang berusaha
memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan
sosiologis.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Dari beberapa defenisi di atas, dapat
disimpulkan bahwa <i>sosiologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari seluruh
aspek pendidikan, baik itu struktur, dinamika, masalah-masalah pendidikan,
ataupun aspek-aspek lainnya secara mendalam melalui analisis atau pendekatan
sosiologis.</i></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
<b>B. Ruang Lingkup</b></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Berbicara mengenai ruang lingkup
sosiologi pendidikan, hal ini tidak terlepas dari masyarakat. Oleh karena itu
sosiologi disebut juga sebagai Ilmu Masyarakat atau Ilmu yang membicarakan
masyarakat. Berikut kami akan tampilkan secara sistematis mengenai ruang
lingkup pembahasan sosiologi sebagai berikut<a href="http://antoniyuzar.wordpress.com/2010/05/13/sosiologi-pendidikan-2/#_ftn4">[4]</a>:</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
1. Hubungan sistem
pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Dalam kategori ini terdapat antara
lain masalah-masalah sebagai berikut:</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
a. fungsi pendidikan dalam
kebudayaan</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
b. hubungan antara sistem
pendidikan dengan proses kontrol sosial dan sistem kekuasaan</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
c. fungsi sistem
pendidikan dalam proses perubahan sosial dan kultural atau usaha mempertahankan
<i>status quo</i>.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
d. hubungan pendidikan
dengan sistem tingkat atau status sosial</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
e. fungsi sistem
pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial, kultural dan sebagainya.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
2. Hubungan antar-manusia
di dalam sekolah</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Lapangan kedua ini menganalisis
struktur sosial di dalam sekolah, pola kebudayaan di dalam sistem sekolah
menunjukkan perbedaan dengan apa yang terdapat di dalam masyarakat di luar
sekolah. Di dalam bidang ini dapat dipelajari:</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
a. hakikat kebudayaan
sekolah sejauh ada perbedaannya dengan kebudayaan di luar sekolah.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
b. pola interaksi sosial
atau struktur masyarakat sekolah, yang antara lain meliputi berbagai hubungan
antara berbagai unsur di sekolah, kepemimpinan dan hubungan kekuasaan,
stratifikasi sosial dan pola interaksi informal sebagai terdapat dalam <i>clique
</i>serta kelompok-kelompok murid lainnya.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
3. Pengaruh sekolah
terhadap kelakuan dan kepribadian semua pihak di sekolah</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Dalam bidang ini diutamakan aspek
proses pendidikan itu sendiri. Di sini kita analisis kepribadian dan kelakuan
guru, murid dan lain-lain atas pengaruh partisipasi dalam keseluruhan sistem
pendidikan.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
4. Sekolah dalam
masyarakat</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Di sini dianalisis pola-pola interaksi
antara sekolah dengan kelompok-kelompok sosial lainnya dalam masyarakat
disekitar sekolah. Antara lain dapat dipelajari:</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
a. pengaruh masyarakat
atas organisasi sekolah</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
b. analisis proses
pendidikan yang terdapat dalam sistem-sistem sosial dalam masyarakat luar
sekolah</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
c. hubungan antara sekolah
dan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
d. faktor-faktor demografi
dan ekologi dalam masyarakat bertalian dengan organisasi sekolah, yang perlu
untuk memahami sistem pendidikan dalam masyarakat serta integrasinya di dalam
keseluruhan kehidupan masyarakat.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Sedangkan menurut Drs. Ary H. Gunawan
mengatakan bahwa ruang lingkup kajian sosiologi adalah sebagai berikut<a href="http://antoniyuzar.wordpress.com/2010/05/13/sosiologi-pendidikan-2/#_ftn5">[5]</a>:</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
a. struktur sosial adalah
jalinan dari seluruh unsur-unsur sosial</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
b. unsur-unsur sosial,
yang pokok adalah norma/kaidah sosial, lembaga sosial, kelompok sosial, dan
lapisan sosial.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
c. proses sosial adalah
pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
d. perubahan sosial adalah
segala perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga sosial dalam masyarakat yang
mempengaruhi sistem sosial, seperti nilai, sikap, dan sebagainya.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Jadi kami selaku pemakalah
menyimpulkan bahwa ruang lingkup sosiologi pendidikan adalah</div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">Objek
kajian sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan
antarmanusia tersebut didalam masyarakat.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">Jadi
pada dasarnya sosiologi mempelajari masyarakat dan perilaku sosial manusia
dengan meneliti kelompok yang dibangunnya.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">Sosiologi
mempelajari perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal-usul
pertumbuhannya serta menganalisis pengaruh kegiatan kelompok terhadap
anggotannya.</li>
</ul>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
<b>C. Sejarah Sosiologi Pendidikan</b></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Sejak manusia dilahirkan di dunia ini,
secara sadar maupun tidak, sesungguhnya ia telah belajar dan berkenalan dengan
hubungan-hubungan social yaitu hubungan antara manusia dalam masyarakat.
Hubungan sosial out dimulai dari hubungan antara anak dengan orang tua kemudian
meluas hingga ketetangga<a href="http://antoniyuzar.wordpress.com/2010/05/13/sosiologi-pendidikan-2/#_ftn6">[6]</a>.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Dalam hubungan sosial tersebut
terjadilah proses pengenalan dan proses pengenalan tersebut mencakup berbagai
budaya, nilai, norma dan tanggung jawab manusia, sehingga dapat tercipta corak
kehidupan masyarakat yang berbeda-beda dengan masalah yang berbeda pula.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Sosiologi ini dicetuskan oleh Aguste
Comte maka dari itu dia dikenal sebagai bapak sosiologi, ia lahir di
Montpellier tahun 1798. Ia merupakan seorang penulis kebanyakan konsep, prinsip
dan metode yang sekarang dipakai dalam sosiologi berasal dari Comte. Comte
membagikan sosiologi atas statika social dan dinamika social dan sosiologi
mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
1. Bersifat empiris yaitu
didsarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat
spekulatif.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
2. Bersifat teoritis yaitu
selalu berusaha menyusun abstraksi dan hasil observasi.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
3. Bersifat kumulatif yaitu
teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori yang ada kemudian diperbaiki,
diperluas dan diperhalus</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
4. Bersifat nenotis yaitu tidak
mempersoalkan baik buruk suatu fakta tertentu tetapi untuk menjelaskan fakta
tersebut.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Comte mengatakan bahwa tiap-tiap
cabang ilmu pengetahuan manusia mesti melalui tiga tahapan perkembangan teori
secara berturut-turut yaitu keagamaan atau khayalan, metafisika atau abstrak
dan saintifik atau positif<a href="http://antoniyuzar.wordpress.com/2010/05/13/sosiologi-pendidikan-2/#_ftn7">[7]</a>.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Setelah selesai perang dunia II,
perkembangan masyarakat berubah secara drastis dimana masyarakat dunia
mengingnkan adanya perubahan dalam menyahuti perkembangan dan kebutuhan baru
terhadap penyesuaian perilaku lembaga pendidikan. Oleh karena itu disiplin
sosiologi pendidikan yang sempat tenggelam dimunculkan kembali sebagai bagian
dari ilmu-ilmu penting dilembaga pendidikan<a href="http://antoniyuzar.wordpress.com/2010/05/13/sosiologi-pendidikan-2/#_ftn8">[8]</a>.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Menurut pendapat Drs. Ary H. Gunawan,
bahwa sejarah sosiologi pendidikan terdiri dari 4 fase, yaitu<a href="http://antoniyuzar.wordpress.com/2010/05/13/sosiologi-pendidikan-2/#_ftn9">[9]</a>:</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
a. fase pertama, dimana
sosiologi sebagai bagian dari pandangan tentang kehidupan bersama filsafat
umum. Pada fase ini sosiologi merupakan cabang filsafat, maka namanya adalah
filsafat sosial.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
b. Dalam fase kedua ini,
timbul keinginan-keinginan untuk membangun susunan ilmu berdasarkan
pengalaman-pengalaman dan peristiwa-peristiwa nyata (empiris). Jadi pada fase
ini mulai adanya keinginan memisahkan diri antara filsafat dengan sosial.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
c. sosiologi pada fase
ketiga ini, merupakan fase awal dari sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang
berdiri sendiri. Orang mengatakan bahwa Comte adalah “bapak sosiologi”, karena
ialah yang pertama kali mempergunakan istilah sosiologi dalam pembahasan
tentang masyarakat.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Sedangkan Saint Simon dianggap sebagai
“perintis jalan” bagi sosiologi. Ia bermaksud membentuk ilmu yang disebut
“Psycho-Politique”.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Dengan ilmu tersebut Saint Simon dan
juga Comte mengambil rumusan dari Turgot (1726-1781) sebagai orang yang berjasa
terhadap sosiologi, sehingga sosiologi menjadi tumbuh sendiri.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
d. pada fase yang terakhir
ini, ciri utamanya adalah keinginan untuk bersama-sama memberikan batas yang
tegas tentang obyek sosiologi, sekaligus memberikan pengertian-pengertian dan
metode-metode sosiologi yang khusus. Pelopor sosiologi yang otonom dalam
metodenya ini berada pada akhir abad 18 dan awal 19 antara lain adalah Fiche,
Novalis, Adam Muller, Hegel, dan lain-lain.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
<b>D. Tujuan dan Kegunaan Sosiologi</b></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Francis Broun mengemukakan bahwa
sosiologi pendidikan memperhatikan pengaruh keseluruhan lingkungan budaya
sebagai tempat dan cara individu memproleh dan mengorganisasi pengalamannya.
Sedang S. Nasution mengatakan bahwa sosiologi pendidikan adalah Ilmu yang
berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk
memproleh perkembangan kepribadian individu yang lebih baik. Dari kedua
pengertian dan beberapa pengertian yang telah dikemukakan dapat disebutkan
beberapa konsep tentang tujuan sosiologi pendidikan, yaitu sebagai berikut<a href="http://antoniyuzar.wordpress.com/2010/05/13/sosiologi-pendidikan-2/#_ftn10">[10]</a>:</div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">Sosiologi
pendidikan bertujuan menganalisis proses sosialisasi anak, baik dalam
keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dalam hal ini harus diperhatiakan
pengaruh lingkungan dan kebudayaan masyarakat terhadap perkembangan
pribadi anak. Misalnya, anak yang terdidik dengan baik dalam keluarga yang
religius, setelah dewasa/tua akan cendrung menjadi manusia yang religius
pula. Anak yang terdidik dalam keluarga intelektual akan cendrung
memilih/mengutamakan jalur intlektual pula, dan sebagainya.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">Sosiologi
pendidikan bertujuan menganalisis perkembangan dan kemajuan social. Banyak
orang/pakar yang beranggapan bahwa pendidikan memberikan kemungkinan yang
besar bagi kemajuan masyarakat, karena dengan memiliki ijazah yang semakin
tinggi akan lebih mampu menduduki jabatan yang lebih tinggi pula (serta
penghasilan yang lebih banyak pula, guna menambah kesejahteraan social). Disamping
itu dengan pengetahuan dan keterampilan yang banyak dapat mengembangkan
aktivitas serta kreativitas social.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">Sosiologi
pendidikan bertujuan menganalisis status pendidikan dalam masyarakat.
Berdirinya suatu lembaga pendidikan dalammasyarakat sering disesuaikan
dengan tingkatan daerah di mana lembaga pendidikan itu berada. Misalnya,
perguruan tinggi bisa didirikan di tingkat propinsi atau minimal kabupaten
yang cukup animo mahasiswanya serta tersedianya dosen yang bonafid.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">Sosiologi
pendidikan bertujuan menganalisis partisipasi orang-orang
terdidik/berpendidikan dalam kegiatan social. Peranan/aktivitas warga yang
berpendidikan / intelektual sering menjadi ukuan tentang maju dan
berkembang kehidupan masyarakat. Sebaiknya warga yang berpendidikan tidak
segan- segan berpartisipasi aktif dalam kegiatan social, terutama dalam
memajukan kepentingan / kebutuhan masyarakat. Ia harus menjadi motor
penggerak dari peningkatan taraf hidup social.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">Sosiologi
pendidikan bertujuan membantu <i>menentukan tujuan pendidikan. </i>Sejumlah
pakar berpendapat bahwa tujuan pendidikan nasional harus bertolak dan
dapat dipulangkan kepada filsafat hidup bangsa tersebut. Seperti di
Indonesia, Pancasila sebagai filsafat hidup dan kepribadian bangsa
Indonesia harus menjadi dasar untuk menentukan tujuan pendidikan Nasional
serta tujuan pendidikan lainnya. Dinamika tujuan pendidikan nasional
terletak pada keterkaitanya dengan GBHN, yang tiap 5 (lima) tahun sekali
ditetapkan dalam Sidang Umum MPR, dan disesuaikan dengan era pembangunan
yang ditempuh, serta kebutuhan masyarakat dan kebutuhan manusia.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">Menurut
E. G Payne, sosiologi pendidikan bertujuan utama memberi kepada guru- guru
(termasuk para peneliti dan siapa pun yang terkait dalam bidang
pendidikan) latihan – latihan yang efektif dalam bidang sosiologi sehingga
dapat memberikan sumbangannya secara cepat dan tepat kepada masalah
pendidikan. Menurut pendapatnya, sosiologi pendidikan tidak hanya
berkenaan dengan proses belajar dan sosialisasi yang terkait dengan
sosiologi saja, tetapi juga segala sesuatu dalam bidang pendidikan yang
dapat dianalis sosiologi. Seperti sosiologi yang digunakan untuk
meningkatkan teknik mengajar yaitu metode sosiodrama, bermain peranan (<i>role
playing</i>) dan sebagainya.dengan demikian sosiologi pendidikan
bermanfaat besar bagi para pendidik, selain berharga untuk mengalisis
pendidikan, juga bermanfaat untuk memahami hubungan antara manusia di
sekolah serta struktur masyarakat. Sosiologi pendidikan tidak hanya
mempelajari masalah – masalah sosial dalam pendidikan saja, melainkan juga
hal – hal pokok lain, seperti tujuan pendidikan, bahan kurikulum, strategi
belajar, sarana belajar, dan sebagainya. Sosiologi pendidikan ialah
analisis ilmiah atas proses sosial dan pola- pola sosial yang terdapat
dalam sistem pendidikan.</li>
</ol>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Jika dilihat zaman peradaban yunani
pada masa Plato (427-327 BC), pendidikannya lebih mengutamakan penciptaan
manusia sebagai pemikir, kemudian sebagai ksatria dan penguasa. Pada zaman
Romawi, seperti masa kehidupan Cicero (106-43 BC), pendidikan mengutamakan
penciptaan manusia yang hmanistis. Pada abad pertengahan, pendidikan
mengutamakan menjadikan manusia sebagai pengabdi Khalik (baik versi Islam
maupun versi Kristiani). Pada abad pertengahan (1600-an-1800-an), melahirkan
teori Nativisme (Rousseau, 1712-1778), Empirisme oleh Locke (1632-1704) dan
konvergensi oleh Stern (1871-1939). Semuanya cendrung kepada nilai individu
anak sebagai manusia yang memiliki karakteristik yang unik.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Menurut Nasution ada beberapa konsep
tentang tujuan Sosiologi Pendidikan, antara lain sebagai berikut<a href="http://antoniyuzar.wordpress.com/2010/05/13/sosiologi-pendidikan-2/#_ftn11">[11]</a>:
(1) analisis proses sosiologi (2) analisis kedudukan pendidikan dalam
masyarakat, (3) analisis intraksi social di sekolah dan antara sekolah dengan
masyarakat, (4) alat kemajuan dan perkembangan social, (5) dasar untuk
menentukan tujuan pendidikan, (6) sosiologi terapan, dan (7) latihan bagi
petugas pendidikan.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Konsep tentang tujuan sosiologi
pendidikan di atas menunjukkan bahwa aktivitas masyarakat dalam pendidikan
merupakan sebuah proses sehingga pendidikan dapat dijadikan instrument oleh
individu untuk dapat berintraksi secara tepat di komunitas dan masyarakatnya.
Pada sisi yang lain, sosiologi pendidikan akan memberikan penjelasan yang
relevan dengan kondisi kekinian masyarakat, sehingga setiap individu sebagai
anggota masyarakat dapat menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan perkembangan
berbagai fenomena yang muncul dalam masyarakatnya.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Tujuan sosiologi pendidikan pada
dasarnya untuk mempercepat dan meningkatkan pencapaian tujuan pendidikan secara
keseluruhan. Karena itu, sosiologi pendidikan tidak akan keluar darim
upaya-upaya agar pencapaian tujuan dan fungsi pendidikan tercapai menurut
pendidikan itu sendiri. Secara universalm tujuan dan fungsi pendidikan itu
adalah memanusiakan manusia oleh manusia yang telah memanusia. Itulah sebabnya
system pendidikan nasional menurut UUSPN No. 2 Tahun 1989 pasal 3 adalah “ untuk
mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia
Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujaun nasional”. Menurut fungsi
tersebut jelas sekali bahwa pendidikan diselenggarakan adalan: (1) untuk
mengembangkan kemampuan manusia Indonesia, (2) meningkatkan mutu kehidupan
manusia Indonesiam (3) meningkatkan martabat manusia Indonesia, (4) mewujudkan
tujuan nasional melalui manusia-masusia Indonesia. Oleh karena itu pendidikan
diselenggarakan untuk manusia Indonesia sehingga manusia Indonesia tersebut
memiliki kemampuan mengembangkan diri,mmeningkatkan mutu kehidupan, meninggikan
martabat dalam ragka mencapai tujuan nasional<a href="http://antoniyuzar.wordpress.com/2010/05/13/sosiologi-pendidikan-2/#_ftn12">[12]</a>.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Kegunaan atau faedah sosiologi untuk
kehidupan sehari-hari, yaitu<a href="http://antoniyuzar.wordpress.com/2010/05/13/sosiologi-pendidikan-2/#_ftn13">[13]</a>:</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
1. Untuk pekerjaan sosial,
sosiologi memberikan gambaran/pengertian tentang berbagai problem sosial,
sehingga dapat dicari solusinya secara tepat dan akurat.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
2. Untuk pembangunan pada
umumnya, sosiologi memberikan pengertian tentang masyarkat secara luas,
sehingga dengan gambaran tersebut para perencana dan pelaksana pembangunan
dapat mencari pola pembangunan yang paling sesuai agar berhasil.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
<b>E. Kesimpulan</b></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
Untuk memudahkan para audiens dalam
memahami makalah kami ini, berikut kami akan merangkum sejumlah isi makalah
kami secara ringkas dan padat, yaitu:</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
1. Sosiologi ialah pengetahuan
yang mempelajari hubungan sosial antara sesama manusia (individu dan individu),
antara individu dengan kelompok, serta sifat perubahan-perubahan dalam
lembaga-lembaga dan ide-ide sosial.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
2. Latar belakang
timbulnya sosiologi pendidikan ialah disebabkan karena masyarakat mengalami
perubahan sosial yang cepat. Perubahan sosial itu menimbulkan cultural lag.
Cultural lag ini merupakan sumber masalah sosial dalam masyarakat. Masalah
sosial itu di alami oleh dunia pendidikan. Lembaga pendidikan tidak mampu
mengatasinya kemudian ahli sosiologi menyumbangkan pemikiran-pemikirannya untuk
memecahkan masalah itu, maka lahirlah sosiologi pendidikan.</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
3. Tujuan sosiologi
pendidikan pada dasarnya untuk mempercepat dan meningkatkan pencapaian tujuan
pendidikan secara keseluruhan. Karena itu, sosiologi pendidikan tidak akan
keluar darim uapaya-upaya agar pencapaian tujuan dan fungsi pendidikan tercapai
menurut pendidikan itu sendiri.</div>
Pelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4182490313643241561.post-33404171099106753192012-12-22T17:11:00.001-08:002012-12-22T17:11:15.168-08:00Sosiologi Politik<i><i><b><b></b></b></i></i><br />
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<i><i><b><b><span style="font-size: x-small;"><strong>Pengertian Sosiologi Politik</strong> </span></b></b></i></i></div>
<i><i><b><b>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: x-small;">Terdapat
beberapa definisi tentang sosiologi yang dikemukakan oleh berbagai
tokoh sosiologi. Benang merahnya adalah bahwa sosiologi pada dasarnya
memusatkan perhatiannya pada masyarakat dan individu, karena menurut
sosiologi, masyarakat sebagai tempat interaksi tindakan-tindakan
individu di mana tindakan tersebut dapat mempengaruhi masyarakat.
Sosiologi juga memahami tentang lembaga sosial dan kelompok sosial yang
merupakan bagian dari masyarakat sebagai unit analisis sosiologi. Selain
itu sosiologi juga mempelajari tentang tatanan sosial serta perubahan
sosial. </span></div>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: x-small;">Politik
berkaitan pelaksanaan kegiatan dan sistem politik untuk tercapainya
tujuan bersama yang telah ditetapkan, dalam hal ini adanya penggunaan
kekuasaan agar tujuan tersebut dapat terlaksana. Perlu untuk dipahami
bahwa tujuan yang telah ditentukan tersebut merupakan tujuan publik dan
bukannya tujuan individu. </span></div>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: x-small;">Sedangkan
sosiologi politik dasarnya berhubungan dengan penggunaan kekuasaan dan
wewenang dalam pelaksanaan kegiatan sistem politik, yang banyak
dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial budaya. </span></div>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: x-small;"><strong>Sumbangan Pemikiran Teori Klasik pada Sosiologi Politik</strong> </span></div>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: x-small;">Dari
beberapa tokoh teori klasik sosiologi ada beberapa tokoh yang dianggap
banyak memberikan kontribusi dalam hal teori yang sampai sekarangpun
masih digunakan sebagai dasar berpikir dalam menjelaskan sosiologi
politik. Tokoh tersebut antara lain adalah Karl Marx, Max Weber dan
Emile Durkheim. Ketiganya dapat dianggap sebagai tokoh yang utama dalam
teori klasik. </span></div>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: x-small;">Meskipun
ketiganya tidak secara jelas menjelaskan tentang sosiologi politik
tetapi teori-teori dan konsep-konsep mereka tersebut dapat memberikan
suatu pemahaman yang mendalam tentang sosiologi politik dengan
berdasarkan teori sosiologi klasik. </span></div>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: x-small;">Persamaan ketiga tokoh tersebut dalam menjelaskan teorinya adalah: </span></div>
<ol type="a">
<li>
<div align="left" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0;">
<span style="font-size: x-small;">Memberikan analisis secara makro </span></div>
</li>
<li>
<div align="left" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0;">
<span style="font-size: x-small;">Penjelasan bersifat komparasi sejarah </span></div>
</li>
<li>
<div align="left" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0;">
<span style="font-size: x-small;">Mengemukakan adanya perubahan sosial </span></div>
</li>
<li>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: x-small;">Teorinya dapat diterapkan di semua tipe masyarakat </span></div>
</li>
</ol>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: x-small;">Setiap
tokoh mempunyai pendekatan dan konsep yang berbeda dalam memberikan
kontribusi dalam sosiologi politik. Marx dengan pendekatan materialisme
historis dengan konsep tentang kelas, eksploitasi, alinasi, negara serta
ideologi. Pendekatan Weber adalah analisis tipe ideal dan sosiologi
intepretatif, dengan konsep rasionalisasi, otoritas, kelompok status
serta partai politik. Sedangkan pendekatan Durkheim adalah
fungsionalisme sosiologis melalui konsepnya solidaritas sosial, anomie
dan kesadaran kolektif. Konsep kekerabatan, agama, ekonomi, stratifikasi
dan sistem nilai dan kepercayaan bersama merupakan faktor-faktor sosial
budaya yang banyak memberikan pengaruh pada pelaksanaan sistem politik,
di mana masing-masing tokoh akan mengemukakan hipotesisnya dalam
pelaksanaan kegiatan politik. </span></div>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: small;"><strong>Faktor-faktor Berpengaruh Terhadap Sikap Perilaku Politik Individu</strong> </span></div>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: x-small;"><strong>Keluarga</strong> </span></div>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="23" title="23"></a><span style="font-size: x-small;">Dari
urain di atas nampak bahwa peranan kehidupan keluarga dalam mendorong
partisipasi politik seseorang cukup signifikan. Setidaknya dalam
keluarga yang memiliki minat politik yang tinggi, cenderung homogen
dalam pilihan politik, ditambah dengan tingkat kohesi keluarganya yang
cukup tinggi, kecenderungan seorang anak untuk berpartisipasi dalam
politik sebagaimana kehidupan politik keluargannya relatif tinggi. </span></div>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="24" title="24"></a><span style="font-size: x-small;">Aspek-aspek
kehidupan keluarga yang secara langsung maupun tidak langsung dapat
mempengaruhi partisipasi politik seorang anak, diantaranya karena: </span></div>
<ol type="a">
<li>
<div align="left" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="26" title="26"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="25" title="25"></a> <span style="font-size: x-small;">Tingkat daya tarik keluarga bagi seorang anak </span></div>
</li>
<li>
<div align="left" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="27" title="27"></a> <span style="font-size: x-small;">Tingkat kesamaan pilihan (preferensi) politik orang tua </span></div>
</li>
<li>
<div align="left" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="28" title="28"></a> <span style="font-size: x-small;">Tingkat keutuhan (cohesiveness) keluarga </span></div>
</li>
<li>
<div align="left" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="29" title="29"></a> <span style="font-size: x-small;">Tingkat minat orang tua terhadap politik </span></div>
</li>
<li>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="210" title="210"></a><span style="font-size: x-small;">Proses sosialisasi politik keluarga </span></div>
</li>
</ol>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="211" title="211"></a><span style="font-size: x-small;"><br />
<strong>Agama dan Ekonomi</strong> </span></div>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="212" title="212"></a><span style="font-size: x-small;">Selain
keluarga faktor yang mempengaruhi perilaku politik individu adalah
agama yang dianutnya. Dalam kenyataan pendidikan anak dalam keluarga
antara lain mengajarkan tentang otoritas, yaitu otoritas orang tua.
Otoritas ini merupakan perpaduan antara otoritas politik dan agama.
Sementara organisasi keagamaan di luar rumah pada kenyataannya juga
mensosialisasikan ajaran yang mengandung pendidikan politik. Dengan
demikian agama yang memuat nilai-nilai dan ajaran-ajaran juga dapat
mendorong individu untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik. </span></div>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="213" title="213"></a><span style="font-size: x-small;">Selain
itu secara ekonomi melalui partisipasi dalam serikat-serikat pekerja
juga dapat mendorong individu untuk ikut serta dalam kegiatan politik.
Organisasi pekerja merupakan ajang kampanye dan mobilisasi massa untuk
dapat ikut berpolitik. </span></div>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: x-small;"><strong>Stratifikasi serta Sistem Nilai dan Kepercayaan</strong> </span></div>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="215" title="215"></a><span style="font-size: x-small;">Perbedaan
kelas sosial dalam suatu masyarakat akan berpengaruh pada perbedaan
keyakinan dan pola perilaku individu di berbagai bidang kehidupan,
termasuk kehidupan politik. Perbedaan kelas akan tercermin pada praktik
sosialisasi, aktivitas budaya, dan pengalaman sosialnya. Tingkat
partisipasi individu dalam voting dilukiskan dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan, pendapatan, ras, jenis kelamin, umur, tempat tinggal,
situasi, dan status individu tersebut. </span></div>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="216" title="216"></a><span style="font-size: x-small;">Perilaku
politik individu juga dipengaruhi oleh sistem nilai dan kepercayaan
yang dianut oleh masyarakat dimana individu tersebut tinggal. Pada
masyarakat Indonesia dijumpai sistem nilai dalam bermusyawarah.
Sementara itu di Amerika Serikat sistem sekolah dianggap sebagai agen
sosialisasi politik. </span></div>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: x-small;"><strong>Pengertian Sosialisasi Politik</strong> </span></div>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="33" title="33"></a><span style="font-size: x-small;">Terdapat
berbagai macam definisi untuk mengartikan pengertian sosialisasi
politik. Secara singkat dapat dikatakan bahwa sosialisasi politik adalah
proses internalisasi nilai, pengenalan dan pemahaman, pemeliharaan dan
penciptaan, serta proses eksternalisasi nilai-nilai dan pedoman politik
dari individu/kelompok ke individu/kelompok yang lain. Sosialisasi
politik ini dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. </span></div>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: x-small;"><strong>Agen-agen Sosialisasi Politik</strong> </span></div>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="35" title="35"></a><span style="font-size: x-small;">Dalam
suatu proses sosialisasi nilai dan perilaku politik diperlukan
agen-agen sosialisasi yang merupakan pihak yang melakukan transfer
nilai. Agen pertama adalah keluarga dimana individu menerima warisan
nilai-nilai pada tahap awal dalam hidupnya. Sosialisasi ini dapat
terjadi secara represi atau partisipatoris. Sekolah juga merupakan agen
sosialisasi politik sebab sekolah menjalankan fungsi transformasi ilmu
pengetahuan, nilai dan sikap yang di dalamnya juga termasuk ilmu, nilai,
dan sikap politik. Sosialisasi politik juga dapat melalui teman sebaya
(peer group) yang sifatnya informal. Agen sosialisasi terakhir adalah
media, dimana berita yang dilihat atau dibaca setiap hari merupakan
sosialisasi yang efektif. </span></div>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: x-small;"><strong>Pengertian Partisipasi Politik</strong> </span></div>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="43" title="43"></a><span style="font-size: x-small;">Bertitik
tolak dari beberapa definisi di atas, maka partisipasi politik secara
umum bisa dikatakan merupakan kegiatan seseorang atau sekelompok orang
untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, dengan jalan
memilih pemimpin negara dan secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi kebijakannya. </span></div>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="44" title="44"></a><span style="font-size: x-small;">Di
sisi lain, partisipasi politik pun diarahkan untuk memperkuat sistem
politik yang ada. Dalam tataran ini partisipasi politik dipandang
sebagai bentuk legitimasi dari sistem politik yang bersangkutan. Atau
dengan kata lain partisipasi politik menjadi salah satu indikator
signifikan atas dukungan rakyat baik terhadap pemimpinnya,
kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemimpinnya maupun bagi sistem
politik yang diterapkannya. </span></div>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="45" title="45"></a><span style="font-size: x-small;"><br />
<strong>Bentuk dan Model Partisipasi Politik</strong> </span></div>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="46" title="46"></a><span style="font-size: x-small;">Partisipasi
pada dasarnya merupakan kegiatan warga negara dalam rangka ikut serta
menentukan berbagai macam kepentingan hidupnya dalam ruang lingkup dan
konteks masyarakat atau negara itu sendiri. Karena itu partisipasi itu
sendiri bisa beragam bentuk kegiatannya. Bagaimana pun, ekspresi orang
dalam mengemukakan atau dalam merespon berbagai macam permasalahan dan
kepentingan politiknya, satu sama lain akan berbeda-beda. Uraian di atas
memperlihatkan bahwa partisipasi politik sebagai suatu bentuk kegiatan
atau aktivitas dapat dilihat dari beberapa sisi. Ia bisa dilihat sebagai
bentuk kegiatan yang secara sadar maupun tidak sadar atau dimobilisasi.
Ia bisa dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri. Kemudian dapat
pula dilakukan langsung ataupun tidak langsung, melembaga ataupun tidak
melembaga sifatnya, dan seterusnya. </span></div>
<div align="left" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: x-small;">Faktor-faktor
yang mempengaruhi tinggi rendahnya partisipasi politik seseorang adalah
berdasarkan tinggi rendahnya dan kombinasi kedua faktor tersebut
menghasilkan model partisipasi politik. </span></div>
</b></b></i></i>Pelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4182490313643241561.post-16023992672915253612012-12-22T17:02:00.000-08:002012-12-22T17:02:10.678-08:00Sosiologi Hukum<div style="text-align: justify;">
Sosiologi hukum adalah ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara hukum dengan gejala-gejala
sosial lainnya secara empiris analitis.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Brade Meyer</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Sociology af the law – Menjadikan hukum sebagai alat pusat
penelitian secara sosiologis yakni sama halnya bagaimana sosiologi
meneliti suatu kelompok kecil lainnya. Tujuan penelitian adalah selain
untuk menggambarkan betapa penting arti hukum bagi masyarakat luas juga
untuk menggambarkan proses internalnya hukum.</li>
<li>Sociology in the law – Untuk memudahkan fungsi hukumnya, pelaksanaan
fungsi hukum dengan dibantu oleh pengetahuanatau ilmu sosial pada
alat-alat hukumnya.</li>
<li>Gejala social lainnya – Sosiologi bukan hanya saja mempersoalkan penelitian secara normatif (<em>dassollen</em>)
saja tetapi juga mempersoalkan analisa-analisa normatif didalam rangka
efektifitas hukum agar tujan kepastian hukum dapat tercapai.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Sejarah Lahirnya Sosiologi Hukum Sebagai Mata Kuliah</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum tahun 1976 di Unpad lahir suatu
mahzab yang digagas oleh Mochtar Kusumaatmadja yang waktu itu sebagai
Menteri Kehakiman dan Guru Besar Unpad diminta menyusun konsep hukum
yang mendukung pembangunan oleh Bapenas, maka dari itu kemudian lahirlah
konsep pembinaan hukum. Konsep pembinaan hukum menurut Mochtar
Kusumaatmadja diantaranya yaitu :</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Hukum tidak meliputi asas dan kaidah yang mengatur kehidupan manusia
dalam masyarakat termasuk lembaga dan proses didalam mewujudkan <span style="text-decoration: underline;">kaedah</span> itu dalam kenyataan.</li>
<li>Hukum adalah keseluruhan kaedah dan asas yang mengatur kehidupan
manusia dalam masyarakat, termasuk lembaga dan proses dalam mewujudkan
berlakunya hukum.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Penjelasan :</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pada pengertian yang pertama kata kaedah mengandung makna yaitu Undang-undang Normatif Positivisme</li>
<li>Kata asas dan kaedah menggambarkan hukum sebagai gejala normative (hukum alam)</li>
<li>Kata lembaga dan proses menggambarkan hukum sebagai gejala social (sociological yurispudence)</li>
<li>Gejala social adalah gejala-gejala yang terdapat dalam masyarakat
yang berkaitan dengan kebutuhan pokok manusia (kemakmuran, kekuasaan,
kedudukan, keadilan, kepastian, kegunaan dan kebahagiaan).</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
GBHN 1973 : Hukum tidak boleh menghambat
proses pembangunan yang merupakan suatu proses yang menyangkut seluruh
aspek-aspek kehidupan manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
GBHN 1978 : Hukum dapat berfungsi sebagai sarana pembaharuan</div>
<div style="text-align: justify;">
Ex : Dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun
1974 tentang Perkawinan tidak terdapat atau melarang adanya perkawinan
anak-anak, hal tersebut merubah pemikiran masyarakat agraris menjadi
masyarakat industri.</div>
<div style="text-align: justify;">
GBHN 1983 : Hukum sebagai sarana rekayasa masyarakat</div>
<div style="text-align: justify;">
Ex : Dalam Undang-Undang Hak Cipta, dimana hal tersebut merubah pemikiran masyarakat industri menjadi masyarakat informasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Soiologi Hukum Sebagai Ilmu</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada lahirnya sosiologi hukum dipengaruhi
oleh 3 (tiga) disiplin ilmu, yaitu filsafat hukum, ilmu hukum dan
sosiologi yang berorientasi dibidang hukum.</div>
<div style="text-align: justify;">
1Filsa. fat hukum</div>
<div style="text-align: justify;">
Konsep yang dilahirkan oleh aliran
positivisme (Hans Kelsen) yaitu “stufenbau des recht” atau hukum
bersifat hirarkis artinya hukum itu tidak boleh bertentangan dengan
ketentuan yang lebih atas derajatnya. Dimana urutannya yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
- Grundnorm (dasar social daripada hukum)</div>
<div style="text-align: justify;">
- Konstitusi</div>
<div style="text-align: justify;">
- Undang-undang dan kebiasaan</div>
<div style="text-align: justify;">
- Putusan badan pengadilan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam filsafat hukum terdapat beberapa aliran yang mendorong tumbuh dan berkembangnya sosilogi hukum, diantaranya yaitu</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Mazhab sejarah, tokohnya Carl Von Savigny (hukum itu tidak dibuat,
akan tetapi tumbuh da berkembang bersama-sama masyarakat). Hal tersebut
merupakan perwujudan dari kesadaran hukum masyarakat, perkembangan hukum
dari statu ke control sejalan dengan perkembangan masyarakat sederhana
ke masyarakat modern.</li>
<li>Mazhab utility, tokohnya Jeremy Bentham (hukum itu harus bermanfaat
bagi masyarakat guna mencapai hidup bahagia). Dimana manusia bertindak
untuk memperbanyak kebahagiaan dan mengurangi penderitaan dan pembentuk
hukum harus membentuk hukum yang adil bagi segenap warga-warga
masyarakat secara individual). Rudolph von Ihering (social
utilitarianism yaitu hukum merupakan suatu alat bagi masyarakat untuk
mencapai tujuan)</li>
<li>Aliran sociological jurisprudence, tokohnya Eugen Ehrlich (hukum
yang dibuat harus sesuai dengan hukum yang hidup di dalam masyarakat
atau living law)</li>
<li>Aliran pragmatical legal realism, tokohnya Roscoe Pound (law as a
tool of social engineering), Karl Llewellyn, Jerome Frank, Justice
Oliver (hakim-hakim tidak hanya menemukan huhum akan tetapi bahkan
membentuk hukum)</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
2. Ilmu hukum</div>
<div style="text-align: justify;">
Yang mendukung ilmu soiologi hukum adalah ilmu hukum yang menganggap bahwa hukum itu adalah gejala social.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Sosiologi yang berorientasi dibidang hukum</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Emile Durkhain mengungkapkan bahwa dalam masyarakat selalu ada solideritas social yang meliputi :</div>
<div style="text-align: justify;">
- Solideritas social mekanis
yaitu terdapat dalam masyarakat sederhana dimana kaidah hukumnya
bersifat represif (yang diasosiasikan dalam hukum pidana)</div>
<div style="text-align: justify;">
- Solideritas social organis
yaitu terdapat dalam masyarakat modern dimana kaidah hukumnya bersifat
restitutif (yang diasosiasikan dalam hukum perdata).</div>
<div style="text-align: justify;">
Max Weber dengan teori ideal type, mengungkapkan bahwa hukum meliputi :</div>
<div style="text-align: justify;">
- Irasionil materil (pembentuk
undang-undang mendasarkan keputusan-keputusannya semata-mata pada
nilai-nilai emosional tanpa menunjuk pada suatu kaidahpun)</div>
<div style="text-align: justify;">
- Irasionil formal (pembentuk
undang-undang dan hakim berpedoman pada kaidah-kaidah diluar akan, oleh
karena didasarkan pada wahyu atau ramalan)</div>
<div style="text-align: justify;">
- Rasional materil
(keputusan-keputusan para pembentuk undang-undnag dan hakim menunjuk
pada suatu kitab suci, kebijaksanaan-kebijaksanaan penguasa atau
ideologi)</div>
<div style="text-align: justify;">
- Rasional formal (hukum dibentuk semata-mata atas dasar konsep-konsep abstrak dari ilmu hukum)</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Kedudukan dan Letak Sosiologi Hukum Dibidang Ilmu Pengetahuan</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Sosiologi adalah merupakan cabang dari ilmu hukum</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-decoration: underline;">Menurut Soerjono Soekanto</span>
sosiologi hukum adalah cabang ilmu hukum yaitu ilmu hukum tentang
kenyataan. Pendapat ini didasarkan pada pengertian tentang disiplin
yaitu suatu ajaran tentang kenyataan yang meliputi :</div>
<div style="text-align: justify;">
- Disiplin analitis : sosiologi, psikologi</div>
<div style="text-align: justify;">
- Disiplin hukum (perspektif): ilmu hukum normative dan kenyataan (ilmu hukum kenyataan, sosiologi hukum, antropologi hukum</div>
<div style="text-align: justify;">
Hukum secara sosiologi merupakan suatu
lembaga kemasyarakatan yang diartikan sebagai suatu himpunan nilai
nilai, kaidah kaidah dari pola perikelakuan yang berkisar pada kebutuhan
kebutuhan pokok manusia dan saling mempengaruhi. Sosiologi hukum
merupakan refleksi dari inti pemikiran pemikiran tersebut.</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Aliran hukum alam (Aristoteles, Aquinas, Grotius)</li>
</ul>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
− Hukum dan moral</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
− Keepastian hukum dan keadilan sebagai tujuan dari sistem hukum</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Madzhab formalisme (austin, kelsen)</li>
</ul>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
− Logika hukum</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
− Fungsi keajegan dari pada hukum</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
− Peranan formal dari petugas hukum</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Mazhab kebudayaan dan sejarah (Carl von savigny, Maine)</li>
</ul>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
− Kerangka budaya dari hukum, termasuk hubungan antara hukum dan sistem nilai nilai</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
− Hukum dan perubahan perubahan social</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Aliran utilitarianisme dan sociological jurisprudence (J. Bentham, Jhering, Eurlich, Pound)</li>
</ul>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
− Konsekuensi konsekuensi sosial dari hukum ( w. Friedman )</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
− Penggunaan yang tidak wajar dari pembentuk undang undang</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
− Klasifikasi tujuan tujuan mahluk hidup dan tujuan tujuan social</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Aliran sociological jurisprudence (Eurlich, Pound) dan legal realism (holmes, llewellyn, frank)</li>
</ul>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
− Hukum sebagai mekanisme pengendalian sosial</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
− Faktor faktor politis dan kepentingan dalam hukum, termasuk hukum dan stratifikasi sosial</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
− Hubungan antara kenyataan hukum dengan hukum yang tertulis</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
− Hukum dan kebijaksanaan kebijaksanaan hukum</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
− Segi perikemanusiaan dari hukum</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
− Studi tentang keputusan keputusan pengadilan dan pola pola perikelakuannya</div>
<div style="text-align: justify;">
Sosiologi hukum adalah merupakan cabang sosiologi</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-decoration: underline;">Menurut Satjipto Rahardjo</span> mengungkapkan bahwa sosiologi hukum adalah merupakan cabang sosiologi yaitu sosiologi bidang hukum.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ilmu yang mempelajari fenomena hukum,
dari sisinya tersebut dibawah ini disampaikan beberapa karakteristik
dari studi hukum secara sosiologis</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Memberikan penjelasan mengenai praktik praktik hukum baik oleh
para penegak hukum maupun masyarakat. Apabila praktik praktik
tersebut dibedakan ke dalam pembuatan peraturan perundang undangan,
penerapan dan pengadilan, maka sosiologi hukum juga mempelajari,
bagaimana praktik yang terjadi pada masing masing kegiatan hukum
tersebut.</li>
<li>Senantiasa menguji keabsahan empiris dari suatu peraturan atau
pernyataan hukum, apabila hal itu dirumuskan dalam suatu
pertanyaan, pertanyaan itu adalah : bagaimanakah dalam kenyataannya
peraturan tersebut?, apakah kenyataan memang seperti tertera pada
bunyi peraturan? Terdapat suatu perbedaan yang bvesar antara
pendekatan tradisional yang normative dan pendekatan sosiologis
yaitu bahwa yang pertama menerima saja apa yang tertera pada aturan
hukum, sedang yang kedua senantiasa menguji dengan data empiris.</li>
<li>Berbeda dengan ilmu hukum, sosiologi hukum tidak melakukan
penilaian terhadap hukum. Perilaku yang mentaati hukum dan yang
menyimpang dari hukum sama sama merupakan objek pengamatan yang
setaraf. Sosiologi hukum tidak menilai yang satu lebih dari yang
lain. Perhatian yang utama hanyalah pada memberikan penjelasan
terhadap penjelasan terhadap objek yang dipelajari. Sosiologi hukum
tidak memberikan penilaian, melainkan mendekati hukum dari segi
objektivitas semata dan bertujuan untuk memberikan penjelasan
terhadap fenomena hukum yang nyata</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Konsep-Konsep Sosiologi Hukum</strong><strong> </strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. Hukum Berfungsi Sebagai Sarana Social Control (Pengendalian Sosial)</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Hukum sebagai sosiol control : kepastian
hukum, dalam artian UU yang dilakukan benar-benar terlaksana oleh
penguasa, penegak hukum. Fungsinya masalah penginterasian tampak
menonjol, dengan terjadinya perubahan perubahan pada faktor tersebut
diatas, hukum harus menjalankan usahanya sedemikian rupa sehingga
konflik konflik serta kepincangan kepincangan yang mungkin timbul tidak
mengganggu ketertiban serta produktivitas masyarakat</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengendalian sosial adalah upaya untuk
mewujudkan kondisi seimbang di dalam masyarakat, yang bertujuan
terciptanya suatu keadaan yang serasi antara stabilitas dan perubahan di
dalam masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Maksudnya adalah hukum sebagai alat
memelihara ketertiban dan pencapaian keadilan. Pengendalian sosial
mencakup semua kekuatan-kekuatan yang menciptakan serta memelihara
ikatan sosial. Hukum merupakan sarana pemaksa yang melindungi warga
masyarakat dari perbuatan dan ancaman yang membahayakan dirinya dan
harta bendanya.<strong> </strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. Hukum Berfungsi Sebagai Sarana Social Engineering</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Hukum dapat bersifat sosial engineering :
merupakan fungsi hukum dalam pengertian konservatif, fungsi tersebut
diperlukan dalam setiap masyarakat, termasuk dalam masyarakat yang
sedang mengalami pergolakan dan pembangunan. Mencakup semua kekuatan
yang menciptakan serta memelihara ikatan sosial yang menganut teori
imperative tentang fungsi hukum.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini dimaksudkan dalam rangka
memperkenalkan lembaga-lembaga hukum modern untuk mengubah alam pikiran
masyarakat yang selama ini tidak mengenalnya, sebagai konsekuensi Negara
sedang membangun, yang kaitannya menuju modernisasi dalam meningkatkan
taraf hidup masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Maksudnya adalah hukum sebagai sarana
pembaharuan dalam masyarakat. Hukum dapat berperan dalam mengubah pola
pemikiran masyarakat dari pola pemikiran yang tradisional ke dalam pola
pemikiran yang rasional/modern.<strong> </strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3. Wibawa Hukum</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Melemahnya wibawa hukum menurut O.
Notohamidjoyo, diantaranya karena hukum tidak memperoleh dukungan yang
semestinya dari norma-norma sosial bukan hukum, norma-norma hukum belum
sesuai dengan norma-norma sosial yang bukan hukum, tidak ada kesadaran
hukum dan kesadaran norma yang semestinya, pejabat-pejabat hukum yang
tidak sadar akan kewajibannya untuk memelihara hukum Negara, adanya
kekuasaan dan wewenang, ada paradigma hubungan timbal balik antara
gejala sosial lainnya dengan hukum.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam artian sebagai berikut :</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Hukum tidak memperoleh dukungan yang semestinya dari norma norma
sosial bukan hukum, melemahnya value sistem dalam masyarakat pada
umumnya sebagai akibat dari modernisasi</li>
<li>Norma norma hukum tidak batau belum sesuai dengan norma norma sosial
yang bukan hukum, hukum yang dibentuk terlalu progresif sehingga
dirasakan sebagai norma norma asing bagi rakyat</li>
<li>Tidak ada kesadaran hukum dan kesadaran norma yang semestinya</li>
<li>Pejabat pejabat hukum tidak sadar akan kewajibannya yang mulia untuk
memelihara hukum negara, lalu mengkorupsikan, merusak hukum negara itu</li>
<li>Pemerintah pusat dan daerah berusaha membongkar hukum yang berlaku
untuk madsud maksud tertentu. Dapat terjadi bahwa pemerintah yang
seharusnya mendukung hukum sebagai kewajibannya, malah menghianati hkum
yang berlaku</li>
</ul>
<strong>4. Ciri-ciri Sistem Hukum Modern</strong><br />
<div style="text-align: justify;">
Sistem hukum yang modern haruslah
merupakan hukum yang baik, dalam arti hukum tersebut harus mencerminkan
rasa keadilan bagi para pihak yang terlibat/diatur oleh hukum tersebut.
Hukum tersebut harus sesuai dengan kondisi masyarakat yang diaturnya.
Hukum tersebut harus dibuat sesuai dengan prosedur yang ditentukan.
Hukum yang baik harus dapat dimengerti atau dipahami oleh para pihak
yang diaturnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ciri ciri hukum modern :</div>
<div style="text-align: justify;">
− Terdiri dari peraturan yang isi dan pelaksanaannya seragam</div>
<div style="text-align: justify;">
− Sistem hukum yang transaksional
dimana hak dan kewajiban dalam perjanjian tidak memandang usia, kelas,
agama dan jenis kelamin</div>
<div style="text-align: justify;">
− Bersifat universal dan dilaksanakan secara umum</div>
<div style="text-align: justify;">
− Adanya hirarkis yang tegas</div>
<div style="text-align: justify;">
− Melaksanakan hukum sesuai dengan prosedur</div>
<div style="text-align: justify;">
− Rasional</div>
<div style="text-align: justify;">
− Dilaksanakan oleh orang yang berpengalaman</div>
<div style="text-align: justify;">
− Spesialisasi dan diadakan penghubung diantara bagian bagian</div>
<div style="text-align: justify;">
− Hukum mudah berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat</div>
<div style="text-align: justify;">
− Penegak hukum dan lembaga pelaksana hukum adalah lembaga kenegaraan, artinya negara memonopoli kekuasaan</div>
<div style="text-align: justify;">
− Perbedaan yang tegas diantara 3 lembaga negara (eksekutif – legislative – yudicatif)</div>
<div style="text-align: justify;">
Ciri manusia modern :</div>
<div style="text-align: justify;">
- Rasional</div>
<div style="text-align: justify;">
- Jujur</div>
<div style="text-align: justify;">
- Tepat waktu</div>
<div style="text-align: justify;">
- Efisien</div>
<div style="text-align: justify;">
- rientasi ke masa depan</div>
<div style="text-align: justify;">
- Tidak status symbol (gengsi)</div>
<strong>5. Suatu kenyataan bahwa hukum hanya diperlukan untuk mereka yang stratanya rendah sedangkan strata tinggi seolah kebal hukum.</strong><br />
<div style="text-align: justify;">
Hingga saat ini banyak pelaku kejahatan
kelas atas atau yang disebut kejahatan Kerah Putih (White Colour Crime)
yang dihukum sangat ringan bahkan tidak sedikit yang divonis bebas,
karena mereka memegang kekuasaan dan wewenang yang dapat mengintervensi
para penegak hukum, hal ini berakibat bahwa mereka yang berstrata tinggi
seolah kebal hukum dan sebaliknya hukum hanya dipergunakan untuk mereka
yang berstrata rendah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>6. Efektifitas Hukum dan Peranan Sanksi</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan naskah yang berisikan sorotan
sosial hukum terhadap peranan sanksi dalam proses efektivikasi hukum.
Efektivikasi hukum merupakan proses yang bertujuan agar supaya hukum
berlaku efektif. Keadaan tersebut dapat ditinjau atas dasar beberapa
tolok ukur efektivitas. Menurut Suryono efektifitas dari hukum
diantaranya :</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Hukum itu harus baik</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
- Secara sosiologis (dapat diterima oleh masyarakat)</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
- Secara yuridis (keseluruhan hukum tertulis yang mengatur bidang bidang hukum tertentu harus sinkron)</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
- Secara filosofis</div>
b. Penegak hukumnya harus baik, dalam artian betul betul telah
melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana digariskan oleh hukum
yang berlaku.<br />
c. Fasilitas tersedia yang mendukung dalam proses penegakan hukumnya<br />
d. Kesadaran hukum masyarakat<br />
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
Syarat kesadaran hukum masyarakat :</div>
<blockquote>
<ul>
<li>Tahu hukum (law awareness)</li>
<li>Rasa hormat terhadap hukum (legal attitude)</li>
<li>Paham akan isinya (law acqium tance)</li>
<li>Taat tanpa dipaksa (legal behaviore)</li>
</ul>
</blockquote>
e. Budaya hukum masyarakat<br />
<div style="text-align: justify;">
Perlu ada syarat yang tersirat yaitu
pandangan Ruth Benedict tentang adanya budaya malu, dan budaya rasa
bersalah bilamana seseorang melakukan pelanggaran terhadap hukum hukum
yang berlaku</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara mengatasinya :</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Eksekutif harus banyak membentuk hukum dan selalu mengupdate,</li>
<li>Para penegak hukumnya harus betul betul menjalankan tugas
kewajiban sesuai dengan hukum hukum yang berlaku dan tidak boleh
pandang bulu</li>
<li>Lembaga mpr sesuai dengan ketentuan uud 1945 melakukan pengawan terhadap kerja lembaga lembaga negara.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<strong> </strong></div>
<strong>7. </strong><strong>Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum</strong><br />
<div style="text-align: justify;">
Sadar : dari hati nurani</div>
<div style="text-align: justify;">
Patuh : Takut sanksi yang negatif</div>
<div style="text-align: justify;">
Kesadaran hukum merupakan konsepsi
abstrak didalam diri manusia, tentang keserasian antara ketertiban dan
ketentraman yang dikehendaki atau sepantasnya. Kesadaran hukum sering
dikaitkan dengan pentaatan hukum, pembentukan hukum, dan efektivitas
hukum. Kesadaran hukum merupakan kesadaran/nilai-nilai yang terdapat
dalam manusia tentang hukum yang ada atau tentang hukum yang diharapkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kesadaran hukum berkaitan dengan kepatuhan hukum, hal yang membedakannya yaitu dalam kepatuhan hukum ada rasa takut akan sanksi.</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>kesadaran : tidak ada sanksi, merupakan perumusan dari kalangan
hukum mengenai penilaian tersebut, yang telah dilakukan secara
ilmiah, nilai nilai yang terdapat dalam manusia tentang hukum yang
ada atau tentang hukum yang diharapkan ada.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Indicator kesadaran hukum :</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>pengetahuan hukum</li>
<li>pemahaman hukum</li>
<li>sikap hukum</li>
<li>pola perilaku hukum</li>
</ol>
<ul style="text-align: justify;">
<li>kepatuhan : ada sanksi positif dan negative, ketaatan merupakan
variable tergantung, ketaatan hukum tersebut didasarkan kepada
kepuasan diperoleh dengannn dukungan sosial</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Faktor yang menyebabkan masyarakat mematuhi hukum :</div>
<ul>
<li>Compliance, yaitu kepatuhan yang didasarkan pada harapan akan suatu
imbalan dan usaha untuk menghidarkan diri dari hukuman yang mungkin
dikenakan apabila seseorang melanggar ketentuan hukum. Adanya pengawasan
yang ketat terhadap kaidah hukum tersebut.</li>
<li>Identification, terjadi bila kepatuhan terhadap kaidah hukum ada
bukan karena nilai intrinsiknya, akan tetapi agar ke anggotaan kelompok
tetap terjaga serta ada hubungan baik dengn mereka yang diberi wewenang
untuk menerapkan kaidah kaidah hukum tersebut</li>
<li>Internalization, seseroang mematuhi kaidah kaidah hukum dikarenakan
secara intrinsic kepatuhan tadi mempunyai imbalan. Isinya sesuai dengan
nilai nilainya dari pribadi yang bersangkutan.</li>
<li>Kepentingan-kepentingan para warga yang terjamin oleh wadah hukum yang ada</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Faktor penghambat perkembangan sosiologi hukum</strong></div>
<ul>
<li>Tidak samanya bahasa kerangka pemikiran yang digunakan antara ahli sosiologi dengan ahli hukum</li>
<li>Sulitnya bagi para sosiologi hukum untuk menempatkan dirinya dialam yang normatif</li>
<li>Pada umumnya para sosiolog dengan begitu saja menerima pendapat bahwa hukum merupakan himpunan peraturan-peraturan yang statis.</li>
<li>Kadangkala seorang sosiolog merasakan adanya kesulitan-kesulitan
untuk menguasai keseluruhan data tentang hukum yang demikian banyaknya
yang pernah dihasilkan oleh beberapa generasi ahli-ahli hukum</li>
<li>Para ahli hukum lebih memusatkan perhatian pada kejadian-kejadian
konkret sedangkan para sosiolog menganggap kejadian konkret tersebut
sebagai refleksi dari gejala-gajala atau kecenderungan-kecenderungan
umum</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Cabang Sosiologi Hukum (Soeryono)</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Paradigma (<em>the genetic sociology of law</em>)</li>
</ol>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
− Sampai sejauh mana hukum dapat mempengaruhi tingkah laku manusia</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
− Bagaimanakah cara yang paling efektif dari hukum dala pembentukan perilaku</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
− Apakah hukum yang membentuk perilaku atau sebaliknya</div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh : UU Nomor 1 tahun1974 (kawin muda), UU Narkotika (orang tua diajak berpikir rational, petani diajak berpikir rational)</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Soiologi Teoritis dan Praktis</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Sosiologi praktis</div>
<div style="text-align: justify;">
− Sosiologi teoritis yaitu meneliti dasar sosial dari hukum positif tertulis</div>
<div style="text-align: justify;">
− Mempelajari tentang tumbuh dan berkembangnya hukum positif tertulis</div>
<div style="text-align: justify;">
− Lebih ditekankan pada penelitian bertujuan untuk mneghasilkan generalisasi atau hipotesa</div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh : UU bagi hasil</div>
<div style="text-align: justify;">
Sosiologi praktis</div>
<div style="text-align: justify;">
− Sosiologi praktis yaitu meneliti efektifitas dari hukum dalam masyarakat</div>
<div style="text-align: justify;">
− Dapat menganalisa konstruksi terhadap efektifitas hukum dalam masyarakat</div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh : Kasus pungutan liar, UU tentang pungutan tidak jalan</div>
<div style="text-align: justify;">
Hukum-gejala social yaitu UU Penanaman Modal</div>
<div style="text-align: justify;">
Hukum-politik yaitu UU Pemilu</div>
<div style="text-align: justify;">
Hukum-budaya yaitu UU Peerguruan Tinggi</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Soiologis Empiris</div>
<div style="text-align: justify;">
Yaitu hipotesa dicocokan dengan keadaan yang sebenarnya atau melihat hukum yang erat kaitannya dengan gejala sosial lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh : UU Nomor 1 tahun1974 pasal 2</div>
<div style="text-align: justify;">
UU Narkotika</div>
<div style="text-align: justify;">
UU Lingkunga hidup</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Ruang lingkup Sosiologi Hukum</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Dasar sosial dari hukum dengan anggapan bahwa hukum timbul dan tumbuh dari proses sosial lainnya (<em>the genetic sociology of law</em>)</div>
<div style="text-align: justify;">
Efek hukum terhadap gejala-gejala social lain (<em>the operational sociology of law</em>)</div>
<ul>
<li>Antropologi hukum adalah ilmu yang mempelajari pola-pola sengketa
dan penyelesaiannya pada masyarakat sederhana dan modern sesuai dengan
budaya masing-masing</li>
<li>Psikologi hukum adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
hukum sebagai suatu perwujudan jiwa manusia dengan tujuan penyerasian
terhadap hukum</li>
<li>Perbandingan hukum adalah ilmu pengetahuan yang memperbandingkan
sistem hukum yang berlaku didalam satu atau beberapa mayarakat dengan
tujuan melakukan pembinaan hukum</li>
<li>Sejarah hukum adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hukum masa
lampau (masa penjajahan kolonial belanda) sampai dengan sekarang dengan
tujuan pembinan terhadap hukum</li>
<li>Politik hukum adalah memilih nilai-nilai dan menerapkannya dalam kehidupan</li>
<li>Nilai yaitu konsepsi abstrak dalam pikiran manusia tentang sesuatu hal yang baik atau buruk</li>
<li>Disiplin yaitu suatu ajaran yang menentukan apakah yang seharusnya atau seyogyanya dilakukan dalam menghadapi kenyataan</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Perihal perspektif dari pada sosiologi hukum, maka secara umum ada dua pendapat utama, yaitu sebagai berikut :</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Pendapat-pendapat yang menyatakan bahwa kepada sosiologi hukum harus
diberikan suatu fungsi yang global, artinya sosiologi hukum harus
menghasilkan suatu sintesa antara hukum sebagai sarana organisasi sosial
dan hukum sebagai sarana dari keadilan. Didalam fungsi tersebut maka
hukum dapat memperoleh bantuan yang tidak kecil dari sosiologi hukum
didalam mengidentifikasi konteks sosial dimana hukum tadi diharapkan
berfungsi.</li>
<li>Pendapat-pendapat lain menyatakan bahwa kegunaan sosiologi hukum
adalah justru dalam bidang penerangan dan pengkaidahan, dimana sosiologi
hukum dapat mengungkapkan data tentang keajegan-keajegan mana didalam
masyarakat yang menuju pada pembentukan hukum (baik melalui keputusan
penguasa maupun melalui ketetapan bersama dari para warga masyarakat
terutama yang menyangkut hukum fakultatif).</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Dari perspektif sosiologi hukum tersebut maka dapatlah dikatakan bahwa kegunaan sosiologi hukum adalah sebagai berikut :</div>
<ul>
<li>Sosiologi hukum berguna untuk memberikan kemampuan-kemampuan bagi pemahaman terhadap hukum didalam konteks sosial.</li>
<li>Penguasaan konsep-konsep sosiologi hukum dapat memberikan kemampuan
kemampuan untuk mengadakan analisa terhadap efektivitas hukum dalam
masyarakat baik sebagai sarana untuk mengubah masyarakat atau sarana
untuk mengatur interaksi sosial agar mencapai keadaan-keadaan sosial
tertentu.</li>
<li>Sosiologi hukum memberikan kemungkinan-kemungkinan serta kemampuan
untuk mengadakan evaluasi terhadap efektifitas hukum didalam masyarakat.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Manfaat mempelajari Sosilogi Hukum</div>
<div style="text-align: justify;">
Hal-hal yang dapat diketahui mempelajari sosiologi hukum</div>
<div style="text-align: justify;">
- Sosiologi dan falsafah hukum (perencana dan penegak hukum)</div>
<div style="text-align: justify;">
- Unsur kebudayaan yang mempengaruhi hukum</div>
<div style="text-align: justify;">
- Golongan masyarakat yang mempengaruhi hukum</div>
<div style="text-align: justify;">
- Golongan mana yang diuntungkan dan golongan mana yang dirugikan</div>
<div style="text-align: justify;">
- Mengtahui kesadaran hukum dan dapat diukur frekuensinya</div>
<div style="text-align: justify;">
- Mengetahui mentalitas dan perilaku penegak hukum</div>
<div style="text-align: justify;">
- Mengetahui hukum yang dapat mengubah perilaku</div>
<div style="text-align: justify;">
- Mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap berfungsinya hukum</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemampuan-kemampuan yang diperoleh setelah mempelajari Sosiologi Hukum</div>
<div style="text-align: justify;">
- Memahami hukum dalam konteks sosialnya</div>
<div style="text-align: justify;">
- Melihat efektivitas hukum baik social control maupun social engineer</div>
<div style="text-align: justify;">
- Menilai efektivitas hukum</div>
<div style="text-align: justify;">
Kegunaan Sosiologi Hukum Praktis bagi Praktisi Hukum</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Kegunaan dalam menggunakan konkritisasi terhadap kaidah-kaidah hukum
tertulis (referensial) yakni kaidah hukum, pedoman hukum yang menunjuk
pada pengetahuan di luar ilmu hukum., Misal Pasal 1338 BW (Perencanaan
dilakukan dengan itikad baik) dan Pasal 1536 BW (Onrecht matige daad
atau perbuatan mmelawan hukum)</li>
<li>Dapat mengadakan konkritisasi terhadap pengertian-pengertian hukum yang tidak jelas atau kurang jelas.</li>
<li>Dapat membentuk dan merumuskan kaidah hukum yang mempunyai dasar sosial</li>
<li>Mampu merumuskan RUU dengan bahasa hukum yang mudah dicerna.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Ilmu hukum yaitu ilmu yang mencakup dan membahas segala hal yang berhubungan dengan hukum.</div>
<div style="text-align: justify;">
Metoda untuk meneliti hukum</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Idiologis (melihat hukum sebagai nilai-nilai), filosofis, yuridis</li>
<li>Melihat hukum sebagai sistem atau pengaturan yang abstrak lepas dari hal-hal di luar peraturan-peraturan tersebut (dogmatis)</li>
<li>Sosiologis (melihat hukum sebagai alat untuk mengatur masyarakat/efektivitas hukum)</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Masalah yang di teliti Ilmu Hukum</div>
<ul>
<li>Mempelajari asas-asas pokok dari hukum (filsafat hukum)</li>
<li>Mempelajari sistem formal dari hukum (sosiologi hukum dan dogmatik hukum)</li>
<li>Mempelajari konsepsi-konsepsi hukum dan arti fungsionalnya dalam masyarakat (sosiologi hukum)</li>
<li>Mempelajari kepentingan-kepentingan sosial apa saja yang dilindungi oleh hukum (sosiologi hukum)</li>
<li>Ingin mengetahui tentang apa sesungguhnya hukum itu, dari mana hukum
datang atau muncul, apa yang dilakukannya dan dengan cara-cara atau
sarana-sarana apa hukum malakukan hal itu ( sejarah hukum)</li>
<li>Mempelajari tentang apakah keadilan itu dan bagaimana keadilan itu diwujudkan melalui hukum (filsafat hukum)</li>
<li>Mempelajari tentang perkembangan hukum, apakah hukum itu, apakah
sejak dulu sama denga sekarang, bagaimana sesungguhnya hukum itu berubah
dari masa ke masa (sejarah hukum)</li>
<li>Mempelajari pemikiran-pemikiran orang mengenai hukum sepanjang masa (filsafat hukum)</li>
<li>Mempelajari bagaimana sesungguhnya kedudukan hukum itu dalam
masyarakat, bagaimana hubungan atau kaitannya antara hukum dengan
sub-sub sistem lain dalam masyarakat baik dalam bidang ekonomi, politik,
sosial, budaya dsb (sosiologi hukum)</li>
</ul>
Pelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4182490313643241561.post-30799707843802223502012-12-04T17:04:00.003-08:002012-12-04T17:04:32.819-08:00Definisi Ekonomi Kreatif<h1 class="titlemenu">
Definisi Ekonomi Kreatif</h1>
Konsep <a href="http://arifh.blogdetik.com/ekonomi-kreatif/">Ekonomi Kreatif</a>
merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang
mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan
stock of knowledge dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor
produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Struktur perekonomian dunia
mengalami transformasi dengan cepat seiring dengan pertumbuhan ekonomi,
dari yang tadinya berbasis Sumber Daya Alam (SDA) sekarang menjadi
berbasis SDM, dari era pertanian ke era industri dan informasi. Alvin
Toffler (1980) dalam teorinya melakukan pembagian gelombang peradaban
ekonomi kedalam tiga gelombang. Gelombang pertama adalah gelombang
ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi industri. Ketiga adalah
gelombang ekonomi informasi. Kemudian diprediksikan gelombang keempat
yang merupakan gelombang <strong>ekonomi kreatif </strong>dengan berorientasi pada ide dan gagasan kreatif.<img alt="ekonomi-kreatif" class="aligncenter size-full wp-image-597" height="258" src="http://arifh.blogdetik.com/files/2010/12/ekonomi-kreatif.jpg" width="894" /><br />
<div style="text-align: center;">
</div>
Menurut ahli ekonomi Paul Romer (1993), ide adalah barang
ekonomi yang sangat penting, lebih penting dari objek yang ditekankan
di kebanyakan model-model ekonomi. Di dunia dengan keterbatasan fisik
ini, adanya penemuan ide-ide besar bersamaan dengan penemuan jutaan
ide-ide kecil-lah yang membuat ekonomi tetap tumbuh. Ide adalah
instruksi yang membuat kita mengkombinasikan sumber daya fisik yang
penyusunannya terbatas menjadi lebih bernilai. Romer juga berpendapat
bahwa suatu negara miskin karena masyarakatnya tidak mempunyai akses
pada ide yang digunakan dalam perindustrian nasional untuk menghasilkan
nilai ekonomi.<br />
<div style="text-align: justify;">
Howkins (2001) dalam bukunya The Creative Economy menemukan kehadiran gelombang <a href="http://arifh.blogdetik.com/ekonomi-kreatif/">ekonomi kreatif</a>
setelah menyadari pertama kali pada tahun 1996 ekspor karya hak cipta
Amerika Serikat mempunyai nilai penjualan sebesar US$ 60,18 miliar yang
jauh melampaui ekspor sektor lainnya seperti otomotif, pertanian, dan
pesawat. Menurut Howkins ekonomi baru telah muncul seputar <a href="http://arifh.blogdetik.com/industri-kreatif/">industri kreatif</a> yang dikendalikan oleh hukum kekayaan intelektual seperti paten, hak cipta, merek, royalti dan desain. <span style="text-decoration: underline;">Ekonomi kreatif</span> merupakan pengembangan konsep berdasarkan aset kreatif yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. (Dos Santos, 2007).</div>
Konsep <a href="http://arifh.blogdetik.com/ekonomi-kreatif/">Ekonomi Kreatif</a>
ini semakin mendapat perhatian utama di banyak negara karena ternyata
dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian. Di Indonesia,
gaung <strong>Ekonomi Kreatif</strong> mulai terdengar saat pemerintah
mencari cara untuk meningkatkan daya saing produk nasional dalam
menghadapi pasar global. Pemerintah melalui Departemen Perdagangan yang
bekerja sama dengan Departemen Perindustrian dan Kementerian Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah (UKM) serta didukung oleh KADIN kemudian
membentuk tim Indonesia Design Power 2006 2010 yang bertujuan untuk
menempatkan produk Indonesia menjadi produk yang dapat diterima di
pasar internasional namun tetap memiliki karakter nasional. Setelah
menyadari akan besarnya kontribusi ekonomi kreatif terhadap negara maka
pemerintah selanjutnya melakukan studi yang lebih intensif dan
meluncurkan cetak biru pengembangan <span style="text-decoration: underline;">ekonomi kreatif</span>.<br />
<img alt="ekonomi-kreatif-2" class="aligncenter size-full wp-image-599" height="459" src="http://arifh.blogdetik.com/files/2010/12/ekonomi-kreatif-2.jpg" width="736" /><br />
Dalam upaya merangsang pertumbuhan dan mempromosikan <a href="http://arifh.blogdetik.com/industri-kreatif/">industri kreatif</a>, pemerintah mengadakan program-program berskala besar seperti :<br />
<ol>
<li>Peluncuran Studi Pemetaan Kontribusi Industri Kreatif Indonesia pada ajang Trade Expo Indonesia</li>
<li>Pencanangan Tahun Indonesia Kreatif tahun 2009</li>
<li>Pekan Produk Kreatif 2009</li>
<li>Pameran <strong>Ekonomi Kreatif</strong></li>
</ol>
Pelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4182490313643241561.post-32705818885394001832012-12-04T17:04:00.001-08:002012-12-22T17:03:47.648-08:00<h1 class="titlemenu">
Definisi Ekonomi Kreatif</h1>
Konsep <a href="http://arifh.blogdetik.com/ekonomi-kreatif/">Ekonomi Kreatif</a>
merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang
mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan
stock of knowledge dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor
produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Struktur perekonomian dunia
mengalami transformasi dengan cepat seiring dengan pertumbuhan ekonomi,
dari yang tadinya berbasis Sumber Daya Alam (SDA) sekarang menjadi
berbasis SDM, dari era pertanian ke era industri dan informasi. Alvin
Toffler (1980) dalam teorinya melakukan pembagian gelombang peradaban
ekonomi kedalam tiga gelombang. Gelombang pertama adalah gelombang
ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi industri. Ketiga adalah
gelombang ekonomi informasi. Kemudian diprediksikan gelombang keempat
yang merupakan gelombang <strong>ekonomi kreatif </strong>dengan berorientasi pada ide dan gagasan kreatif.<img alt="ekonomi-kreatif" class="aligncenter size-full wp-image-597" height="258" src="http://arifh.blogdetik.com/files/2010/12/ekonomi-kreatif.jpg" width="894" /><br />
<div style="text-align: center;">
</div>
Menurut ahli ekonomi Paul Romer (1993), ide adalah barang
ekonomi yang sangat penting, lebih penting dari objek yang ditekankan
di kebanyakan model-model ekonomi. Di dunia dengan keterbatasan fisik
ini, adanya penemuan ide-ide besar bersamaan dengan penemuan jutaan
ide-ide kecil-lah yang membuat ekonomi tetap tumbuh. Ide adalah
instruksi yang membuat kita mengkombinasikan sumber daya fisik yang
penyusunannya terbatas menjadi lebih bernilai. Romer juga berpendapat
bahwa suatu negara miskin karena masyarakatnya tidak mempunyai akses
pada ide yang digunakan dalam perindustrian nasional untuk menghasilkan
nilai ekonomi.<br />
<div style="text-align: justify;">
Howkins (2001) dalam bukunya The Creative Economy menemukan kehadiran gelombang <a href="http://arifh.blogdetik.com/ekonomi-kreatif/">ekonomi kreatif</a>
setelah menyadari pertama kali pada tahun 1996 ekspor karya hak cipta
Amerika Serikat mempunyai nilai penjualan sebesar US$ 60,18 miliar yang
jauh melampaui ekspor sektor lainnya seperti otomotif, pertanian, dan
pesawat. Menurut Howkins ekonomi baru telah muncul seputar <a href="http://arifh.blogdetik.com/industri-kreatif/">industri kreatif</a> yang dikendalikan oleh hukum kekayaan intelektual seperti paten, hak cipta, merek, royalti dan desain. <span style="text-decoration: underline;">Ekonomi kreatif</span> merupakan pengembangan konsep berdasarkan aset kreatif yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. (Dos Santos, 2007).</div>
Konsep <a href="http://arifh.blogdetik.com/ekonomi-kreatif/">Ekonomi Kreatif</a>
ini semakin mendapat perhatian utama di banyak negara karena ternyata
dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian. Di Indonesia,
gaung <strong>Ekonomi Kreatif</strong> mulai terdengar saat pemerintah
mencari cara untuk meningkatkan daya saing produk nasional dalam
menghadapi pasar global. Pemerintah melalui Departemen Perdagangan yang
bekerja sama dengan Departemen Perindustrian dan Kementerian Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah (UKM) serta didukung oleh KADIN kemudian
membentuk tim Indonesia Design Power 2006 2010 yang bertujuan untuk
menempatkan produk Indonesia menjadi produk yang dapat diterima di
pasar internasional namun tetap memiliki karakter nasional. Setelah
menyadari akan besarnya kontribusi ekonomi kreatif terhadap negara maka
pemerintah selanjutnya melakukan studi yang lebih intensif dan
meluncurkan cetak biru pengembangan <span style="text-decoration: underline;">ekonomi kreatif</span>.<br />
<img alt="ekonomi-kreatif-2" class="aligncenter size-full wp-image-599" height="459" src="http://arifh.blogdetik.com/files/2010/12/ekonomi-kreatif-2.jpg" width="736" /><br />
Dalam upaya merangsang pertumbuhan dan mempromosikan <a href="http://arifh.blogdetik.com/industri-kreatif/">industri kreatif</a>, pemerintah mengadakan program-program berskala besar seperti :<br />
<ol>
<li>Peluncuran Studi Pemetaan Kontribusi Industri Kreatif Indonesia pada ajang Trade Expo Indonesia</li>
<li>Pencanangan Tahun Indonesia Kreatif tahun 2009</li>
<li>Pekan Produk Kreatif 2009</li>
<li>Pameran <strong>Ekonomi Kreatif</strong></li>
</ol>
Pelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4182490313643241561.post-7737122119592401442012-12-04T16:32:00.002-08:002012-12-04T16:41:45.710-08:00Sejarah Ke Khalifahan Islam<span class="mw-redirect">Abu Bakar</span> menunjuk Umar sebagai
penggantinya sebelum kematiannya, dan untungnya, komunitas muslim
menerima hal ini. Pengganti Umar, Utsman bin Affan, dipilih oleh dewan
perwakilan kaum muslim. tetapi kemudian, Utsman dianggap memimpin
seperti seorang "raja" dibandingkan sebagai seorang pemimpin yang
dipilih oleh rakyat. Utsman pun akhirnya terbunuh oleh seseorang dari
kelompok yang tidak puas. Ali kemudian diangkat oleh sebagian besar
muslim waktu itu di Madinah untuk menjadi khalifah, tetapi ia tidak
diterima oleh beberapa kelompok muslim. Dia menghadapi beberapa
pemberontakan dan akhirnya terbunuh setelah memimpin selama lima tahun.
Periode ini disebut sebagai "Fitna", atau <span class="new">perang sipil islam pertama</span>.
<br />
<h3>
<span class="editsection"> </span> <span class="mw-headline" id="Bani_Umayyah">Bani Umayyah</span></h3>
Salah satu kelompok penentang <span class="Unicode">ˤAlī</span>
adalah kelompok yang dipimpin oleh Gubernur Syam waktu itu Muawiyah bin
Abu Sufyan, yang juga sepupu Utsman. Setelah kematian Ali, Muawiyah
mengambil alih kekuasaan kekhalifahan. Dia kemudian dikenal dengan nama <span class="Unicode"><span class="mw-redirect">Muˤāwiyya</span></span>, pendiri Bani Umayyah. Dibawah kekuasaan <span class="Unicode">Muˤāwiyya</span>, kekhalifahan dijadikan jabatan turun-menurun.<br />
Di daerah yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan <span class="mw-redirect">Persia</span>
dan Byzantium, bani Umayyah menurunkan pajak, memberikan otonomi daerah
dan kebebasan beragama yang lebih besar bagi umat Yahudi dan <span class="mw-redirect">Kristen</span>, dan berhasil menciptakan kedamaian di daerah tersebut setelah dilanda perang selama bertahun-tahun.<br />
Dibawah kekuasaan Bani Umayyah, kekhalifahan Islam berkembang dengan
pesat. Di arah barat, umat Muslim menguasai daerah di Afrika Utara
sampai ke Spanyol. Di arah timur, kekhalifahan menguasai daerah Iran,
bahkan sampai ke India. Hal ini membuat Kekhalifahan Islam menjadi salah
satu di antara sedikit kekaisaran besar dalam sejarah.<br />
Meskipun begitu, Bani Umayyah tidak sepenuhnya didukung oleh seluruh
umat Islam. Beberapa Muslim lebih mendukung tokoh muslim lainnya seperti
Ibnu Zubair; sisanya merasa bahwa hanya mereka yang berasal dari klan <span class="mw-redirect">Nabi Muhammad</span>,
Bani Hasyim, atau dari keturunan Ali (yang masih sekeluarga dengan
Nabi Muhammad), yang boleh memimpin. Akibatnya, timbul beberapa
pemberontakan selama masa kepemimpinan bani umayyah. Pada akhir
kekuasaannya, pendukung Bani Hasyim dan pendukung Ali bersatu untuk
meruntuhkan kekuasaan Umayyah pada tahun 750. Bagaimanapun, para
pendukung Ali lagi-lagi harus menelan kekecewaan ketika ternyata
pemimpin kekhalifahan selanjutnya adalah Bani Abbasiyah, yang merupakan
keturunan dari Abbas bin Abdul-Muththalib, paman Nabi Muhammad, bukan
keturunan Ali. Menanggapi kekecewaan ini, komunitas muslim akhirnya
terpecah menjadi komunitas <span class="mw-redirect">Syiah</span> dan Sunni.<br />
<h3>
<span class="editsection"> </span> <span class="mw-headline" id="Bani_Abbasyiah">Bani Abbasyiah</span></h3>
Bani Abbasiyah berhasil memegang kekuasaan kekhalifahan selama tiga
abad, mengkonsolidasikan kembali kepemimpinan gaya Islam dan menyuburkan
ilmu pengetahuan dan pengembangan budaya Timur Tengah. Tetapi pada
tahun 940 kekuatan kekhalifahan menyusut ketika orang-orang non-Arab,
khususnya orang Turki (dan kemudian diikuti oleh orang <span class="mw-redirect">Mameluk</span>
di Mesir pada pertengahan abad ke-13), mulai mendapatkan pengaruh dan
mulai memisahkan diri dari kekhalifahan. Meskipun begitu, kekhalifahan
tetap bertahan sebagai simbol yang menyatukan dunia Islam.<br />
Pada masa pemerintahannya, Bani Abbasiyah mengklaim bahwa dinasti mereka tak dapat disaingi. Namun kemudian, <span class="new">Said bin Husain</span>, seorang muslim Syi'ah dari <span class="mw-redirect">Bani Fatimiyah</span> yang mengaku bahwa anak perempuannya adalah keturunan <span class="mw-redirect">Nabi Muhammad</span>,
mengklaim dirinya sebagai Khalifah pada tahun 909, sehingga timbul
kekuasaan ganda di daerah Afrika Utara. Pada awalnya ia hanya menguasai
Maroko, Aljazair, Tunisia dan Libya. Namun kemudian, ia mulai memperluas
daerah kekuasaannya sampai ke Mesir dan Palestina, sebelum akhirnya
Bani Abbasyiah berhasil merebut kembali daerah yang sebelumnya telah
mereka kuasai, dan hanya menyisakan Mesir sebagai daerah kekuasaan Bani
Fatimiyyah. Dinasti Fatimiyyah kemudian runtuh pada tahun 1171.
Sedangkan Bani Ummayah bisa bertahan dan terus memimpin komunitas Muslim
di Spanyol, kemudian mereka mengkalim kembali gelar Khalifah pada tahun
929, sampai akhirnya dijatuhkan kembali pada tahun 1031.<br />
<h3>
<span class="editsection"> </span> <span class="mw-headline" id="Kekhalifahan_.22bayangan.22">Kekhalifahan "Bayangan"</span></h3>
Pada tahun 1258, pasukan Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan berhasil menguasai <span class="mw-redirect">Baghdad</span>, ibukota Kekhalifahan Abbasyiah, dan mengeksekusi Khalifah <span class="new">al-Mutasim</span>. Tiga tahun kemudian, sisa-sisa Bani Abbasyiah membangun lagi sebuah kekhalifahan di Kairo, di bawah perlindungan Kesultanan <span class="mw-redirect">Mameluk</span>.
Meskipun begitu, otoritas garis keturunan para khalifah ini dibatasi
pada urusan-urusan upacara dan keagamaan, dan para sejarawan Muslim pada
masa-masa sesudahnya menyebut mereka sebagai "khalifah bayangan".<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Kekaisaran_Usmaniyah">Kekaisaran Usmaniyah</span></h3>
<div class="dablink noprint">
<span class="mw-redirect"></span></div>
Bersamaan dengan bertambah kuatnya <span class="mw-redirect">Kesultanan Usmaniyah</span>,
para pemimpinnya mulai mengklaim diri mereka sebagai Khalifah. Klaim
mereka ini kemudian bertambah kuat ketika mereka berhasil mengalahkan <span class="mw-redirect">Kesultanan Mamluk</span>
pada tahun 1517 dan menguasai sebagian besar tanah Arab. Khalifah
Abbasyiah terakhir di Kairo, Al-Mutawakkil III, dipenjara dan dikirim ke
<span class="mw-redirect">Istambul</span>. Kemudian, dia dipaksa menyerahkan kekuasaannya ke Selim I.<br />
Walaupun begitu, banyak Kekaisaran Usmaniyah yang memilih untuk
menyebut diri mereka sebagai Sultan, daripada sebagai Khalifah. Hanya
Mehmed II dan cucunya, <span class="new">Selim</span>, yang menggunakan gelar khalifah sebagai pengakuan bahwa mereka adalah pemimpin negara Islam.<br />
<div class="thumb tright">
<div class="thumbinner" style="width: 202px;">
<span class="image"><img alt="Peta Kekaisaran usmaniyah" border="0" class="thumbimage" height="143" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/6a/Ottoman_1683.png/200px-Ottoman_1683.png" width="200" /></span>
<div class="thumbcaption">
<div class="magnify">
<span class="internal"><img border="0" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></span></div>
Kekaisaran Usmaniyah</div>
</div>
</div>
Menurut Barthold, saat dimana gelar Khalifah digunakan untuk
kepentingan politik daripada sekedar simbol agama untuk pertama kalinya
adalah ketika Kekaisaran Usmaniyah membuat perjanjian damai dengan Rusia
pada tahun 1774. Sebelum perjanjian ini dibuat, Kekaisaran Usmaniyah
berperang dengan Kekaisaran Kristen Rusia, mengakibatkan kekaisaran
kehilangan sebagian besar wilayahnya, termasuk juga memiliki populasi
tinggi seperti misalnya daerah <span class="mw-redirect">Crimea</span>. Dalam surat perjanjian damai dengan Rusia, kekaisaran Usmaniyah, dibawah kepemimpinan <span class="new">Abdulhamid I</span>,
menyatakan bahwa mereka akan tetap melindungi umat Islam yang berada
di wilayah yang kini menjadi wilayah Rusia. Ini adalah pertama kalinya
Kekhalifahan Usmaniyah diakui secara politik oleh kekuatan Eropa.<br />
Sebagai hasilnya, meskipun wilayah kekuasaan Usmaniyah menjadi sempit
namun kekuatan diplomatik dan militer Usmaniyah semakin meningkat.
Sekitar tahun 1880 Sultan Abdulhamid II menegaskan kembali status
kekhalifahannya sebagai bentuk perlawanan terhadap kolonialisme Eropa
yang semakin menjadi-jadi. Klaimnya ini didukung sepenuhnya oleh Muslim
di India, yang ketika itu dalam cengkraman penjajahan Inggris. Pada
Perang Dunia I, Kekhalifahan Usmaniyah, dengan mengesampingkan betapa
lemahnya mereka dihadapan kekuatan Eropa, menjadi negara Islam yang
paling besar dan paling kuat di dunia.<br />
<h2>
<span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Keruntuhan_kekhalifahan">Keruntuhan kekhalifahan</span></h2>
Tepatnya pada tanggal 23 Maret 1924, keruntuhan kekhalifahanan
terakhir, Kekhalifahan Turki Usmaniyah, terjadi akibat adanya
perseteruan di antara kaum <span class="mw-redirect">nasionalis</span> dan agamais dalam masalah kemunduran ekonomi Turki.<br />
Setelah menguasai <span class="mw-redirect">Istambul</span>
pasca-Perang Dunia I, Inggris menciptakan sebuah kevakuman politik
dengan menawan banyak pejabat negara dan menutup kantor-kantor dengan
paksa sehingga bantuan khalifah dan pemerintahannya tersendat.
Kekacauan terjadi di dalam negeri, sementara opini umum mulai
menyudutkan pemerintahan khalifah yang semakin lemah dan memihak kaum
nasionalis. Situasi ini dimanfaatkan <span class="mw-redirect">Mustafa Kemal Pasha</span>
untuk membentuk Dewan Perwakilan Nasional - dan ia menobatkan diri
sebagai ketuanya - sehingga ada dua pemerintahan saat itu; pemerintahan
khilafah di <span class="mw-redirect">Istambul</span> dan pemerintahan
Dewan Perwakilan Nasional di Ankara. Walau kedudukannya tambah kuat,
Mustafa Kemal Pasha belum berani membubarkan khilafah. Dewan Perwakilan
Nasional hanya mengusulkan konsep yang memisahkan khilafah dengan
pemerintahan. Namun, setelah perdebatan panjang di Dewan Perwakilan
Nasional, konsep ini ditolak. Pengusulnya pun mencari alasan
membubarkan Dewan Perwakilan Nasional dengan melibatkannya dalam
berbagai kasus pertumpahan darah. Setelah memuncaknya krisis, Dewan
Perwakilan Nasional ini diusulkan agar mengangkat Mustafa Kemal Pasha
sebagai ketua parlemen, yang diharap bisa menyelesaikan kondisi kritis
ini.<br />
Setelah resmi dipilih jadi ketua parlemen, Pasha mengumumkan
kebijakannya, yaitu mengubah sistem khilafah dengan republik yang
dipimpin seorang presiden yang dipilih lewat <span class="mw-redirect">Pemilu</span>.
Tanggal 29 November 1923, ia dipilih parlemen sebagai presiden pertama
Turki. Namun ambisinya untuk membubarkan khilafah saat itu, yang telah
lemah dan digerogoti korupsi, terintangi; Ia dianggap murtad, dan
beberapa kelompok pendukung <span class="mw-redirect">Sultan Abdul Mejid II</span>
terus berusaha mendukung pemerintahannya. Ancaman ini tak menyurutkan
langkah Mustafa Kemal Pasha. Malahan, ia menyerang balik dengan taktik
politik dan pemikirannya yang menyebut bahwa penentang sistem republik
ialah pengkhianat bangsa dan ia kemudian melakukan beberapa langkah
kontroversial untuk mempertahankan sistem pemerintahannya. Misalnya,
Khalifah digambarkan sebagai sekutu asing yang harus dienyahkan.<br />
Setelah suasana negara kondusif, Mustafa Kemal Pasha mengadakan
sidang Dewan Perwakilan Nasional (yang kemudian disebut dengan
"Kepresidenan Urusan Agama" atau sering disebut dengan "Diyaniah"). Pada
tanggal 3 Maret 1924, ia memecat khalifah sekaligus membubarkan
sistem kekhalifahan dan menghapuskan hukum Islam dari negara. Hal
inilah yang kemudian dianggap sebagai keruntuhan kekhalifahan Islam.<br />
Saat ini, Diyaniah berfungsi sebagai entitas dari lembaga Shaikh al-Islam/Kekhalifahan <span class="external autonumber">[1]</span>.
Mereka bertugas untuk: "memberikan pelayanan religius kepada orang
Turki dan Muslim di dalam dan di luar negara Turki". Diyainah memiliki
kantor pusat di Ankara, Turki.<br />
Diyaniah adalah sebuah lembaga yang mewarisi semua sumber-sumber yang
berhubungan dengan hal-hal religius dari Kekaisaran Ottoman, termasuk
semua arsip kekhalifahan yang telah runtuh tersebut. Saat ini, Diyainah
merupakan otoritas tertinggi Muslim Sunni. Diyainah juga memiliki
kantor cabang di Eropa (Jerman).<br />
Perbedaan utama antara kekhalifahan dengan Diyainah adalah Dinaiyah,
tidak seperti kekhalifahan yang mengurusi masalah negara, hanya
berfungsi sebagai lembaga keagamaan. Hal ini sesuai dengan prinsip
sekularisme Turki yang memisahkan urusan Agama dengan urusan negara.<br />
Sempat muncul keinginan dan gerakan untuk mengendirikan kembali kekhalifahan setelah runtuhnya <span class="mw-redirect">Kekaisaran Ottoman</span>, tetapi tak ada satupun yang berhasil. <span class="new">Hussein bin Ali</span>, seorang gubernur <span class="mw-redirect">Hejaz</span> pada masa Kekaisaran Ottoman yang pernah membantu <span class="mw-redirect">Britania raya</span>
pada masa Perang Dunia I serta melakukan pemberontakan terhadap
pemerintahan Istambul, mendeklarasikan dirinya sebagai khalifah dua
hari setelah keruntuhan Ottoman. Tetapi klaimnya tersebut ditolak, dan
tak lama kemudian ia di usir dari tanah Arab. Sultan Ottoman terakhir
Mehmed VI juga melakukan hal yang sama untuk mengangkat kembali dirinya
sebagai Khalifah di Hejaz, tetapi lagi-lagi usaha tersebut gagal.
Sebuah pertemuan diadakan di Kairo pada tahun 1926 untuk mendiskusikan
pendirian kembali kekhalifahan. Tetapi, hanya sedikit negara Muslim
yang berpartisipasi dan mengimplentasikan hasil dari pertemuan
tersebut.<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Gerakan_Khilafat">Gerakan Khilafat</span></h3>
Pada tahun 1920-an "gerakan Khilafat", sebuah gerakan yang bertujuan
untuk mendirikan kembali kekhalifahan, menyebar diseluruh daerah
jajahan Inggris di Asia. Gerakan ini sangat kuat di India, yang saat
itu menjadi pusat komunitas Islam. Sebuah pertemuan kemudian diadakan di
Kairo pada tahun 1926 untuk mendiskusikan pendirian Kekhalifahan. Tapi
sayang, sebagian besar negara mayoritas Muslim tidak berpartisipasi
dan mengambil langkah untuk mengimplentasikan hasil dari pertemuan ini.
Meskipun gelar <em>Amir al-Mukmin</em> dipakai oleh <span class="mw-redirect">Raja Maroko</span> dan <span class="new">Mullah Mohammed Omar</span>,
pemimpin rezim Taliban di Afganistan, kebanyakan Muslim di luar daerah
kekuasaan mereka menolak untuk mengakuinya. Organisasi yang mendekati
bentuk sebuah bentuk kekhalifahan saat ini adalah <span class="mw-redirect">Organisasi Konferensi Islam</span>
atau OKI, sebuah organisasi internasional dengan pengaruh yang
terbatas yang didirikan pada tahun 1969 beranggotakan negara-negara
mayoritas Muslim.<br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Perbandingan_kekhalifahan_dengan_sistem_pemerintahan_lain">Perbandingan kekhalifahan dengan sistem pemerintahan lain</span></h2>
Khalifah sangat berbeda dari sistem pemerintahan yang pernah ada di dunia, seperti disebutkan di bawah ini:<br />
<ul>
<li>Dalam kedudukan monarki, kedudukan raja diperoleh dengan warisan.
Artinya, seseorang dapat menduduki jabatan raja hanya karena ia anak
raja. Jabatan khalifah didapatkan dengan bai'at dari umat secara ikhlas
dan diliputi kebebasan memilih, tanpa paksaan. Jika dalam sistem
monarki raja memiliki hak istimewa yang dikhususkan bagi raja, bahkan
sering raja di atas UU, maka seorang khalifah tak memiliki hak
istimewa; mereka sama dengan rakyatnya. Khalifah ialah wakil umat dalam
pemerintahan dan kekuasaan yang dibaiat buat menerapkan <span class="mw-redirect">syariat</span> <span class="mw-redirect">Allah SWT</span>
atas mereka. Artinya, khalifah tetap tunduk dan terikat pada hukum
islam dalam semua tindakan, kebijakan, dan pelayanan terhadap
kepentingan rakyat.</li>
</ul>
<ul>
<li>Dalam sistem republik, presiden bertanggung jawab kepada rakyat atau
yang mewakili suaranya (misal: parlemen). Rakyat beserta wakilnya
berhak memberhentikan presiden. Sebaliknya, seorang khalifah, walau
bertanggung jawab pada umat dan wakilnya, mereka tak berhak
memberhentikannya. Khalifah hanya dapat diberhentikan jika menyimpang
dari <span class="mw-redirect">hukum Islam</span>, dan yang menentukan pemberhentiannya ialah mahkamah <em>mazhalim</em>.
Jabatan presiden selalu dibatasi dengan periode tertentu, sebaliknya,
seorang khalifah tak memiliki masa jabatan tertentu. Batasannya, apakah
ia masih melaksanakan hukum Islam atau tidak. Selama masih
melaksanakannya, serta mampu menjalankan urusan dan tanggung jawab
negara, maka ia tetap sah menjadi khalifah.</li>
</ul>
<h2>
<span class="mw-headline" id="Argumentasi_tentang_Pentingnya_Khalifah">Argumentasi tentang Pentingnya Khalifah</span></h2>
<h3>
<span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Dalil_al-Qur.27an">Dalil al-Qur'an tentang Khalifah</span></h3>
Di dalam <span class="mw-redirect">al-Quran</span> memang tidak terdapat istilah <span class="new">Daulah</span> yang berarti negara. Tetapi di dalam <span class="mw-redirect">al-Quran</span> terdapat ayat yang menunjukkan wajibnya umat memiliki pemerintahan/negara (<em>ulil amri</em>) dan wajibnya menerapkan hukum dengan hukum-hukum yang diturunkan Allah SWT. Allah SWT berfirman:<br />
<dl><dd><em>Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kalian kepada Allah dan taatlah kalian kepada Rasul-Nya dan ulil amri di antara kalian.</em> (Qs. <span class="new">An-Nisaa`</span> [4]: 59).</dd></dl>
Ayat di atas telah memerintahkan kita untuk menaati <em>Ulil Amri</em>, yaitu Al Hakim (Penguasa). Perintah ini, secara <em>dalalatul iqtidha</em>,
berarti perintah pula untuk mengadakan atau mengangkat Ulil Amri itu,
seandainya Ulil Amri itu tidak ada, sebab tidak mungkin Allah
memerintahkan kita untuk menaati pihak yang eksistensinya tidak ada.
Allah juga tidak mungkin mewajibkan kita untuk menaati seseorang yang
keberadaannya berhukum mandub.<br />
Maka menjadi jelas bahwa mewujudkan ulil amri adalah suatu perkara
yang wajib. Tatkala Allah memberi perintah untuk mentaati ulil amri,
berarti Allah memerintahkan pula untuk mewujudkannya. Sebab adanya ulil
amri menyebabkan terlaksananya kewajipan menegakkan hukum syara’,
sedangkan mengabaikan terwujudnya ulil amri menyebabkan terabaikannya
hukum syara’. Jadi mewujudkan ulil amri itu adalah wajib, karena kalau
tidak diwujudkan akan menyebabkan terlanggarnya perkara yang haram,
yaitu mengabaikan hukum syara’ (<em>tadhyii’ al hukm asy syar’iy</em>).<br />
Di samping itu, Allah SWT telah memerintahkan Rasulullah SAW untuk
mengatur urusan kaum muslimin berdasarkan hukum-hukum yang diturunkan
Allah SWT. Firman Allah SWT:<br />
<dl><dd><em>Maka putuskanlah perkara di antara di antara mereka dengan
apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
mereka (dengan) meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.</em> (Qs. <span class="mw-redirect">Al-Maa’idah</span> [5]: 48).</dd></dl>
<dl><dd><em>Dan
putuskanlah perkara di antara di antara mereka dengan apa yang
diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka. Dan
berhati-hatilah kamu terhadap mereka supaya mereka tidak memalingkan
kamu dari apa yang telah diturunkan Allah kepadamu</em> (Qs. <span class="mw-redirect">Al-Maa’idah</span> [5]: 49).</dd></dl>
Dalam kaidah usul fiqh dinyatakan bahwa, perintah (<em>khitab</em>)
Allah kepada Rasulullah juga merupakan perintah kepada umat Islam selama
tidak ada dalil yang mengkhususkan perintah ini hanya untuk Rasulullah
(<em>Khitabur rasuli khithabun li ummatihi malam yarid dalil yukhashishuhu bihi</em>). Dalam hal ini tidak ada dalil yang mengkhususkan perintah tersebut hanya kepada Rasulullah SAW.<br />
Oleh karena itu, ayat-ayat tersebut bersifat umum, yaitu berlaku pula
bagi umat Islam. Dan menegakkan hukum-hukum yang diturunkan Allah,
tidak mempunyai makna lain kecuali menegakkan hukum dan pemerintahan
(as-Sulthan), sebab dengan pemerintahan itulah hukum-hukum yang
diturunkan Allah dapat diterapkan secara sempurna. Dengan demikian,
ayat-ayat ini menunjukkan wajibnya keberadaan sebuah negara untuk
menjalankan semua hukum Islam, iaitu negara Khilafah.<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Dalil_as-Sunnah_tentang_Khalifah">Dalil as-Sunnah tentang Khalifah</span></h3>
<ol>
<li>Abdullah bin Umar meriwayatkan, "Aku mendengar Rasulullah mengatakan, ‘<em>Barangsiapa
melepaskan tangannya dari ketaatan kepada Allah, niscaya dia akan
menemui Allah di Hari Kiamat dengan tanpa alasan. Dan barangsiapa mati
sedangkan di lehernya tak ada bai’at (kepada Khalifah) maka dia mati
dalam keadaan mati jahiliyah</em>." [HR. Muslim].</li>
<li>Nabi SAW mewajibkan adanya bai’at pada leher setiap muslim dan
menyifati orang yang mati dalam keadaan tidak berbai’at seperti matinya
orang-orang jahiliyyah. Padahal bai’at hanya dapat diberikan kepada
Khalifah, bukan kepada yang lain. Jadi hadis ini menunjukkan kewajiban
mengangkat seorang Khalifah, yang dengannya dapat terwujud bai’at di
leher setiap muslim. Sebab bai’at baru ada di leher kaum muslimin kalau
ada Khalifah/Imam yang memimpin Khilafah.</li>
<li>Rasulullah SAW bersabda: "Bahwasanya Imam itu bagaikan perisai, dari
belakangnya umat berperang dan dengannya umat berlindung." [HR.
Muslim]</li>
<li>Rasulullah SAW bersabda: "Dahulu para nabi yang mengurus Bani
Israil. Bila wafat seorang nabi diutuslah nabi berikutnya, tetapi tidak
ada lagi nabi setelahku. Akan ada para Khalifah dan jumlahnya akan
banyak. Para Sahabat bertanya,’Apa yang engkau perintahkan kepada kami?
Nabi menjawab,’Penuhilah bai’at yang pertama dan yang pertama itu saja.
Penuhilah hak-hak mereka. Allah akan meminta pertanggungjawaban
terhadap apa yang menjadi kewajiban mereka." [HR. Muslim].</li>
<li>Rasulullah SAW bersabda: "Bila seseorang melihat sesuatu yang tidak
disukai dari amirnya (pemimpinnya), maka bersabarlah. Sebab barangsiapa
memisahkan diri dari penguasa (pemerintahan Islam) walau sejengkal
saja lalu ia mati, maka matinya adalah mati jahiliyah." [HR. Muslim].</li>
</ol>
Hadis pertama dan kedua merupakan pemberitahuan (<em>ikhbar</em>)
dari Rasulullah SAW bahawa seorang Khalifah adalah laksana perisai, dan
bahawa akan ada penguasa-penguasa yang memerintah kaum muslimin.
Pernyataan Rasulullah SAW bahawa seorang Imam itu laksana perisai
menunjukkan pemberitahuan tentang adanya faedah-faedah keberadaan
seorang Imam, dan ini merupakan suatu tuntutan (<em>thalab</em>). Sebab, setiap pemberitahuan yang berasal dari Allah dan Rasul-Nya, apabila mengandung celaan (<em>adz dzamm</em>) maka yang dimaksud adalah tuntutan untuk meninggalkan (<em>thalab at tarki</em>), atau merupakan larangan (<em>an nahy</em>); dan apabila mengandung pujian (<em>al mad-hu</em>) maka yang dimaksud adalah tuntutan untuk melakukan perbuatan (<em>thalab al fi’li</em>).
Dan kalau pelaksanaan perbuatan yang dituntut itu menyebabkan tegaknya
hukum syara’ atau jika ditinggalkan mengakibatkan terabaikannya hukum
syara’, maka tuntutan untuk melaksanakan perbuatan itu bererti bersifat
pasti (fardlu). Jadi hadis pertama dan kedua ini menunjukkan wajibnya
Khilafah, sebab tanpa Khilafah banyak hukum syara’ akan terabaikan.<br />
Hadis ketiga menjelaskan keharaman kaum muslimin keluar (memberontak,
membangkang) dari penguasa (as sulthan). Berarti keberadaan Khilafah
adalah wajib, sebab kalau tidak wajib tidak mungkin Nabi SAW sampai
begitu tegas menyatakan bahwa orang yang memisahkan diri dari Khilafah
akan mati jahiliyah. Jelas ini menegaskan bahawa mendirikan pemerintahan
bagi kaum muslimin statusnya adalah wajib.<br />
Rasulullah SAW bersabda pula : "Barangsiapa membai’at seorang Imam
(Khalifah), lalu memberikan genggaman tangannya dan menyerahkan buah
hatinya, hendaklah ia mentaatinya semaksimal mungkin. Dan jika datang
orang lain hendak mencabut kekuasaannya, penggallah leher orang itu."
[HR. Muslim].<br />
Dalam hadis ini Rasululah SAW telah memerintahkan kaum muslimin untuk
menaati para Khalifah dan memerangi orang-orang yang merebut kekuasaan
mereka. Perintah Rasulullah ini berarti perintah untuk mengangkat
seorang Khalifah dan memelihara kekhilafahannya dengan cara memerangi
orang-orang yang merebut kekuasaannya. Semua ini merupakan penjelasan
tentang wajibnya keberadaan penguasa kaum muslimin, iaitu Imam atau
Khalifah. Sebab kalau tidak wajib, nescaya tidak mungkin Nabi SAW
memberikan perintah yang begitu tegas untuk memelihara eksistensinya,
iaitu perintah untuk memerangi orang yang akan merebut kekuasaan
Khalifah.<br />
Dengan demikian jelaslah, dalil-dalil As Sunnah ini telah menunjukkan wajibnya Khalifah bagi kaum muslimin.<br />
<h3>
<span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Dalil_Ijma.E2.80.99_Sahabat">Dalil Ijma’ Sahabat</span></h3>
Sebagai sumber hukum Islam ketiga, Ijma’ Sahabat menunjukkan bahwa
mengangkat seorang Khalifah sebagai pemimpin pengganti Rasulullah SAW
hukumnya wajib. Mereka telah sepakat mengangkat Khalifah <span class="mw-redirect">Abu Bakar</span>, <span class="new">Umar bin Khathtab</span>, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib, ridlwanullah ‘alaihim.<br />
Ijma’ Sahabat yang menekankan pentingnya pengangkatan Khalifah,
nampak jelas dalam kejadian bahawa mereka menunda kewajiban menguburkan
jenazah Rasulullah SAW dan mendahulukan pengangkatan seorang Khalifah
pengganti beliau. Padahal menguburkan mayat secepatnya adalah suatu
kewajiban dan diharamkan atas orang-orang yang wajib menyiapkan
pemakaman jenazah untuk melakukan kesibukan lain sebelum jenazah
dikebumikan. Namun, para Sahabat yang wajib menyiapkan pemakaman jenazah
Rasulullah SAW ternyata sebagian di antaranya justru lebih
mendahulukan usaha-usaha untuk mengangkat Khalifah daripada menguburkan
jenazah Rasulullah. Sedangkan sebagian Sahabat lain mendiamkan
kesibukan mengangkat Khalifah tersebut, dan ikut pula bersama-sama
menunda kewajiban menguburkan jenazah Nabi SAW sampai dua malam,
padahal mereka mampu mengingkari hal ini dan mampu mengebumikan jenazah
Nabi secepatnya. Fakta ini menunjukkan adanya kesepakatan (ijma’)
mereka untuk segera melaksanakan kewajiban mengangkat Khalifah daripada
menguburkan jenazah. Hal itu tak mungkin terjadi kecuali jika status
hukum mengangkat seorang Khalifah adalah lebih wajib daripada
menguburkan jenazah.<br />
Demikian pula bahawa seluruh Sahabat selama hidup mereka telah
bersepakat mengenai kewajiban mengangkat Khalifah. Walaupun sering
muncul perbedaan pendapat mengenai siapa yang tepat untuk dipilih dan
diangkat menjadi Khalifah, namun mereka tidak pernah berselisih pendapat
sedikit pun mengenai wajibnya mengangkat seorang Khalifah, baik ketika
wafatnya Rasulullah SAW maupun ketika pergantian masing-masing
Khalifah yang empat. Oleh karena itu Ijma’ Sahabat merupakan dalil yang
jelas dan kuat mengenai kewajiban mengangkat Khalifah.<br />
<h3>
<span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Dalil_Dari_Kaidah_Syar.E2.80.99iyah">Dalil Dari Kaidah Syar’iyah</span></h3>
Ditilik dari analisis usul fiqh, mengangkat Khalifah juga wajib.
Dalam usul fikih dikenal kaidah syar’iyah yang disepakati para ulama:<br />
"<em>Sesuatu kewajiban yang tidak sempurna kecuali adanya sesuatu, maka sesuatu itu wajib pula keberadaannya.</em>"<sup class="noprint Inline-Template"><span style="white-space: nowrap;" title="Kalimat yang diikuti tag ini membutuhkan rujukan.">[<em><span class="mw-redirect">rujukan?</span></em>]</span></sup>
Menerapkan hukum-hukum yang berasal dari Allah SWT dalam segala
aspeknya adalah wajib. Sementara hal ini tidak dapat dilaksanakan dengan
sempurna tanpa adanya kekuasaan Islam yang dipimpin oleh seorang
Khalifah. Maka dari itu, berdasarkan kaidah syar’iyah tadi, eksistensi
Khilafah hukumnya menjadi wajib.<br />
Jelaslah, berbagai sumber hukum Islam tadi menunjukkan bahwa
menegakkan Daulah Khilafah merupakan kewajipan dari Allah SWT atas
seluruh kaum muslimin.<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Pendapat_Para_Ulama">Pendapat Para Ulama</span></h3>
Seluruh imam mazhab dan para mujtahid besar tanpa kecuali telah
bersepakat bulat akan wajibnya Khilafah (atau Imamah) ini. Syaikh
Abdurrahman Al Jaziri menegaskan hal ini dalam kitabnya <em>Al Fiqh ‘Ala Al Madzahib Al Arba’ah</em>, jilid V, hal. 416:<br />
<dl><dd>"Para imam mazhab (Abu Hanifah, Malik, Syafi’i, dan Ahmad)
--rahimahumullah-- telah sepakat bahwa Imamah (Khilafah) itu wajib
adanya, dan bahawa ummat Islam wajib mempunyai seorang imam (khalifah,)
yang akan meninggikan syiar-syiar agama serta menolong orang-orang yang
tertindas dari yang menindasnya..."</dd></dl>
Tidak hanya kalangan Ahlus Sunnah saja yang mewajibkan Khilafah,
bahkan seluruh kalangan Ahlus Sunnah dan Syiah (termasuk Khawarij dan
Mu’tazilah) tanpa kecuali bersepakat tentang wajibnya mengangkat seorang
Khalifah. Kalau pun ada segelintir orang yang tidak mewajibkan
Khilafah, maka pendapatnya itu tidak perlu dianggap, karena bertentangan
dengan nas-nas syara’ yang telah jelas.<br />
Imam Asy Syaukani dalam <em>Nailul Authar</em> jilid 8 hal. 265
menyatakan: "Menurut golongan Syiah, minoritas Mu’tazilah, dan Asy
A’riyah, (Khilafah) adalah wajib menurut syara’." Ibnu Hazm dalam <em>Al Fashl fil Milal Wal Ahwa’ Wan Nihal</em>
juz 4 hal. 87 mengatakan: "Telah sepakat seluruh Ahlus Sunnah, seluruh
Murji`ah, seluruh Syi’ah, dan seluruh Khawarij, mengenai wajibnya
Imamah (Khilafah)."<br />
Bahwa Khilafah adalah sebuah ketentuan hukum Islam yang wajib (bukan
haram apalagi bid’ah) dapat kitab temukan dalam khazanah Tsaqafah
Islamiyah yang sangat kaya. Berikut ini sekelumit saja referensi yang
menunjukkan kewajiban Khilafah: Imam Al Mawardi, Al Ahkamush
Shulthaniyah, hal. 5, Abu Ya’la Al Farraa’, Al Ahkamush Shulthaniyah,
hal.19, Ibnu Taimiyah, As Siyasah Asy Syar’iyah, hal.161, Ibnu Taimiyah,
Majmu’ul Fatawa, jilid 28 hal. 62, Imam Al Ghazali, Al Iqtishaad fil
I’tiqad,hal. 97, Ibnu Khaldun, Al Muqaddimah, hal.167, Imam Al Qurthubi,
Tafsir Al Qurthubi, juz 1 hal.264, Ibnu Hajar Al Haitsami, Ash
Shawa’iqul Muhriqah, hal.17, Ibnu Hajar A1 Asqallany, Fathul Bari, juz
13 hal. 176, Imam An Nawawi, Syarah Muslim, juz 12 hal. 205, Dr.
Dhiya’uddin Ar Rais, Al Islam Wal Khilafah, hal.99, Abdurrahman Abdul
Khaliq, Asy Syura, hal.26, Abdul Qadir Audah, Al Islam Wa Audla’una As
Siyasiyah, hal. 124, Dr. Mahmud Al Khalidi, Qawaid Nizham Al Hukum fil
Islam, hal. 248, Sulaiman Ad Diji, Al Imamah Al ‘Uzhma, hal.75, Muhammad
Abduh, Al Islam Wan Nashraniyah, hal. 61, dan masih banyak lagi yang
lainnya.<br />
Namun ada pula buku yang menyatakan bahwa kekhalifahan tidak wajib hukumnya, seperti <em>Al Islam Wa Usululul Hukm</em> oleh Ali Abdur Raziq, <em>Mabadi` Nizham Al Hukmi fil Islam</em> oleh Abdul Hamid Mutawalli, <em>Tidak Ada Negara Islam</em> oleh Nurcholish MadjidPelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4182490313643241561.post-36554176709250811362012-12-04T16:29:00.001-08:002012-12-04T16:41:45.704-08:00Sejarah Berdirinya IsraelPelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4182490313643241561.post-19530066110374291972012-12-04T02:19:00.003-08:002012-12-04T02:19:36.226-08:00Sejarah Palestina<h1 class="post-title">
Sejarah Palestina</h1>
<div class="date">
<div class="bg">
<span class="day">23</span>
<span>Jan</span>
</div>
</div>
<div style="text-align: left;">
Akhir-akhir ini terjadi
keprihatinan yang mendalam di bumi Palestina. Beribu orang tewas akibat
serangan Israel ke jalur Gaza yang dimulai tanggal 27 Desember 2008.
Dunia pun bergejolak. Beberapa negara dengan keras menentang Israel
bahkan dengan memutuskan hubungan diplomatiknya. Unjuk rasa menentang
serangan Israel pun terjadi di mana-mana termasuk di Indonesia. Namun,
perang masih mungkin meletus hingga beberapa tahun mendatang.</div>
<div style="text-align: left;">
Palestina memang memiliki sejarah yang
pelik. Israel, yang merupakan bangsa Yahudi, mendirikan negaranya di
atas tanah Palestina. Hal ini menyebabkan situasi berkembang hingga
keadaan sekarang. Untuk lebih memahami konflik ini, maka saya berusaha
merangkum sejarah Palestina dari awal hingga terjadinya konflik.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_110" style="width: 234px;">
<img alt="Wilayah Palestina-Israel (swaramuslim.com)" class="size-thumbnail wp-image-110" height="147" src="http://ivannugraha.files.wordpress.com/2009/01/palestine_landloss-swaramuslim-com.jpg?w=224&h=147" title="Wilayah Palestina-Israel" width="224" /><div class="wp-caption-text">
Wilayah Palestina-Israel (swaramuslim.com)</div>
</div>
<div style="text-align: left;">
Tulisan ini dirangkum dari beberapa sumber yaitu:</div>
<ol>
<li>Makalah Umar Asasudin, M.A. yang berjudul “Peranan Cendekiawan dalam Perjuangan Kemerdekaan Palestina: Pendekatan Sejarah”</li>
<li>Pidato Ikhrimah Shabri (Imam Masjid Al-Aqhsa Palestina pada tahun
1992) yang berjudul “Palestina: Sejarah Perjuangan, Intifada, dan Agresi
Israel terhadap Masjidil Aqsha”.</li>
<li>Makalah Dr. Roeslan Abdoelgani yang berjudul “Solidaritas Indonesia terhadap Palestina: Suatu Tinjauan Historis”</li>
</ol>
<div style="text-align: left;">
Ketiganya terdapat dalam buku “Palestina:
Solidaritas Islam dan Tata Politik Dunia Baru”, dengan editor : M Riza
Sihbudi & Achmad Hadi, cetakan Pustaka Hidayah tahun 1992. Buku ini
berintikan makalah dalam seminar “Pekan Persahabatan Indonesia
Palestina” 13-18 Januari 1992 di Yogyakarta.</div>
<div style="text-align: left;">
Kejadian setelah tahun 1992 dirangkum dari:</div>
<ol>
<li>“Tabel Sejarah Timur Tengah” dalam blog <a href="http://dinasulaeman.wordpress.com/">“Kajian Timur Tengah”</a> oleh Dina Y. Sulaeman</li>
<li>“Sejarah Berdirinya Negara Israel” oleh Panji Prabowo (Kepala GAMAIS ITB 2008-2009) dalam <a href="http://pastipanji.wordpress.com/">blognya</a></li>
<li>Berita-berita dalam <a href="http://kompas.com/">kompas.com</a> tentang perang Israel Palestina.</li>
</ol>
<div style="text-align: left;">
Selamat membaca!</div>
<div style="text-align: center;">
***</div>
Wilayah Palestina pada mulanya ditinggali oleh beberapa bangsa, yaitu
bangsa Ammonit dan Philistine. Lalu, sekitar tahun 1000 SM, Palestina
ditaklukan oleh Raja Thalut dan Daud a.s. Daud a.s. dan keturunannya,
yang merupakan bangsa yahudi, akhirnya menjadi raja di sana dan
Palestina menjadi tanah air bangsa yahudi dari 1000 SM – 135 M.
Palestina sendiri sempat dikuasai oleh Kerajaan Persia, Babilonia,
Mesir, dan kerajaan-kerjaaan lain secara bergantian dalam rentang waktu
tersebut.<br />
<span style="text-decoration: underline;"><strong>Wilayah Palestina Dikuasai Kerajaan Romawi</strong></span><br />
Sekitar tahun 100 SM muncullah kekuatan Roma dan pada tahun 63 SM,
Roma, di bawah pemerintahan Raja Pompey, menaklukan kerajaan yang
menguasai Palestina. Tahun 66 M, timbul pemberontakan yang dilakukan
oleh bangsa Yahudi. Perang terjadi dan pemberontak kalah dan akhirnya
pada tahun 70 M, Jerussalem jatuh sepenuhnya ke tangan Roma.<br />
<div style="text-align: center;">
</div>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_86" style="width: 153px;">
<img alt="Raja Pompey dari Romawi (www.usu.edu)" class="size-full wp-image-86" src="http://ivannugraha.files.wordpress.com/2009/01/pompey-www-usu-edu.jpg?w=645" title="Pompey" /><div class="wp-caption-text">
Raja Pompey dari Romawi (www.usu.edu)</div>
</div>
Pada saat itu, biasanya Roma tidak melakukan penekanan tetapi
memperlakukan daerah jajahannya dengan lembut untuk mempersatukan warga
negeranya dengan bangsa jajahannya. Namun, di dalam kasus bangsa Yahudi,
cara ini tidaklah berhasil. Seringkali timbul huru-hara dari bangsa
Yahudi. Hal ini menyebabkan akhirnya Roma berlaku keras kepada bangsa
Yahudi dan mengeluarkan dekrit yang mematikan nasionalismen bangsa
Yahudi dengan cara melarang berbagai peribadatan mereka.<br />
Pada akhirnya dekrit ini membuat sebuah pemberontakan besar dari
200.000 orang Yahudi yang dipimpin oleh Barcocheba di Jerussalem. Raja
Hadrian yang saat itu memimpin Roma mengirimkan Julius Sevenus dan
tentara yang jumlahnya besar untuk memadamkan pemberontakan dan
menaklukan Jerussalem. Pada saat itu, bangsa Yahudi kalah dan
dikeluarkan peraturan mereka dilarang masuk ke kota apapun alasannya.
Jerussalem dijadikan koloni Roma dan tempat peribadatan Yahudi, haikal
Yahudi, diganti dengan candi lambang supremasi Roma, candi Yupiter.
Mulai saat itu bangsa Yahudi tersebar ke luar Palestina. Namun, ada
sebagian kecil yang tetap bertahan di sana.<br />
Setelah masa itu, pengaruh agama Kristen masuk ke Roma, sehingga
menumbuhkan penyebaran agama Kristen di Palestina. Agama Kristen tumbuh
di daerah tersebut. Lalu, pada pembagian kerajaan Roma tahun 395,
Palestina berada dalam kekuasaan Kerajaan Bizantium, yang disebut juga
kerajaan Romawi Timur. Pada saat itu Palestina menjadi daerah yang
makmur, menjadi pusat perkembangan jemaah haji (beribadah mengunjungi
tempat-tempat suci yang dilakukan oleh penganut Kristen,Yahudi,dll.).
Namun sesekali muncul penyiksaan kepada bangsa Yahudi oleh bangsa yang
menguasai.<br />
Tahun 611 M, Chosroes II, raja Kerajaan Sasan dari Persia, menyerang
daerah itu. Diikuti oleh bangsa Yahudi yang ingin membalas dendam.
Yerussalem direbut. Gereja Holy Sepulchre dihancurkan dengan tanah dan
hartanya dibawa. Gereja lain bernasib sama dan uskupnya ditahan.<br />
Tahun 628 M, Raja Heralcus dari Bizantium menaklukan kembali
teritorial tersebut. Namun kemenangan ini bersifat sementara karena
munculnya kekuatan Islam yang melemahkan Kerajaan Bizantium tersebut.<br />
<span style="text-decoration: underline;"><strong>Palestina Dikuasai Islam</strong></span><br />
Islam muncul tahun 610 M di bawah kepemimpinan Muhammad saw. Di
selang tahun 610-632 M, suku-suku di daerah Arab berhasi l dipersatukan
di bawah kepemimpinannya yang asalnya saling bermusuhan. Kerajaan Islam
(Kekhalifahan Islam) setelah Muhammad saw meninggal di bawah pemimpin
Abu Bakar (632-634 M) berusaha merebut daerah Palestina dari tangan
Bizantium. Namun, usaha tersebut tidak berhasil dan akhirnya baru
berhasil ketika Kekhalifahan Islam dipimpin oleh Umar ra. Pada tahun
636, Bizantium jatuh.<br />
Di bawah kepemimpinan Umar ra. terjadi perjanjian damai di Jerussalem
antara pemerintahan Umar dengan umat Kristen yang dipimpin oleh Uskup
Sophronius. Umar sendiri sempat mengunjungi The Holy Rock (tempat ibadah
Daud as. dan tempat Haikal Yahudi) dan tempat itu menjadi Masjid Umar.
Muncullah pengaruh Islam di Jerussalem.<br />
Perselisihan yang terjadi di antara kepemimpinan umat Islam setelah
zaman Muhamamad saw dan Khulafaurrasyidin (4 sahabat Nabi Muhamamad saw
yang memimpin setelah nabi wafat) menyebabkan munculnya berbagai dinasti
yang berganti memimpin Islam dari Dinasti Muawiyah sampai dengan
Dinasti Abbassiah. Pada tahun 685-705, khalifah Abdul Malik dari Dinasti
Abbasiah memperindah tempat suci Jerussalem dengan membangun Kubah
Al-Sakhrah, atau Dome of the Rock. Pada tahun 929, terjadi pemberontakan
kaum Qaramithah yang merampas Mekkah. Hal ini menyebabkan banyaknya
eksodus bangsa Arab ke Jerussalem. Pada tahun 1969, Mesir, diduduki
dinasti Fathimah yang menyatakan kemerdekaannya dari Dinasti Abbassiyah.
Terjadi pertikaian antara kedua dinasti tersebut sampai dengan 1072 dan
akhirnya Palestina dikuasai oleh Dinasti Fathimiah. Gereja Holy
Sepulchre hancur saat serangan Dinasti Fathimiah ke Dinasti Abbasiyah.<br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_91" style="width: 245px;">
<img alt="Dome of the Rock (history.boisestate.edu)" class="size-thumbnail wp-image-91" height="178" src="http://ivannugraha.files.wordpress.com/2009/01/domeofrock-history-boisestate-edu.jpg?w=235&h=178" title="Dome of the Rock" width="235" /><div class="wp-caption-text">
Dome of the Rock (history.boisestate.edu)</div>
</div>
<span style="text-decoration: underline;"><strong>Pada masa Perang Salib dan setelahnya (1099-1900)</strong></span><br />
Pada tahun 1099, datang serangan suku Frank dari Eropa yang membawa
ke daerah Yerussalem yang membawa 40.000 tentara untuk menguasai
Jerussalem. Jerussalem takluk dan akhirnya berdirilah kerajaan Latin di
Jerussalem. Perang ini disebut Perang Salib I. Palestina dikuasai oleh
suku Frank yang beragama Kristen. Adanya Perang Salib II yang
berlangsung tahun 1147-1187 menyebabkan Palestina kembali berada di
tangan Kerajaan Islam. Perang Salib berlangsung beberapa kali namun
akhirnya berbuntut kepada perjanjian damai.<br />
Pada tahun 1258, muncul serangan dari suku Tartar di bawah pimpinan
Hulagu yang berasal dari Asia Tengah (Mongol). Serangan ini sempat
menakukan Baghdad, Damaskus, dan Suriah. Namun, datangnya tentara dari
Mesir menyebabkan mereka kalah dan akhirnya daerah itu dikuasai oleh
Mesir.<br />
<span style="text-decoration: underline;"><strong>Wilayah Dikuasai Turki (1516-1900)</strong></span><br />
Pada 1516, Turki menaklukan Mesir yang menyebabkan daerah itu
ditaklukan Turki. Turki menjadikan daerah Palestina sebagai salah satu
provinsi dan gubernur dikirim dari Konstatinopel. Turki menguasai
Palestina selama 4 abad. Mulai 1840, Turki membuka Palestina demi
kepentingan ekonominya. Akhirnya muncul pelabuhan-pelabuhan dan
konsulat-konsulat Eropa. Hal ini memunculkan semakin kecilnya pengaruh
Turki dan membesarnya pengaruh para konsulat di sana. Sempat terjadi
Perang Krim (1854-1856) karena persaingan antara Ortodoks Yunani dan
Pendeta Latin.<br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_92" style="width: 144px;">
<img alt="Theodor Herzl (www.israelvets.com)" class="size-thumbnail wp-image-92" height="186" src="http://ivannugraha.files.wordpress.com/2009/01/herzl-www-israelvets-com.jpg?w=134&h=186" title="Theodor Herzl" width="134" /><br />
<div class="wp-caption-text">
Theodor Herzl (www.israelvets.com)</div>
</div>
Tahun 1896, Theodor Herzl, penggagas gerakan zionisme, mengeluarkan
usulannya untuk mendirikan negara Israel di Palestina. Hal ini
disebabkan bangsa Yahudi yang terpencar dan tidak memiliki tanah air
sejak Romawi menguasai Palestina. Akhirnya, beberapa orang Yahudi
mendirikan koloni di daerah Palestina.<br />
<strong><span style="text-decoration: underline;">Berdirinya Negara Israel</span></strong><strong><br />
</strong><br />
Tahun 1914, muncul perselesihan antara Inggris Raya dan Turki.
Akhirnya menyebabkan keduanya berperang. Palestina sempat dijadikan
markas militer oleh Turki. Namun, akhirnya tahun 1918 Inggris resmi
menang, dan Palestina dikuasai oleh Inggris.<br />
Tanggal 2 November 1917, keluar deklarasi menteri luar negeri
Inggris, Arthur Balfour, yang dikenal sebagai Deklarasi Balfour.
Deklarasi ini berisi tentang dukungan Inggris terhadap pendirian negara
Yahudi di Palestina. Hal ini disebabkan oleh bangsa Yahudi telah
membantu Inggris dalam memenangi Perang Dunia I dan Inggris ingin
menguasai Palestina karena berada di daerah strategis di antara Asia,
Eropa, dan Afrika.<br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_94" style="width: 156px;">
<img alt="Arthur Balfour (www.firstworldwar.com)" class="size-thumbnail wp-image-94" height="209" src="http://ivannugraha.files.wordpress.com/2009/01/balfour-www-firstworldwar-com1.jpg?w=146&h=209" title="Arthur Balfour" width="146" /><div class="wp-caption-text">
Arthur Balfour (www.firstworldwar.com)</div>
</div>
Pada tahun 1920, kantor pemerintahan Inggris di Palestina (British
Mandate of Palestine) berdiri, Komisi Tinggi-nya adl Herbert Samuel.
Setelah tahun-tahun tersebut, imigrasi Yahudi ke daerah Palestina terus
meningkat. Orang Yahudi yang baru datang, biasanya masuk ke kota dan
mendirikan perusahaan-perusahaan di sana.<br />
Tahun 1929, mulai terjadi kerusuhan besar antara bangsa Arab dan
Yahudi. Konflik ini terjadi karena adanya perebutan hak-hak beberapa
tempat suci di Yerussalem. Selain itu, berdasarkan hasil penyelidikan
tim yang dibuat Inggris, hal ini terjadi karena orang-orang Arab
tertekan dengan pembelian tanah dan imigrasi orang Yahudi yang akhirnya
mendesak mereka.<br />
Tahun 1933, bangsa Yahudi hanya berjumlah 17% dari seluruh masyarakat
Palestina. Namun, setelah masa itu, saat Hitler berkuasa di Jerman dan
Polandia, terjadi gelombang migrasi besar-besaran dari Eropa ke
Palestina. Pada saat itu juga terjadi perubahan politik di Timur Tengah.
Mesir dan Suriah yang merdeka menyebabkan tumbuhnya nasionalisme untuk
memerdekakan diri. Akhirnya timbul wacana untuk melepaskan Palestina
dari Inggris.<br />
Tahun 1938, Konflik antara Arab-Yahudi memuncak. Inggris
mengeluarkan mandat yang intinya akan membagi Palestina menjadi dua
bagian, yaitu untuk Arab dan Yahudi untuk menghentikan perpecahan.
Namun, beberapa tahun kemudian mandat itu dicabut dan diganti dengan
white paper yang intinya mendesak dibentuk satu pemerintahan gabungan
antara Arab dan Yahudi. White-paper ini ditentang oleh bangsa Yahudi.<br />
Pada saat itu, bangsa Yahudi yang tinggal di Amerika memegang peranan
penting dalam perekonomian Amerika. Hal ini menyebabkan Amerika
berpihak kepada kepentingan bangsa Yahudi. Inggris yang mulai merasa
terganggu hubungannya dengan Amerika akhirnya menyerahkan tentang
Palestina ke PBB. Inggris sendiri akan menarik mandatnya dari Palestina
tanggal 15 Maret 1948.<br />
1 September 1947, PBB menyarankan agar Palestina dibagi 2, menjadi
daerah untuk bangsa Yahudi dan Arab. Bangsa Yahudi dan Arab yang
tinggal di Palestina saling berebut pengaruh dan menolak aturan
tersebut. Mulailah berbagai perang gerilya yang melibatkan keduanya.
Namun, sayangnya, semangat bangsa Yahudi lebih berlipat dibanding dengan
bangsa Arab di sana. Di saat terjadi perang, para ningrat Arab malah
kabur ke negara lain. Tanggal 14 Mei 1948, Israel diproklamirkan
orang-orang Yahudi. Esoknya Amerika Serikat mengakui kedaulatan Israel.<br />
<strong>Perjuangan Palestina Pasca 1948</strong><br />
<em>(red. Mulai saat ini, digunakan istilah bangsa Palestina untuk
penduduk yang kebanyakan Arab yang tinggal di Palestina yang bukan
masyarakat Yahudi)</em><br />
Negara-negara Arab di sekitar Palestina menolak kehadiran Israel di
sana. Terjadilah perang. Israel menang telak, dan akhirnya mengusai
seluruh daerah Palestina kecuali Tepi Barat yang dikuasai Suriah dan
Jalur Gaza yang dikuasai Mesir. Terjadi pengungsian besar-besaran bangsa
Palestina dari Palestina. Penduduk Palestina terbagi menjadi 3, yang
tinggal di pendudukan Israel, tinggal di jalur Gaza dan Tepi Barat, dan
yang mengungsi ke daerah-daerah luar Palestina. Setelah itu, sering
terjadi bentrok antara Israel dan negara-negara sekitarnya. Tahun 1964
berdiri PLO (Palestinian liberation Organization), sebuah organisasi
yang nantinya diakui sebagai satu-satunya organisasi yang mewakili
aspirasi masyarakat Palestina. Pada kelanjutannya, PLO dipimpin oleh
Yaseer Arafat.<br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_104" style="width: 162px;">
<img alt="Yasser Arafat (www.mukto-mona.com)" class="size-thumbnail wp-image-104" height="213" src="http://ivannugraha.files.wordpress.com/2009/01/arafat-www-mukto-mona-com.jpg?w=152&h=213" title="Yasser Arafat" width="152" /><div class="wp-caption-text">
Yasser Arafat (www.mukto-mona.com)</div>
</div>
Pata tahun 1967, terjadi perang 6 hari antara Israel-Mesir. Mesir
kalah telak sehingga Israel berhasil menduduki daerah Sinnai. Tahun
1973, Mesir dan Suriah bersatu untuk menyerang Israel, namun Israel
menang dan menguasai daerah hingga mendekati Terusan Suez. Mesir
akhirnya mengakui keberadaan negara Israel, dengan imbalan daerahnya
sampai dengan Sinnai dikembalikan ke Mesir (tercantum dalam Perjanjian
Camp David 1978).<br />
Sejak saat itu, wilayah Palestina dikuasai Israel. Israel sendiri
demi kepentingan zionismenya, membentuk perumahan-perumahan untuk bangsa
Yahudi di daerah Palestina. Israel sendiri menduduki Jalur Gaza dan
Tepi Barat. Di sana, bangsa Palestina dijadikan masyarakat kelas dua.
Perumahan mereka digusur dan diteror. Bangsa Palestina terus menerus
menderita di bawah pendudukan Israel.<br />
Akibat dari tekanan pendudukan Israel, muncullan gerakan yang
dinamakan Intifada pada tahun 1987. Gerakan Intifada sendiri, yang
secara harfiah berarti “pemberontakan”, merupakan gerakan melawan
tentara Israel yang bersenjata dengan batu-batu dan ketapel. Seluruh
aspek bangsa Palestina, baik itu anak-anak dan orang tua, lelaki dan
wanita melakukan perjuangan dengan melempar batu ke arah tentara-tentara
Israel yang bersenjata dan bertank lapis baja. Selain itu munculnya
beberapa kelompok-kelompok garis keras, seperti HAMAS pada tahun 1987,
yang memiliki pemikiran bahwa satu-satunya cara menguris Israel dari
Palestina adalah dengan perang jihad.<br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_101" style="width: 225px;">
<img alt="Seorang Anak Melempar Batu ke Tentara Israel (www.voltairenet.org)" class="size-thumbnail wp-image-101" height="197" src="http://ivannugraha.files.wordpress.com/2009/01/intifada-www-voltairenet-org.jpg?w=215&h=197" title="Seorang Anak Melempar Batu ke Tentara Israel" width="215" /><div class="wp-caption-text">
Seorang Anak Melempar Batu ke Tentara Israel dalam Intifada (www.voltairenet.org)</div>
</div>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_100" style="width: 225px;">
<img alt="Intifada (www.israelnewsradio.net)" class="size-thumbnail wp-image-100" height="140" src="http://ivannugraha.files.wordpress.com/2009/01/intifada-www-israelnewsradio-net.jpg?w=215&h=140" title="Intifada" width="215" /><div class="wp-caption-text">
Intifada (www.israelnewsradio.net)</div>
</div>
<span style="text-decoration: underline;"><strong>Jalur Diplomasi Dimulai</strong></span><br />
Pada 30 Oktober 1991, dimulai konferensi Madrid, antara Israel dan
Palestina yang diwakili oleh PLO. Pertemuan berlanjut sehingga pada 13
September 1993, ditandatangai Perjanjian Oslo yang berisi PLO diberi
wilayah otonomi, yaitu 60% dari Jalur Gaza dan kota Ariha di Tepi Barat.
Imbalannya, PLO mengakui eksistensi Israel. Pada 1 Juli 1994, Arafat
memasuki Gaza dalam rangka mendirikan Otoritas Nasional Palestina
(Palestinian National Authority; selanjutnya disebut PNA). Pada 1996
diadakan pemilu pertama bangsa Palestina, Yasser Arafat terpilih menjadi
Presiden. Selanjutnya muncul beberapa perjanjian seperti:<br />
<ol>
<li>17 Januari 1997, Perjanjian Al Khalil ditandatangani
Israel-Palestina yang berisi 20% wilayah Al Khalil tetap dikuasai
Israel, sisanya diserahkan kepada Palestina.</li>
<li>23 Okt 1998, Perjanjian Maryland ditandatangani Israel-PNA. Berisi
Israel menyerahkan sebagian wilyah di Tepi Barat kepada PNA, sebagai
imbalan, PNA berjanji mengatasi masalah terorisme (terorisme sendiri
merujuk kepada tindakan HAMAS)</li>
</ol>
Wilayah Palestina sendiri terbagi dua, yaitu Tepi Barat dan Jalur Gaza yang masing-masing dipisahkan oleh wilayah Israel.<br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_99" style="width: 252px;">
<img alt="Yitzhak Rabin, Bill Clinton, Yasser Arafat dalam Kesepekatan Oslo (kenraggion.com)" class="size-thumbnail wp-image-99" height="164" src="http://ivannugraha.files.wordpress.com/2009/01/rabinclintonarafat-kenraggion-com.jpg?w=242&h=164" title="Yitzhak Rabin, Bill Clinton, Yasser Arafat dalam Kesepekatan Oslo" width="242" /><div class="wp-caption-text">
Yitzhak Rabin, Bill Clinton, Yasser Arafat dalam Kesepekatan Oslo (kenraggion.com)</div>
</div>
Pada 28 Sept 2000, Intifadah Kedua dimulai, dipimpin oleh HAMAS. PNA
sendiri dalam pihak yang bertentangan dengan HAMAS. PNA lebih milih
untuk berdialog daripada berperang. Pada 26 Okt 2004, gigihnya
perjuangan Intifadah II membuat Israel kewalahan dan mengesahkan program
penarikan mundur dari Jalur Gaza. Pada, 11 Nov 2004 Yaser Arafat
meninggal. Kepemimpinan di PLO digantikan oleh Mahmoud Abbas. September
2005 dimulai penarikan mundur tentara Israel dari Jalur Gaza. Inilah
kemenangan para pejuang Palestina setelah 38 tahun. Namun, Israel terus
melancarkan serangan dan teror ke Jalur Gaza. Selain itu, Israel
mendirikan tembok-tembok pembatas yang mengucilkan pemukiman Palestina
dan memperlebar perumahan bagi bangsa Yahudi.<br />
Pada Pemilu 2006, HAMAS memenangi pemilu. Namun, sebagian besar
negara barat menolak hasil pemilu ini karena menanggap HAMAS adalah
teroris dunia. HAMAS sendiri berpusatkan di daerah Jalur Gaza.<br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_105" style="width: 192px;">
<img alt="Sayap Militer Hamas (heavenawaits.wordpress.com)" class="size-thumbnail wp-image-105" height="122" src="http://ivannugraha.files.wordpress.com/2009/01/hamasheavenawaitswordpresscom.jpg?w=182&h=122" title="hamasheavenawaitswordpresscom" width="182" /><div class="wp-caption-text">
Sayap Militer Hamas (heavenawaits.wordpress.com)</div>
</div>
Beberapa kali terjadi bentrok antara HAMAS dan Israel yang ditandai
saling meluncurkan roket dan misil di perbatasam. Hal ini memaksa perang
terjadi. Perang yang terakhir terjadi pada Desember 2008. Pasca
gencatan senjata berakhir pada November 2008, tank-tank Israel masuk ke
perbatasan jalur Gaza dan milisi HAMAS menembakkan roket ke arah Israel
dari Jalur Gaza. Akhirnya, dimulailah perang yang ditandai dengan
tanggal 27 Desember 1998, Israel melakukan serangan udara yang diikuti
serangan darat ke arah Jalur Gaza dengan dalih memusnahkan HAMAS. Perang
terjadi sampai dengan 19 Januari 2008 dan menewaskan 1200 lebih warga
Palestina dan belasan tentara Israel. Sayangnya, dari kebanyakan warga
yang tewas bukanlah dari kalangan militer. Bahkan, sekitar 600 orang
merupakan anak-anak dan perempuan.<br />
Pada saat tulisan ini dibuat (21 Januari 2009), Israel telah menarik
mundur pasukannya dari Jalur Gaza. Keadaan Jalur Gaza saat ini bagaikan
kota yang luluh lantah. Bangunan hancur dan masyarakat yang mengalami
luka baik fisik maupun mental yang traumatis akibat perang. Rumah sakit
penuh oleh orang yang terluka dan masyarakat yang hidup di sana
kekurangan bahan makanan dan obat-obatan. Meskipun bantuan telah masuk,
namun diperkirakan Jalur Gaza tidak akan pulih dalam waktu dekat.
Padahal, deadaan di Palestina masih memungkinkan untuk terjadi perang
kembali. Korban-korban lain masih mungkin berjatuhan.<br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_106" style="width: 210px;">
<img alt="Perempuan Gaza sedang Meratap (www.populisamerica.com)" class="size-thumbnail wp-image-106" height="151" src="http://ivannugraha.files.wordpress.com/2009/01/gaza-woman-www-populistamerica-com.jpg?w=200&h=151" title="Perempuan Gaza sedang Meratap" width="200" /><div class="wp-caption-text">
Perempuan Gaza sedang Meratap (www.populisamerica.com)</div>
</div>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_107" style="width: 211px;">
<img alt="Korban Anak-Anak di Gaza (www.monde-magouilles.com)" class="size-thumbnail wp-image-107" height="135" src="http://ivannugraha.files.wordpress.com/2009/01/gaza3-www-monde-magouilles-com.jpg?w=201&h=135" title="Korban Anak-Anak di Gaza" width="201" /><div class="wp-caption-text">
Korban Anak-Anak di Gaza (www.monde-magouilles.com)</div>
</div>
<div style="text-align: center;">
***</div>
Hentikan kekerasan di Gaza dan sekitarnya…Pelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4182490313643241561.post-84838708046561726762012-11-18T02:05:00.001-08:002012-11-20T02:16:07.163-08:00Partai Politik Indonesia<!--[if !mso]>
<style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves>false</w:TrackMoves>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapedefaults v:ext="edit" spidmax="1027"/>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapelayout v:ext="edit">
<o:idmap v:ext="edit" data="1"/>
</o:shapelayout></xml><![endif]-->
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Lucida Handwriting"; font-size: 28.0pt; line-height: 115%;">TUGAS
KWN</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Lucida Handwriting"; font-size: 26.0pt; line-height: 115%;">PARTAI
POLITIK PADA PEMILU ORDE LAMA HINGGA REFORMASI</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Lucida Handwriting"; font-size: 22.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes;"><img height="422" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image002.gif" width="474" /></span><span style="font-family: "Lucida Handwriting"; font-size: 22.0pt; line-height: 115%;"></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Lucida Handwriting"; font-size: 22.0pt; line-height: 115%;">RIDO
PRADANA</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Lucida Handwriting"; font-size: 22.0pt; line-height: 115%;">KELAS
XI IPS 2</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">PARTAI POLITIK PADA PEMILU ORDE LAMA</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>PNI<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>MASYUMI<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes;"><img height="72" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image004.gif" width="80" /></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes;"><img height="72" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image006.jpg" width="85" /></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;"></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>NAHDATUL ULAMA<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>PKI</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes;"><img height="76" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image008.jpg" width="106" /><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><img height="76" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image010.jpg" width="70" /></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;"></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">PARTAI POLITIK PADA PEMILU ORDE BARU</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 60.55pt; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>PPP<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>GOLKAR<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>PDI</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes;"><img height="60" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image012.jpg" width="59" /><span style="mso-spacerun: yes;">
</span><img height="60" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image014.jpg" width="59" /><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><img height="60" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image016.jpg" width="65" /></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;"></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 67.65pt; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">PARTAI POLITIK PADA PEMILU 1999</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes;"><img height="258" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image018.gif" width="510" /></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Abul
Yatam (PAY)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai
Aliansi Demokrat Indonesia (PADI)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai
Amanat Nasional (PAN)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai
Bhinneka Tunggal Ika Indonesia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Bulan
Bintang (PBB)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Buruh
Nasional (PBN)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">7.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Cinta
Damai</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">8.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai
Daulat Rakyat (PDR)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">9.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai
Demokrasi Indonesia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">10.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">11.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Demokrasi Kasih Bangsa (PDKB)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">12.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Golongan Karya (Partai
Golkar)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">13.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Ikatan Pendukung
Kem.Indonesia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">14.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Indonesia Baru (PIB)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">15.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Islam Demokrat (PID)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">16.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Katolik Demokrat (PKD)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">17.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Keadilan (PK)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">18.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Keadilan dan Persatuan (PKP)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">19.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">20.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Kebangkitan Muslim Indonesia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">21.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Kebangkitan Umat (PKU)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">22.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Kebangsaan Merdeka (PKM)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">23.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Kristen Nasional Indonesia
(Krisna)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">24.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Masyumi Baru</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">25.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai MKGR</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">26.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Musyawarah Rakyat Banyak</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">27.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Nahdlatul Umat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">28.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Nasional Bangsa Indonesia
(PNBI)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">29.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Nasional Demokrat (PND)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">30.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Nasional Indonesia-Supeni</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">31.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Pekerja Indonesia (PPI)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">32.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Persatuan (PP)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">33.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Persatuan Pembangunan (PPP)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">34.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Pilihan Rakyat (PILAR)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">35.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai PNI-Front Marhaenis</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">36.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai PNI-Massa Marhaen</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">37.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Politik Islam Indonesia
Masyumi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">38.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Rakyat Demokratik (PRD)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">39.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Rakyat Indonesia (PARI)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">40.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Republik</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">41.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Solidaritas Pekerja (PSP)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">42.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Solidaritas Pekerja Seluruh
Indonesia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">43.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Solidaritas Uni Nasional
Indonesia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">44.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Syarikat Islam Indonesia
(PSII)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">45.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Syarikat Islam Indonesia-1905</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">46.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Umat Islam (PUI)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">47.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Ummat Muslimin Indonesia
(PUMI)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">48.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Partai Uni Demokrasi Indonesia
(PUDI)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">PARTAI
POLITIK PADA PEMILU 2004</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto;">
<img align="left" height="306" hspace="12" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image020.jpg" width="524" /><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;"><br clear="all" style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">PARTAI POLITIK PADA PEMILU 2009</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1<b>. PARTAI
HANURA</b><br />
Lambang :</span><a href="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/hanura.jpg"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/hanura.jpg?w=150&h=103" border="0" height="78" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image022.jpg" width="112" /></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
<b>Sejarah pendirian partai</b><br />
Partai Hanura dirintis oleh Wiranto bersama tokoh-tokoh nasional yang menggelar
pertemuan di Jakarta pada tanggal 13-14 November 2006. Para tokoh tersebut
diantaranya Yus Usman Sumanegara, Dr. Fuad Bawazier, Dr. Tuti Alawiyah AS.,
Jend. TNI (Purn) Fachrul Raz</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Tujuan
pendirian partai diantaranya</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
Menjawab kepedulian dan kecintaan yang mendalam terhadap nasib negara dan
bangsa.<br />
Menjamin kepastian masa depan bangsa Indonesia yang saat ini tidak jelas
arahnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Azas, Ciri,
dan Nilai Dasar Perjuangan Partai HANURA</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
• <b>Ketakwaan;</b> dalam gerak langkahnya senantiasa mendasarkan pada nilai
etika dan moralitas atas dasar Ketuhanan Yang Maha Esa.<br />
• <b>Kemandirian;</b> pribadi yang bermartabat dengan mengutamakan sumber daya
manusia dan sumber daya alam untuk keunggulan bangsa, tanpa harus bergantung
pada pihak lain dan terbebas dari intervensi pihak asing.<br />
•<b> Kebersamaan;</b> selalu menjalin keharmonisan dari keberagaman etnis,
suku, agama, bahasa, dan adat istiadat.<br />
• <b>Kerakyatan; </b>peka dan tanggap terhadap aspirasi, tuntutan, kondisi, dan
harapan rakyat serta konsisten dalam memperjuangkannya.<br />
• <b>Kesederhanaan;</b> selalu mengedepankan sikap dan perilaku yang bersahaja.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pengurus DPP</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
Ketua Dewan Penasehat : DR. Bambang Wiratmadji Soeharto, MS.<br />
Ketua Umum : Jendral TNI (Purn) H. Wiranto, SH.<br />
Sekretaris Jendral : H. Yus Usman Sumanegara, SE. MM. MBA.<br />
Bendahara Umum : Bambang Sudjagad, SE. MM.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kantor DPP</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
DPP, Jl. Diponegoro No. 1 Menteng, Jakpus 021.31935334 Fax.021.3922054<br />
Humas CP Bpk.Handoyo<br />
Media Center, Jl. Blora No.23, Menteng,02131900922<br />
SMS CENTER 08176426872<br />
Email Webmaster : info@hanura.or.id </span><a href="http://www.hanura.com/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">http://www.hanura.com/</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">————————————————————–</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">2. <b>Partai
Karya Peduli Bangsa</b><br />
Lambang:<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="pkpb"></a><br />
</span><a href="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pkpb.jpg"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="pkpb" border="0" height="55" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image024.jpg" width="84" /></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Asas</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
PKPB berasaskan Pancasila.<br />
<b>Tujuan umum PKPB diantaranya</b><br />
a. mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;<br />
b. menjaga dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;<br />
<b>Visi</b><br />
Visi PKPB adalah terwujudnya kejayaan Indonesia dengan pemerintahan yang
stabil, mengutamakan kesejahteraan rakyat dan cinta tanah air dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.<br />
<b>Misi PKPB diantaranya</b><br />
a. mengamalkan Pancasila sebagai falsafah bangsa dan dasar negara secara
konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;<br />
b. mempertahankan tetap tegak dan utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdaulat dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika;</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">SUSUNAN
PENGURUS<br />
DEWAN PIMPINAN PUSAT<br />
PARTAI KARYA PEDULI BANGSA ( PKPB )</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">PERIODE 2008
– 2012<br />
1. Ketua Umum : Jenderal. TNI (Purn) H. HARTONO<br />
2. Sekretaris Jenderal : Mayjen. TNI Marinir (Purn) HARTARTO<br />
3. Bendahara Umum : H. MARTO BARDOSONO</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">JL.
CIMANDIRI NO. 30, CIKINI – JAKARTA PUSAT 10330<br />
TELP. (021) 3192 7421, 392 1891<br />
FAX. (021) 3193 7417</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">e-mail :
dpp@pkpb.net, pkpb_2009@yahoo.co.id<br />
website : </span><a href="http://pkpb.net/?Home" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">www.pkpb.net</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">———————————————————————</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">3. PARTAI
PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Lambang :</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="pppi"></a><br />
</span><a href="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pppi.jpg"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="pppi" border="0" height="61" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image026.jpg" width="63" /></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Asas : </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pancasila<br />
<b>Visi :</b> Menyelaraskan aspirasi pengusaha dan pekerja untuk menggerakkan
perekonomian nasional<br />
Memperjuangkan hak pengusha dan pekerja<br />
<b>Misi :</b> Membangun negeri dengan pemulihan perekonomian<br />
<b>Platform :</b> Perjuangan EkonomI</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">SUSUNAN
PENGURUS<br />
DEWAN PIMPINAN PUSAT<br />
PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">DEWAN
PERTIMBANGAN :</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">H. SALEH
BUKHARI(AHLI RISET ASIA TENGGARA), DR. HASANUDDIN<br />
<b>Ketua Umum :</b> DANIEL HUTAPEA<br />
<b>Sekretaris Jenderal :</b> H. RUDY PRAYITNO<br />
<b>Bendahara Umum :</b> Ny. FARIDA</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Alamat DPP :</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
Alamat : Jl. Imam Bonjol No. 44 Menteng,<br />
Jakarta Pusat.<br />
Telp : 021-3149355, 91263047, 98284904<br />
Fax : 021-3905447, 7251966 </span><a href="http://www.partai-ppi.com/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">http://www.partai-ppi.com/</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">=============================================================<br />
<b>4. PARTAI PEDULI RAKYAT NASIONAL</b><br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="pprn"></a><br />
<b>Lambang </b></span><a href="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/picresized_1219011152_untitled.jpg"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/picresized_1219011152_untitled.jpg?w=98&h=96" border="0" height="62" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image028.jpg" width="81" /></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
<b>Sejarah pendirian:</b> Partai Peduli Rakyat Nasional adalah partai politik
di Indonesia dengan basis pendukung nasionalis didirikan pada Tanggal 20
Januari 2006 dengan pendiri utama adalah RAJA SUTAN D.L. SITORUS dengan 28
kepengurusan di tingkat propinsi dan 16 di tingkat kabupaten atau kota.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Asas : </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945<br />
<b>Visi : </b>Bebaskan Rakyat Dari Belenggu Penderitaan dan Ketidakadilan.<br />
<b>Misi :</b>Yakni meningkatkan pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan
bangsa dan meningkatkan taraf hidup rakyat untuk mencapai masyarakat adil dan
makmur.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Berdasar
rapat umum pada tanggal 27 November 2007 di Hotel Niagara Parapat Sumatera
Utara dipilih<br />
<b>Ketua Majelis Pertimbangan Pusat:</b> SUTAN D.L. SITORUS<br />
<b>Ketua Umum:</b> AMELIA ACHMAD YANI<br />
<b>Sekretaris Jenderal :</b> DR. H.V.T. ALBERT SIMANJUNTAK<br />
<b>Bendahara Umum :</b> HOTMAN SITORUS, SH</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kantor DPP </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
Alamat : Jl. Pahlawan Revolusi No.148<br />
Pondok Bambu, Jakarta Timur.<br />
Telp : 021-86600284,86613922<br />
Fax : 021-86600230</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">sumber </span></b><a href="http://www.silaban.net/2006/08/14/sebuah-partai-baru-telah-lahir-nama-partai-peduli-rakyat-nasional/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">http://www.silaban.net</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Peduli_Rakyat_Nasional" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">http://id.wikipedia.org</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">, </span><a href="http://www.angelfire.com/indie/pprn/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">http://www.angelfire.com/indie/pprn</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<a href="http://pprn.wordpress.com/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">http://pprn.wordpress.com/</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">==============================================================</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">5. PARTAI
GERAKAN RAKYAT INDONESIA RAYA (GERINDRA)</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="gerindra"></a><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Lambang:</span></b><a href="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/resized-gerindra.jpg"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/resized-gerindra.jpg?w=99&h=124" border="0" height="71" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image030.jpg" width="86" /></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
<b>Sejarah :</b> Partai Gerakan Indonesia Raya adalah partai rakyat yang
mendambakan Indonesia yang bangun jiwanya, dan bangun badannya. Partai Gerakan
Indonesia Raya adalah partai rakyat yang bertekad memperjuangkan kemakmuran dan
keadilan di segala bidang. Partai ini merupakan inisiatif Prabowo dan menjadi
kendaraan politik Prabowo untuk mencalonkan diri sebagai Presiden RI.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Azas :</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> Pancasila dan UUD 1945.<br />
<b>Jati Diri Partai :</b>Kebangsaan, Kerakyatan, Religius, dan Keadilan Sosial.<br />
<b>Watak Partai :</b> demokratis, merdeka, pantang menyerah, berpendirian, dan
terbuka.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Tujuan </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">partai ini salah satunya adalah
Berjuang memperoleh kekuasaan politik secara konstitusional guna mewujudkan
pemerintahan, sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,
yang melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Ketua Umum :
</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Prof. Dr.
Ir. SUHARDI , M.Sc<br />
<b>Sekretaris Jenderal :</b> AHMAD MUZANI<br />
<b>Bendahara Umum :</b> T.A MULIATNA DJIWANDONO</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">DPP PARTAI
GERINDRA </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
Alamat : Jl. Brawijaya IX No. 1 Kebayoran Baru<br />
Jakarta Selatan 12160<br />
Telp : 021-72795478<br />
Fax : 021-7395154 WEB : </span><a href="http://www.partaigerindra.or.id/index.php?option=com_frontpage&Itemid=1" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">www.partaigerindra.or.id</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">==========================================================</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">6. PARTAI
BARISAN NASIONAL</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="barnas"></a><br />
<b>lambang:</b><span style="mso-no-proof: yes;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/resized-resized-barnas.jpg?w=136&h=87" border="0" height="65" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image032.jpg" width="83" /></span><br />
<b>Sejarah: </b>Partai Barisan Nasional adalah organisasi politik yang asalnya
terbentuk bernama Barisan Nasional Demokrat (BND) yang diketuai oleh Bpk. Vence
Rumangkang. Sekarang berganti nama menjadi Partai Barisan Nasional (PBN).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Yang menarik
di barnas ialah </span><a href="http://www.partaibarisannasional.org/gempar%20soekarnoputra.html" target="_blank"><b><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">GEMPAR SOEKARNO PUTRA</span></b></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> terdapat salah satu putra Bung Karno buah
perkawinannya dengan Ny Jetje Langelo (70 tahun), putri petani kopra Desa
Lembean, Manado, Sulawesi Utara.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Azas : Kaum
Muda<br />
<b>Ketua Umum :</b> Vence Rumangkang<br />
<b>Wakil Ketua Umum :</b> PROF. DR. IR. ROY SEMBEL, MBA<br />
<b>Sekretaris Jenderal :</b> Komjen.Pol.(Purn)Dadang Garnida,SH,MBA<br />
<b>Kantor DPP</b><br />
Alamat : Jl. Gunawarman No. 32 Kebayoran Baru<br />
Jakarta Selatan 12810<br />
Telp : 021-7269588, 7269635, 72669588<br />
Fax : 021-7243081 </span><a href="http://www.partaibarnas.org/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">http://www.partaibarnas.org/</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">==============================================================</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">7. PARTAI
KEADILAN dan PERSATUAN INDONESIA</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="pkpi"></a><br />
<b>Lambang:</b><span style="mso-no-proof: yes;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pkp-150-x-224.jpg?w=126&h=139" border="0" height="66" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image034.jpg" width="79" /></span><br />
<b>Sejarah:</b> Partai Keadilan Persatuan (PKP) adalah bentuk baru dari Partai
Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI), yang dahulu dipimpin oleh Jenderal (Purn)
Edi Sudrajat dan Hayono Isman sebagai Sekretaris Jenderal. PKP atau PKPI
dideklarasikan di Jakarta tanggal 15 Desember 1999. PKPI bermula dengan
dibentuknya Gerakan Keadilan dan Persatuan Bangsa (GKPB) pada tahun 1998 yang
dikoordinasikan oleh Ir. Siswono Yudhohusodo, Ir. Sarwono Kusumaatmadja, David
Napitupulu dan Tatto S. Pradjamanggala, SH</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">asas:
Pancasila</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Visi: </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">terwujudnya kehidupan masyarakat,
bangsa dan negara yang berkeadilan, bersatu dan berkesejahteraan sosial dengan
menjunjung tinggi supremasi hukum.<br />
<b>Misi:</b> mewujudkan masyarakat kewargaan (civil society) yang berkeadilan,
bersatu, dan berkesejahteraan sosial, mewujudkan pemerintahaan yang kuat,
efektif, efisien, bersih, taat hukum dan berwibawa dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta mampu bersaing dan
dihormati dalam pergaulan dunia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pimpinan PKP
adalah : </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
Ketua Umum: Meutia Hatta Swasono<br />
Sekjen : Semuel Samson</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kantor DPP </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
Alamat : Jl. Cilandak Raya KKO No. 32<br />
Pasar Minggu<br />
Jakarta Selatan<br />
Telp : 021- 7807653/021-7807656<br />
Fax : 021- 7807655/021-7807657 </span><a href="http://pkpi.org/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">http://pkpi.org</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">==============================================================</span></div>
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">8. PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="pks"></a><br />
<strong>Lambang :</strong><span style="mso-no-proof: yes;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/untitled-150-x-196.jpg?w=114&h=114" border="0" height="67" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image036.jpg" width="71" /></span><br />
<strong>Sejarah :</strong> Partai Keadilan Sejahtera (PK-Sejahtera) merupakan
pelanjut perjuangan Partai Keadilan (PK) yang dalam pemilu 1999 lalu meraih 1,4
juta suara (7 kursi DPR, 26 kursi DPRD Propinsi dan 163 kursi DPRD
Kota/Kabupaten).</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Asas:</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"> Islam<br />
<strong>VISI:</strong> “SEBAGAI PARTAI DA’WAH PENEGAK KEADILAN DAN
KESEJAHTERAAN DALAM BINGKAI PERSATUAN UMMAT DAN BANGSA.”<br />
<strong>MISI diantaranya:</strong><br />
1. Secara aktif melakukan komunikasi, silaturahim, kerjasama dan ishlah dengan
berbagai unsur atau kalangan umat Islam untuk terwujudnya ukhuwah Islamiyah dan
wihdatul-ummah, dan dengan berbagai komponen bangsa lainnya untuk memperkokoh
kebersamaan dalam merealisir agenda reformasi.<br />
2. Ikut memberikan kontribusi positif dalam menegakkan keadilan dan menolak
kedhaliman khususnya terhadap negeri-negeri muslim yang tertindas</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Susunan Pengurus Pusat PKS Periode
2005-2010</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Ketua Majelis Syuro: K.H. Hilmi Aminuddin.<br />
<strong>Presiden Partai:</strong> Ir. H. Tifatul Sembiring.<br />
Sekretaris Jenderal : H.M.Anis Matta Lc.<br />
Bendahara Umum : H. Mahfud Abdurrahman.<br />
Badan Pemenangan Pemilu : H.M. Razikun, Ak, MS.<br />
Ketua: DR. H. Surahman Hidayat</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Kantor DPP </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Alamat : Jl. Mampang Prapatan Raya No.98 D, E, F<br />
Jakarta 12720<br />
Telp : 021-7995425<br />
Fax : 021-7995433 </span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">http://</span></a><a href="http://pks.or.id/v2/main.php" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">pks.or.id</span></a><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">============================================================</span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">9. PARTAI AMANAT NASIONAL (PAN)<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="pan"></a><br />
<strong>Lambang:</strong><span style="mso-no-proof: yes;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pan.jpg?w=63&h=96" border="0" height="69" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image038.jpg" width="63" /></span><br />
<strong>Sejarah:</strong> Kelahiran Partai Amanat Nasional (PAN) dibidani oleh
Majelis Amanat Rakyat (MARA), salah satu organ gerakan reformasi pada era
pemerintahan Soeharto, PPSK Muhamadiyah, dan Kelompok Tebet.PAN
dideklarasasikan di Jakarta pada 23 Agustus, 1998 oleh 50 tokoh nasional, di
antaranya Prof. Dr. H. Amien Rais, mantan Ketua umum Muhammadiyah, Goenawan
Mohammad, Abdillah Toha, Dr. Rizal Ramli, Dr. Albert Hasibuan, Toety Heraty,
Prof. Dr. Emil Salim, Drs. Faisal Basri MA, A.M. Fatwa, Zoemrotin, Alvin Lie
Ling Piao dan lainnya.<br />
<strong>Tujuan: </strong>menjunjung tinggi dan menegakkan kedaulatan rakyat,
keadilan, kemajuan material dan spiritual. Cita-cita partai berakar pada moral
agama, kemanusiaan, dan kemajemukan<br />
<strong>Asas : </strong>Pancasila<br />
<strong>Ketua Umum : </strong>Soetrisno Bachir<br />
<strong>Sekretaris Jenderal : </strong>Zulkifli Hasan</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Kantor DPP </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Alamat : Rumah PAN Jl. Warung Buncit Raya No.17<br />
Jakarta Selatan<br />
Telp : 021-7975588<br />
Fax : 021-7975632 </span><a href="http://www.pan.or.id/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">http://www.pan.or.id/</span></a><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">=======================================================</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">10 PARTAI PERJUANGAN INDONESIA BARU</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="ppib"></a><br />
<strong>Lambang:</strong><span style="mso-no-proof: yes;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pib.jpg?w=81&h=104" border="0" height="74" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image040.jpg" width="81" /></span><br />
<strong>Sejarah:</strong> Partai PIB sesungguhnya lahir dari keprihatinan ini.
Partai PIB berkehendak keras untuk menghentikan segera kemerosotan ekonomi dan
politik bangsa ini. Partai PIB ingin melihat bangsa ini maju berkejaran dengan
bangsa-bangsa lain.<br />
<strong>VISI DAN MISI PARTAI</strong> adalah berjuang untuk mewujudkan
Indonesia Baru, yaitu Indonesia yang berkeadilan, demokratis dan majemuk.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">KETUA UMUM : </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;">Dr. Nurmala Kartini Sjahrir<br />
<strong>SEKRETARIS JENDERAL :</strong> Edi Danggur, SH.MM.MH<br />
<strong>BENDAHARA: </strong>Erna Zain Mudahar, Drs. Idayani Oerman, SH. MM<br />
<strong>Kantor DPP </strong><br />
Alamat :Jl Tengku Cik Ditiro No. 31, Menteng,<br />
Jakarta Pusat 10310<br />
Telp : 021- 3107058, 31902326 </span><a href="http://partai-pib.or.id/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">http://partai-pib.or.id/</span></a><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">======================================================</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">11. PARTAI KEDAULATAN</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="pdaulat"></a><br />
<strong>lambang:</strong><span style="mso-no-proof: yes;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/partai-kedaulatan.jpg?w=150&h=85" border="0" height="52" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image042.jpg" width="103" /></span></span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Asas :</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"> Pancasila<br />
<strong>Visi diantaranya</strong> terciptanya sumberdaya manusia Indonesia yang
religius dari beraneka ragam agama, suku, adat istiadat serta budaya yang
merupakan ciri kemajemukkan dan mengandung kesamaan mendasar yang tercermin
dalam perilaku hidup menjadi ciri khas adanya dunia yang sarat dengan falsafah,
makna, dan norma yang tidak ada pada bangsa lain di dunia.<b><br />
<strong>Ketua Umum : </strong></b>H. Ibrahim Basrah, SH<br />
<strong>Sekretaris :</strong> Shirato Syafei<br />
<strong>Bendahara Umum : </strong>Malik Abdul Kadir, MM<br />
<strong>Kantor DPP </strong><br />
Alamat :Jl Letjen Suprapto No.86<br />
Jakarta Pusat<br />
Telp : 021- 4211819, 4224884<br />
Fax : 021-4226226</span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">======================================================</span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">12. PARTAI PERSATUAN DAERAH (PPD)<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="ppd"></a><br />
<strong>Lambang:</strong><span style="mso-no-proof: yes;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/ppd.jpg?w=150&h=135" border="0" height="58" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image044.jpg" width="106" /></span><br />
<strong>Sejarah:</strong> Partai Persatuan Daerah (PPD) sebagai sebuah partai
yang lahir dan dibidani oleh sebagian tokoh-tokoh politik yang bernaung dalam
wadah Fraksi Utusan Daerah MPR RI masa bhakti 1999-2004, sepakat untuk berjuang
melanjutkan cita-cita FUD dengan membangun dan melahirkan sebuah partai yang
diberi nama Partai Persatuan Daerah. Dengan dimotori oleh DR. Oesman Sapta,
Raharjo Rahimin, Abdul Salam, Karim Syarif pada tanggal 18 November 2002
didirikan Partai Persatuan Daerah dengan Akte Notaris Herlina Pakpahan, SH. No.
8.<br />
<strong>VISI :</strong> Terwujudnya Keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran
serta kemandirian masyarakat di daerah menuju Indonesia sejahtera.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">MISI :</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;">1. Meningkatkan pendidikan formal dan non formal secara
merata.<br />
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.<br />
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan di daerah.</span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">Susunan Pengurus Partai Persatuan Daerah<br />
<strong>Ketua Umum :</strong> <strong>DR. OESMAN SAPTA</strong><br />
<strong>Sekretaris Jendral : Adhie M. Massardi </strong></span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Bendahara Umum: Herry Arsyad </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">DASAR : PANCASILA</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Kantor DPP </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Alamat :Jl. Prof. Dr. Satrio No. 18C<br />
Kuningan Jakarta Selatan<br />
Telp : 021-5273250<br />
Fax : 021 – 5273249 </span><a href="http://www.partaipersatuandaerah.com/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">http://www.partaipersatuandaerah.com/</span></a><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">===========================================================================</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">13. PARTAI
KEBANGKITAN BANGSA (PKB)</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="pkb"></a><br />
<b>Lambang:</b><span style="mso-no-proof: yes;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pkb.jpg?w=125&h=164" border="0" height="66" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image046.jpg" width="74" /></span><br />
<b>Sejarah:</b> Partai Kebangkitan Bangsa, adalah sebuah partai politik
Indonesia. Partai ini didirikan di Jakarta pada tanggal 29 Rabi’ul Awal 1419
Hijriyah / 23 Juli 1998 yang dideklarasikan oleh para kiai-kiai Nahdlatul
Ulama, (MUNASIR ALI, ILYAS RUCHIYAT, ABDURRAHMAN WAHID, A. MUSTOFA BISRI, A.
MUHITH MUZADI).<br />
Partai yang berbasis kaum NU mengajukan Gus Dur sebagai presiden pada pemilu
1999 yang kemudian menjabat dari tahun 1999 sampai pertengahan 2001. Pemilu
2004 Gus Dur Tidak lolos verifikasi KPU sebagi Calon Presiden. Pada tahun 2004,
partai ini memperoleh hasil suara 10,57% (11.989.564) dan mendapatkan kursi
sebanyak 52 di DPR.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Visi
diantaranya</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
(a) Mewujudkan cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia sebagaimana dituangakn
dalam Pembukaan Undang- undang Dasar 1945;<br />
(b) Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur secara lahir dan batin, material
dan spiritual;</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Misi</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
<b>Bidang Agama: </b>meningkatatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;<br />
<b>Bidang Politik:</b> mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
Menegakkan kedaulatan rakyat; mewujudkan pemerintahan yang demokratis, bersih
dan terpercaya; melaksanakan pembangunan nasional untuk kemakmuran rakyat;
melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif serta mengembangkan
kerjasama luar negeri untuk menciptakan perdamaian dunia yang abadi, adil, dan
sejahtera;<br />
<b>Bidang Ekonomi:</b> menegakkan dan mengembangkan kehidupan ekonomi
kerakyatan yang adil dan demokratis;<br />
Bidang Hukum: berusaha menegakkan dan mengembangkan negara hukum yang beradab,
mampu mengayomi seluruh rakyat, menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, dan
berkeadilan sosial;<br />
Bidang Sosial Budaya: berusaha membangun budaya yang maju dan modern dengan
tetap memelihara jatidiri bangsa yang baik demi meningkatkan harkat dan
martabat bangsa;<br />
<b>Bidang Pendidikan: </b>berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia
yang berakhlak mulia, mandiri, terampil, profesional dan kritis terhadap
lingkungan sosial di sekitarnya; mengusahakan terwujudnya sistem pendidikan
nasional yang berorientasi kerakyatan, murah dan berkesinambungan;<br />
<b>Bidang Pertahanan:</b> membangun kesadaran setiap warga negara terhadap
kewajiban untuk turut serta dalam usaha pertahanan negara; mendorong
terwujudnya swabela masyarakat terhadap perlakuan-perlakuan yang menimbulkan
rasa tidak aman, baik yang datang dari pribadi-pribadi maupun institusi
tertentu dalam masyarakat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Susunan
pengurus 2005-2010 sebelum terlibat konflik internal</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
DEWAN SYURA : K.H. Abdurrahman Wahid<br />
Ketua Umum : H. A. Muhaimin Iskandar, M.Si.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kantor DPP</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
DPP PARTAI KEBANGKITAN BANGSA Cetak<br />
Alamat:Jl. Sukabumi No. 23, Menteng<br />
Jakarta Selatan<br />
DKI Jakarta, Indonesia, 10310</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Telepon: 021
3155138<br />
Fax : 021 3155138</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Informasi:
PO BOX DPP-PKB Jakarta Pusat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">web: </span><a href="http://www.dpp-pkb.org/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">http://www.dpp-pkb.org/</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> </span><a href="http://generasipkb.wordpress.com/ad-pkb/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">http://generasipkb.wordpress.com/</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">==========================================================</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">14 PARTAI
PEMUDA INDONESIA (PPI)</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="ppi"></a><br />
<b>Lambang:</b> <span style="mso-no-proof: yes;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/ppi.jpg?w=127&h=96" border="0" height="68" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image048.jpg" width="93" /></span><br />
<b>Sejarah: </b>PPI dibentuk & didirikan melalui akte Notaris pada tanggal
5 Maret 2007 di Jakarta melalui Musyawarah Dewan Pendiri yang dipimpin
Hasanuddin Yusuf, Boston Manurung dan Achmad Mudjiyanto.<br />
<b>DEKLARASI PPI:</b> Pendeklarasian PPI sebagai Parpol Nasional diadakan
secara khitmat pada tanggal 27 Mei 2007 di Monumen Tugu Proklamasi Jakarta yang
dihadiri oleh 1000 (seribu) Anggota dan Pengurus PPI.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">VISI :</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> Menjadikan PPI sebagai Wahana
Perjuangan komponen Kepemudahan dan Kerakyatan untuk memajukan dan
Mensejahterakan Bangsa dan Negara Republik Indonesia.<br />
<b>MISI :</b><br />
1. Menjadikan komponen Pemuda sebagai SUBJEK (pelaku) yang proakatif dalam<br />
2. Menentukan Kebijakan Pembangunan Rakyat, Bangsa, dan Negara.<br />
<b>AZAS: </b>Undang – Undang Dasar 1945, Pancasila</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Ketua Umum:</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> HASANUDDIN YUSUF<br />
<b>SekJend: </b>NICO SILITONGA</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kantor DPP</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
Alamat : Pemuda Graha Mas Blok AB No.3<br />
Jakarta 13220<br />
Telp : 021-47882581, 4789157<br />
Fax : 021-47882582 </span><a href="http://www.partaipemudaindonesia.or.id/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">http://www.partaipemudaindonesia.or.id</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">=======================================================<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="pnimarhaen"></a><br />
<b>15. PARTAI NASIONAL INDONESIA MARHAENISME</b><br />
<b>Lambang: </b><span style="mso-no-proof: yes;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pni-marhaenisme.jpg?w=93&h=96" border="0" height="69" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image050.jpg" width="93" /></span><br />
<b>Sejarah: </b>PNI pertama kali dibentuk oleh Soekarno dkk pada bulan Juli
1927 di Bandung. Tahun 1998 PNI dihidupkan kembali dan mengikuti Pemilu tahun
1999 dengan nama PNI Soepeni. Memperoleh 0,36 persen suara nasional.<br />
Sesuai dengan UU No. 31 Tahun 2002, maka PNI Soepeni tidak diperbolehkan
mengikuti Pemilu 2004. Oleh karena itu partai ini memakai nama baru yaitu Partai
Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme) dan mendaftarkan diri untuk
mengikuti Pemilu 2004 dan berhasil lolos dari verifikasi serta memenuhi
persyaratan yang ditentukan.<br />
Partai berlandaskan perjuangan marhaenisme ini memberikan prioritas kepada
perbaikan nasib buruh, petani dan nelayan dalam programnya. Selain itu partai
juga menekankan memperjuangkan terselenggaranya pemerintahan yang bebas dari
KKN serta mengembangkan nasionalisme Indonesia yang tidak chauvinistik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Azas Partai
:</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> Marhaenisme
ajaran Bung Karno</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Ketua Umum :
</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">DM SUKMAWATI
SUKARNOPUTRI<br />
<b>Sekretaris Jendral :</b> Ahmad Marhaen Suwarnoputro<br />
<b>Pengesahan :</b><br />
SK. Menkehham NO. M.UM.06.08 – 197 Tgl. 28 Agustus 2002 NO. Berita Negara : 80
Tanggal 3 Oktober 2002</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kantor DPP</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
Alamat : Jl. Gudang Peluru Raya B1 No.7B<br />
Kebon Baru Tebet Jakarta Selatan<br />
Telp : 021- 83795157<br />
Fax : 021- 83795157 </span><a href="http://dpp-pni.tripod.com/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">http://dpp-pni.tripod.com/</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">========================================================<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="pdp"></a><br />
<b>16. PARTAI DEMOKRASI PEMBARUAN</b><br />
<b>Lambang:</b><span style="mso-no-proof: yes;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pdp1.jpg?w=96&h=96" border="0" height="65" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image052.jpg" width="96" /></span><br />
<b>Asas :</b> Pancasila , UUD 1945<br />
<b>Visi :</b> Mewujudkan cita – cita Kemerdekaan Indonesia berdasarkan
Pancasila<br />
<b>Tujuan :</b><br />
1. Mewujudkan kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar pada Ke-Tuhan-an Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sebagaimana
dimaksud dalam pembukaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945.<br />
2. Mendapatkan kekuasaan politik dengan cara konstitusional dan demokratis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pengurus</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
<b>KETUA : </b>H. Roy BB Janis, SH, MH<br />
<b>SEKRETARIS : </b>KRHT. H. Didi Supriyanto, SH<br />
<b>BENDAHARA :</b> Dra. Noviantika Nasution, MSi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kantor DPP</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
Alamat : Jl. Sisingamaraja No. 21, Kebayoran Baru<br />
Jakarta Selatan 12120<br />
Telp : 021-7264705, 7253151, 7208868<br />
Fax : 021-7208374, 7262867 </span><a href="http://www.pdp.or.id/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">http://www.pdp.or.id/</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
SMS Center: 081585616119</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">========================================================<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="pakarpangan"></a><br />
<b>17. PARTAI KARYA PERJUANGAN</b><br />
<b>Lambang:</b><span style="mso-no-proof: yes;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pp-karya-perjuangan-copy.jpg?w=128&h=85" border="0" height="66" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image054.jpg" width="96" /></span><br />
<b>Sejarah:</b> Atas dasar kesadaran penuh untuk mengemban amanat penderitaan
rakyat dan estafet kepemimpinan bangsa, serta kebulatan tekad untuk berpadu
menjadi pelopor perubahan menuju kebangkitan dan kejayaan Indonesia, maka
dengan ini kami mendirikan wadah partai politik bernama Partai Karya
Perjuangan, disingkat PAKAR PANGAN pada tanggal 7 bulan 7 tahun 2007, di jalan
Proklamasi 45, Jakarta Pusat, dengan motto “KARYA LOKAL PERJUANGAN NASIONAL”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">VISI: </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">MENJADI PARTAI YANG MEMPUNYAI IMAGE
DAN NILAI POSITIF, ASPIRATIF SERTA DAPAT MEMBERIKAN SOLUSI PERMASALAHAN BANGSA.<br />
<b>MISI diantaranya</b><br />
1. MEMPERTAHANKAN, MENGAMANKAN SERTA MENGAMALKAN PANCASILA DAN UNDANG-UNDANG DASAR
1945.<br />
2. MEMELIHARA PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA DENGAN MENJUNJUNG TINGGI
NILAI-NILAI KEMAJEMUKAN MASYARAKAT (BHINNEKA TUNGGAL IKA) DALAM RANGKA
MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.<br />
3. MEMBERIKAN OTONOMI POLITIK KEPADA DEWAN PIMPINAN PROVINSI DAN DEWAN PIMPINAN
KABUPATEN/KOTA SERTA PEDULI TERHADAP KEARIFAN LOKAL DAN KEBUDAYAAN LOKAL.<br />
<b>Asas: </b>Pancasila<br />
<b>Jati Diri</b> : Nasionalisme, Demokratis, mengedepankan musyawarah untuk
mufakat, persamaan hak, mengutamakan kerja dan karya, serta berkeadilan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Ketua Umum :
</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Jackson A
Kumaat<br />
<b>Sekretaris Jendral : </b>Ambo Enre</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kantor DPP</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
Alamat : Jl. Buncit Raya 9B<br />
Jakarta Selatan<br />
Telp : 021-98581945, 71116000<br />
Fax : 021-7993064 </span><a href="http://www.partaikaryaperjuangan.org/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">http://www.partaikaryaperjuangan.org</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">=====================================================<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="pmb"></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">18. PARTAI
MATAHARI BANGSA</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
<b>Lambang:</b><span style="mso-no-proof: yes;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pmb.jpg?w=70&h=96" border="0" height="65" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image056.jpg" width="70" /></span><br />
<b>Sejarah :</b> Partai matahri bangsa adalah sebuah partai politik di
Indonesia yang didirikan pada 16 Desember 2006 oleh kader muda Muhammadiyah
dengan azas Islam. Meskipun begitu, partai ini bukan merupakan bagian dari
Muhammadiyah. Partai ini telah lolos verifikasi administrasi sekaligus
verifikasi faktual di Komisi Pemilihan Umum untuk mengikuti Pemilu 2009 dan
mendapat nomer urut 18</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Asas: ISLAM
(BERKEMAJUAN)</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
<b>VISI:</b>Terwujudnya misi Islam Rahmatan lil ‘alamin dalam bingkai negara
kesatuan republik Indonesia<br />
<b>MISI:</b>Mewujudkan misi Islam Berkemajuan menuju masyarakat utama, adil,
makmur dan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pengurus</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
<b>KETUA UMUM: </b>IMAM ADDARUQUTNI<br />
<b>SEKRETARIS JENDERAL:</b> AHMAD ROFIQ<br />
<b>BENDAHARA UMUM: </b>ARMYN GULTOM</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kantor DPP</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
Alamat : Jl. Bukit Duri Tanjakan Kav.7<br />
Tebet Jakarta Selatan 12840<br />
Telp/Fax : 021-83785159, 68860381<br />
Fax : 021-83785159 </span><a href="http://www.pmb.or.id/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">http://www.pmb.or.id</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">==========================================================</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="ppdi"></a><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">19. PARTAI PENEGAK DEMOKRASI INDONESIA</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
<b>Lambang :</b></span><a href="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/ppdi.jpg"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/ppdi.jpg?w=79&h=96" border="0" height="60" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image058.jpg" width="79" /></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
<b>Profil :</b> Partai PDI Penggunaan kata “Penegak” dalam nama partai ini
mengisyaratkan bahwa Partai PDI memandang masih ada penyimpangan dalam jalannya
demokrasi saat ini. Oleh karena itu partai ini menggunakan visi yang bertujuan
menegakkan demokrasi Pancasila, baik demokrasi politik, demokrasi ekonomi
maupun demokrasi sosial-budaya. Partai ini mengedepankan nasionalisme dengan
misi mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia, Pancasila dan UUD 1945.
Dalam menjalankan program partai ke depan, partai PDI akan berfungsi sebagai
pendidikan politik dan penghimpunan aspirasi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Asas :</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> Pancasila<br />
<b>Visi : </b><br />
1. Terwujudnya demokrasi Pancasila, yakni demokrasi politik, demokrasi ekonomi
dan demokrasi sosial budaya, yang bermartabat dan beradab, yang menjunjung
tinggi hak asasi manusia, demi terciptanya keadilan sosial bagi seluruh
masyarakat Indonesia , santun, bermoral dan demokratis, serta dipimpin oleh
suatu penyelenggara negara yang modern, cakap, jujur, adil serta berwibawa,
dijiwai oleh Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara, sumber dari segala
sumber hukum dan UUD 1945 hasil amandemen sebagai hukum dasar negara.<br />
2. Terwujudnya keutuhan NKRI yang disegani dalam tata masyarakat bangsa-bangsa
di dunia, dengan membangun tatanan politik yang bebas, aktif, demokratis, adil dan
beradab</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Ketua Umum :</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> Mentik Budiwiyono<br />
<b>Sekretaris Jendral :</b> Joseph William Lea Wea</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kantor DPP</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
Alamat : Jl. Letjen Suprapto NO. 226<br />
Cempaka Putih, Jakarta Pusat<br />
Telp/Fax : 021-42803281<br />
Fax : 021-4200838</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">========================================================</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="pdk"></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
<b>20. PARTAI DEMOKRASI KEBANGSAAN</b><br />
<b>Lambang:</b></span><a href="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pdk.jpg"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pdk.jpg?w=97&h=96" border="0" height="61" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image060.jpg" width="84" /></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
<b>Profil:</b> Partai demokrasi kebangsaan mengedepankan prinsip demokrasi
modern yang menghindari segala bentuk-bentuk kekerasan serta mengutamakan
pengembangan intelektualitas politik. Oleh karena itu PDK tidak membentuk
satuan-satuan tugas, laskar dsb. PDK yang saat ini dipimpin oleh Ryaas Rasyid
seorang guru besar ilmu politik serta mantan Meneg PAN, lahir atas inisiatif
beberapa tokoh intelektual diantaranya alm. Afan Gafar dan Andi Malarangeng.
PDK mengagendakan penegakan nilai-nilai etika dalam politik dan pemerintahan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Asas : </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pancasila<br />
<b>Visi :</b> Menghadirkan pemerintahan yang baik, membangun negara Indonesia
seutuhnya demi mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia serta
keadilan bagi setiap rakyat indonesia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pengurus</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
<b>Dewan Penasehat :</b> Herman Haeruman<br />
<b>Presiden : </b>Muhammad Ryaas Rasyid<br />
<b>Sekretaris Jenderal : </b>Rapiuddin Hamarung<br />
<b>Bendahara Umum : </b>Litha Brent</span></div>
<div style="border-bottom: double windowtext 2.25pt; border: none; mso-element: para-border-div; padding: 0cm 0cm 1.0pt 0cm;">
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: normal; mso-border-bottom-alt: double windowtext 2.25pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kantor DPP</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
Alamat : Jl. Pejaten Barat No.30<br />
Jakarta 12510<br />
Telp/Fax : 021-7804654 </span><a href="http://www.pdk.or.id/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">http://www.pdk.or.id/</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
</div>
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">21. PARTAI REPUBLIK NUSANTARA
(RepublikaN)</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Lambang:</strong></span><a href="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/republikan.jpg"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/republikan.jpg?w=127&h=150" border="0" height="74" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image062.jpg" width="127" /></span></span></a><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Sejarah:</strong> Partai Republika Nusantara, yang disebut/dipopulerkan
dengan “RepublikaN, berdiri di Cikopo Jawa Barat, 20 Mei 2007. Partai Republika
Nusantara tumbuh dari bawah sebagai perwujudan kehendak “1945 pendiri” dari 33
propinsi. Berasal dari kalangan berbagai suku, etnik, agama, golongan dan
berbagai profesi. Demi mewujudkan sebuah Partai berwawasan Modern yang
berorientasi pada sistem manajemen mutu kepartaian yang kuat. Sehingga mampu
membentuk dan melahirkan insan-insan politisi yang berkualitas, bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berpihak kepada rakyat dan setia kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Asas : </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;">Pancasila<br />
<strong>Visi : </strong><br />
1. Menjaga keutuhan NKRI, berdasar semangat proklamasi 17 Agustus 1945<br />
2. Memulihkan taraf hidup rakyat menuju perwujudan cita-cita luhur bangsa
sesuai amanat UUD 1945<br />
3. Memberdayakan semua potensi sumber daya alam setinggi-tingginya untuk
kesejahteraan masyarakat danmeningkatkan sumberdaya manusiaIndonesia agar hidup
setara dalam persaingan global.<br />
4. Menumbuhkan wawasan kebangsaan dan kenegaraan agar dapat mewujudkan
pemerintahan yang adil, bersih dan bermartabat, melindungi segenap rakyat dalam
suasana demokratis menuju peradaban Indonesia baru, yaitu: rakyat yang
religius, rakyat yang berbudaya, rakyat yang berdaulat, rakyat yang amanah</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Ketua Badan Pertimbangan Partai :</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"> H. Syahrun Lubis, SE<br />
<strong>Ketua Presidium :</strong> Letjen (Purn) Syahrir, MS,SH, MM<br />
<strong>Sekretaris Jenderal : </strong>Drs. Yus Sudarso, SH,MH,MM.<br />
<strong>Bendahara Umum : </strong>Rani Anggraini</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Sekretariat:</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Jl. Perintis Kemerdekaan,<br />
Komplek Perkantoran Pulomas Blok VI No. 1<br />
Jakarta Timur<br />
Telp. (021) 470 2960,<br />
Fax. (021) 470 2966<br />
</span><a href="http://partairepublikan.org/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">http://partairepublikan.org</span></a><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">========================================================<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="pelopor"></a></span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">22. PARTAI PELOPOR</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Lambang:</strong></span><a href="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pelopor.jpg"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pelopor.jpg?w=98&h=96" border="0" height="59" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image064.jpg" width="98" /></span></span></a><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Sejarah:</strong> Didirikan Jakarta 29 Agustus 2002 , berdirinya partai
ini dilatarbelakangi oleh sosok oleh putri ke tiga alm. Presiden Soekarno,
Rachmawati soekarnoputri yang juga dikenal sebagai pemimpin Yayasan Pendidikan
Soekarno. Kiprah politik Rachmawati Soekarnoputri mulai nampak pada pertengahan
tahun 2001 ketika ia mendeklarasikan Forum Nasional dimana dia mulai mengecam
para elit politik yang menurutnya berada di menara gading.<br />
Saat Forum Nasional melahirkan Partai Persatuan Bangsa Indonesia, Rachmawati
dijadikan Calon Presiden oleh partai tsb walaupun ia bukan termasuk pendiri
partai.<br />
Satu tahun setelah peristiwa itu barulah Rachmawati mendirikan Partai Pelopor
yang mengandalkan konstituennya dari kalangan urban muda marhaenis. Partai yang
bersemangat marhaenis ini menjajikan tidak akan berkompromi terhadap para
pelanggar HAM, menolak dwifungsi TNI/Polri dan menolak ketergantungan ekonomi
pada lembaga dana internasional</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Asas : </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;">Pancasila<br />
<strong>Tujuan : </strong><br />
1. Menjaga keutuhan NKRI<br />
2. Mencapai masyarakat adil dan makmur<br />
3. Menciptakan tatanan dunia yang adil dan beradab<br />
4. Mempertahankan pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945 sebagai
konstitusi negara</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Ketua Umum :</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"> Eko Suryo Sancoyo<br />
<strong>Sekretaris Jendral : </strong>Ristiyanto</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Kantor DPP</span></strong><b><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Alamat : </strong></span></b><span style="font-size: 9.0pt;">Jl.
Pegangsaan Timur 17 A,<br />
Cikini, Jakarta Pusat<br />
Telp/Fax : 021- 31903634<br />
Fax : 021- 31903634</span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">=========================================================<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="golkar"></a></span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">23. PARTAI GOLONGAN KARYA</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Lambang: </strong></span><a href="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/golkar.jpg"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/golkar.jpg?w=130&h=126" border="0" height="74" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image066.jpg" width="94" /></span></span></a><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Sejarah :</strong> Partai GOLKAR bermula dengan berdirinya Sekber
GOLKAR di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno, tepatnya 1964 oleh
Angkatan Darat untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam
kehidupan politik. Dalam perkembangannya, Sekber GOLKAR berubah wujud menjadi
Golongan Karya yang menjadi salah satu organisasi peserta Pemilu. Lebih lengkap
lihat </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Golongan_Karya#Sejarah" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">disini</span></a><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Asas :</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"> Pancasila<br />
<strong>Visi : </strong>Partai Golkar berjuang demi terwujudnya Indonesia baru
yang maju, modern, bersatu, damai, adil dan makmur dengan masyarakat yang
beriman dan bertakwa, berakhlak baik, menjunjung tinggi hak asasi manusia,
cinta tanah air, demokratis, dan adil dalam tatanan masyarakat madani yang
mandiri, terbuka, egaliter, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja dan semangat kekaryaan, serta
disiplin yang tinggi.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Partai GOLKAR bertujuan :</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
a. Mempertahankan dan mengamalkan Pancasila serta menegakkan Undang-Undang
Dasar 1945.<br />
b. Mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945.<br />
c. Menciptakan masyarakat adil dan makmur, merata material dan spiritual
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.</span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">d. Mewujudkan kedaulatan rakyat dalam rangka
mengembangkan kehidupan demokrasi, yang menjunjung tinggi dan menghormati
Kebenaran, Keadilan, Hukum, dan Hak Asasi Manusia.<br />
<strong>Ketua Penasehat :</strong> Surya Paloh<br />
<strong>Ketua Umum : </strong>Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla<br />
<strong>Sekretaris Jendral :</strong> Letjen (Purn) Sumarsono<br />
<strong>Bendahara :</strong> Andi Achmad Dara</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Kantor DPP</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Alamat : Jl. Anggrek Nelly Murni XI A<br />
Slipi, Jakarta Barat<br />
Telp/Fax : 021-5302222<br />
Fax : 021-5303380 </span><a href="http://pusat.golkar.or.id/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">http://pusat.golkar.or.id</span></a><span style="font-size: 9.0pt;">/</span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">==========================================================<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="ppp"></a><br />
<strong>24. PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP)</strong><br />
<strong>Lambang :</strong></span><a href="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/ppp.jpg"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/ppp.jpg?w=117&h=150" border="0" height="81" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image068.jpg" width="117" /></span></span></a><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Sejarah:</strong> Partai Persatuan Pembangunan (PPP) adalah sebuah
partai politik di Indonesia dideklarasikan pada tanggal 5 Januari 1973, partai
ini merupakan hasil gabungan dari empat partai keagamaan yaitu Partai Nadhatul
Ulama (NU), Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), Perti dan Parmusi. Ketua
sementara saat itu adalah H.M.S Mintaredja SH. Penggabungan keempat partai
keagamaan tersebut bertujuan untuk penyederhanaan sistem kepartaian di
Indonesia dalam menghadapi Pemilihan Umum pertama pada masa Orde Baru tahun
1973. PPP didirikan oleh lima deklarator yang merupakan pimpinan empat Partai
Islam peserta Pemilu 1971 dan seorang ketua kelompok persatuan pembangunan,
semacam fraksi empat partai Islam di DPR.<br />
<strong>Para deklarator itu adalah;</strong><br />
<strong>•KH Idham Chalid, Ketua Umum PB Nadhlatul Ulama;</strong><b><br />
<strong>•H.Mohammad Syafaat Mintaredja, SH, Ketua Umum Partai Muslimin
Indonesia (Parmusi);</strong><br />
<strong>•Haji Anwar Tjokroaminoto, Ketua Umum PSII;</strong><br />
<strong>•Haji Rusli Halil, Ketua Umum Partai Islam Perti; dan</strong><br />
<strong>•Haji Mayskur, Ketua Kelompok Persatuan Pembangunan di Fraksi DPR.</strong></b></span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">ASAS: </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;">PPP berasaskan Islam dan berlambangkan Ka’bah. Akan
tetapi dalam perjalanannya, akibat tekanan politik kekuasaan Orde Baru, PPP
pernah menanggalkan asas Islam dan menggunakan asas Negara Pancasila sesuai
dengan sistem politik dan peraturan perundangan yang berlaku sejak tahun 1984</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">VISI PPP adalah</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"> “Terwujudnya masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT
dan negara Indonesia yang adil, makmur, sejahtera, bermoral, demokratis,
tegaknya supremasi hukum, penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM), serta
menjunjung tinggi harkat-martabat kemanusiaan dan keadilan sosial yang
berlandaskan kepada nilai-nilai keislaman”.<br />
<strong>Misi PPP (Khidmat Perjuangan) diantaranya</strong><br />
1. PPP berkhidmat untuk berjuang dalam mewujudkan dan membina manusia dan
masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, meningkatkan mutu
kehidupan beragama, mengembangkan ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama
muslim). Dengan demikian PPP mencegah berkembangnya faham-faham atheisme, komunisme/marxisme/leninisme,
serta sekularisme, dan pendangkalan agama dalam kehidupan bangsa Indonesia.<br />
2. PPP berkhidmat untuk memperjuangkan hak-hak asasi manusia dan kewajiban
dasar manusia sesuai harkat dan martabatnya dengan memperhatikan nilai-nilai
agama terutama nilai-nilai ajaran Islam, dengan mengembangkan ukhuwah
basyariyah (persaudaraan sesama manusia). Dengan demikian PPP mencegah dan
menentang berkembangnya neo-feodalisme, faham-faham yang melecehkan martabat
manusia, proses dehumanisasi, diskriminasi, dan budaya kekerasan.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Ketua Umum : Suryadharma Ali</span></strong><b><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Sekretaris Jendral : Irgan Chairul Mahfiz</strong></span></b><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Kantor DPP</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Alamat : Jl. Diponegoro No.60<br />
Jakarta 10310<br />
Telp/Fax : 021-31936338, 31926164<br />
Fax : 021-3142558 </span><a href="http://www.ppp.or.id/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">http://www.ppp.or.id/</span></a><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">=========================================================<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="pds"></a><br />
<strong>25. PARTAI DAMAI SEJAHTERA (PDS)</strong><br />
<strong>Lambang:</strong></span><a href="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pds.jpg"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pds.jpg?w=96&h=96" border="0" height="70" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image070.jpg" width="96" /></span></span></a><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Sejarah:</strong> Partai Damai Sejahtera atau lebih dikenal dengan PDS,
adalah sebuah partai politik Indonesia, yang berasaskan Pancasila dan
nilai-nilai Kristen. PDS berdiri pada tanggal 1 Oktober 2001, diketuai oleh Dr.
Ruyandi Hutasoit, Sp.U, MA.. Partai yang baru pertama kali ikut serta dalam
Pemilu tahun 2004 ini, memenangkan suara sebanyak 2,13% (2.414.254) dari jumlah
suara total dan mendapatkan kursi sebanyak 12 di DPR.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Asas : </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;">PDS berazaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.<br />
<strong>Visi PDS:</strong> ” Terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil makmur,
damai sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD’45 dalam bingkai Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) dengan semangat Bhineka Tunggal Ika (Berbeda-beda
tetapi tetap satu)<br />
<strong>Misi PDS antara lain:</strong><br />
1. Mempertahankan secara murni dan konsekuen, hakekat yang terkandung dalam
kelima “Sila” atau “Norma Dasar” bernegara sebagai tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945<br />
2. Setiap penduduk Indonesia harus bebas dari rasa ketakutan dalam menjalankan
aktivitas kehidupannya.<br />
3. Setiap warga negara Indonesia bebas dari biaya pendidikan sampai dengan
tamat Sekolah Menengah Umum.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">SUSUNAN PENGURUS</span></strong><b><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>DEWAN PIMPINAN PUSAT</strong><br />
<strong>PARTAI DAMAI SEJAHTERA 2006 – 2011</strong></span></b><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Ketua Umum : </strong>dr. Ruyandi Hutasoit, Sp.U<br />
<strong>Sekretaris Jenderal :</strong> Ir. Ferry B. Regar<br />
<strong>Bendahara Umum :</strong> Carol D Kadang, SE.MM</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Kantor DPP</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Alamat : Jl. Tirtayasa Raya No. 20 Kebayoran Baru<br />
Jakarta Selatan, 12160<br />
Telp/Fax : 021- 7220725<br />
Fax : 021- 7250953 </span><a href="http://www.partaidamaisejahtera.com/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">http://www.partaidamaisejahtera.com</span></a><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">====================================================</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">26. PARTAI NASIONAL BENTENG KERAKYATAN
INDONESIA</span></strong><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="pnbk"></a><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Lambang:</strong></span><a href="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pnbk.jpg"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pnbk.jpg?w=99&h=96" border="0" height="69" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image072.jpg" width="99" /></span></span></a><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Asas:</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"> Nasionalisme<br />
<strong>Visi dan Misi</strong><br />
1.Memberdayakan mayoritas rakyat dan institusi kerakyatan diseluruh sektor
kehidupan baik di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya guna meningkatkan
kualitas hidup rakyat Indonesia.<br />
2.Menggalang dan menghimpun seluruh kekuatan rakyat dalam upaya menyelesaikan
tahapan-tahapan revolusi Indonesia yang belum selesai.<br />
3.Menjadikan marhaenisme sebagai teori perjuangan sekaligus sebagai antitesis
dari feodalisme, neoimperialisme.<br />
4.Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang demokratis, bebas dari
KKN<br />
5.Berperan aktif dalam menciptakan tata dunia baru yang berkeadilan berdasarkan
asas kemitraan, kesetaraan, dan kebersamaan serta saling menguntungkan<br />
6.Memperjuangkan secara khusus peningkatan kualitas sumber daya perempuan<br />
7.Berperan aktif melestarikan alam dan lingkungan hidup demi kesejahteraan
serta keselamatan bumi dan manusia<br />
8.Memperjuangkan kemenangan politik, ekonomi, sosial, dan budaya rakyat
Indonesia<br />
9.Menjabarkan manifesto politik PNBK Indonesia dalam setiap kerjaorganisasi
politik kepartaian<br />
10.Memperjuangkan kemenangan PNBKI pada Pemilu 2009</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Ketua Umum : Erros Djarot</span></strong><b><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Sekretaris Jendral : Zulfan Lindan</strong></span></b><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Kantor DPP </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Alamat : Jl. Penjernihan I No.50<br />
Jakarta 10210<br />
Telp : 021-5739550/51<br />
Fax : 021-5739519<br />
Sumber: </span><a href="http://www.jppr.or.id/content/view/1543/90/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">http://www.jppr.or.id/</span></a><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">========================================================</span><br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="pbb"></a><span style="font-size: 9.0pt;">27. PARTAI BULAN BINTANG<br />
<strong>Lambang:</strong></span><a href="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pbb.jpg"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pbb.jpg?w=90&h=96" border="0" height="73" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image074.jpg" width="90" /></span></span></a><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Sejarah:</strong>Partai Bulan Bintang (PBB) adalah sebuah partai
politik Indonesia yang berasaskan Islam dan menganggap dirinya sebagai partai
penerus Masyumi yang pernah jaya di masa Orde Lama. Partai Bulan Bintang
didirikan pada 17 Juli 1998. Partai ini telah ikut pemilu selama dua kali yaitu
pada Pemilu tahun 1999 dan 2004. Partai pada pemilu 2004 memenangkan suara
hanya sebesar 2.970.487 pemilih (2,62%) dan mendapatkan 11 kursi di DPR. Partai
ini mencalonkan Yusril Ihza Mahendra sebagi calon presiden pada pemilu 2009
mendatang.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Asas: </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;">Islam<br />
<strong>Tujuan partai : </strong>Mewujudkan masyarakat Indonesia berdasarkan
cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, yaitu masyarakat yang beriman
dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, sejahtera lahir dan batin, adil
dan makmur yang merata serta maju, berkhidmat dan bertanggung jawab bagi
kepentingan rakyat, bangsa dan negaranya dengan penuh ampunan dan ridha Allah
SWT.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Ketua Umum: MS KABAN</span></strong><b><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Sekretaris Jendral: Sahar Hassan</strong></span></b><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Kantor DPP </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Alamat : Jl. Raya Pasar Minggu KM 18 No.1<br />
Jakarta Selatan<br />
Telp : 021- 79180734,7992375<br />
Fax : 021- 79180765 </span><a href="http://www.pbb-info.com/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">http://www.pbb-info.com/</span></a><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">===========================================================================</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">28. PARTAI DEMOKRASI INDONESIA
PERJUANGAN</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Lambang:</strong></span><a href="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pdip.jpg"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pdip.jpg?w=130&h=131" border="0" height="79" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image076.jpg" width="93" /></span></span></a><strong><span style="font-size: 9.0pt;"> </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Sejarah: </strong>PDIP DideklarasikanJakarta 14 Pebruari 1999, Lahirnya
PDI-P dapat dikaitkan dengan peristiwa 27 Juli 1996. Hasil dari peristiwa ini
adalah tampilnya Megawati Soekarnoputri di kancah perpolitikan nasional.
Walaupun sebelum peristiwa ini Megawati tercatat sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi
Indonesia dan anggota Komisi I DPR, namun setelah peristiwa inilah, namanya
dikenal diseluruh Indonesia.</span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">Setelah dibukanya kehidupan kepartaian politik
oleh Presiden Habibie, untuk menyongsong Pemilu 1999, PDI-P didirikan. Dalam
Pemilu ini, PDI-P memperoleh peringkat pertama untuk suara DPR dengan
memperoleh 151 kursi. Walaupun demikian, PDI-P gagal membawa Megawati ke kursi
kepresidenan, karena kalah voting dalam Sidang Umum MPR 1999 dari Abdurrahman
Wahid, dan oleh karenanya Megawati menduduki kursi wakil presiden. Setelah
Abdurrahman Wahid turun dari jabatan presiden pada tahun 2001, PDI-P berhasil
menempatkan Megawati ke kursi presiden.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Asas : Pancasila</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Visi : </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
1. Mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagaimana
dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945<br />
2. Membangun masyarakat Pancasila dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
demokratis, adil dan makmur</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Tujuan Umum Partai</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
1. Mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagaimana
dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.<br />
2. Membangun masyarakat Pancasila dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
demokratis, adil dan makmur</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Ketua Umum : Megawati Soekarnoputri</span></strong><b><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Sekretaris Jendral : Pramono Anung W</strong></span></b><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Kantor DPP </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Alamat : Jl. Lenteng Agung No.99<br />
Jakarta Selatan<br />
Telp : 021- 7806028<br />
Fax : 021- 7814472 </span><a href="http://www.pdiperjuangan-jatim.org/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">http://www.pdiperjuangan-jatim.org/</span></a><span style="font-size: 9.0pt;"> </span><a href="http://finunu.wordpress.com/2008/08/30/profil-partai-peserta-pemilu-2009-bag-5/www.pdi-perjuangan.or.id" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">www.pdi-perjuangan.or.id</span></a><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">=======================================================<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="pbr"></a></span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">29. PARTAI BINTANG REFORMASI</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Lambang:</strong></span><a href="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pbr.jpg"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pbr.jpg?w=93&h=96" border="0" height="55" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image078.jpg" width="93" /></span></span></a><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Sejarah: </strong>Partai Bintang Reformasi (PBR) adalah kesinambungan
dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Reformasi yang dideklarasikan pada 20
Januari 2002 atau 6 Dzulqaidah 1422 H. Perubahan nama dari PPP Reformasi
menjadi PBR ditetapkan pada Muktamar Luar Biasa PPP Reformasi di Jakarta pada
April 2003, untuk menyesuaikan dengan ketentuan dalam UU Nomor 31 Tahun 2002
tentang Partai Politik.<br />
Pada Pemilu 2004 PBR meraih 2.764.998 suara dan memperoleh 14 kursi DPR RI, 67
kursi DPRD Provinsi dan 420 kursi DPRD Kabupaten/Kota.<br />
Ketua Umum DPP PBR saat ini adalah Bursah Zarnubi, SE, yang terpilih dalam
Muktamar PBR di Bali pada April 2006, menggantikan KH Zainudin MZ. Di bawah
kepemimpinan Bursah Zarnubi, PBR telah berhasil mengembangkan infrastruktur
partai di 33 Provinsi dan mencakup 80% Ranting (kelurahan/desa) di seluruh
Indonesia.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Asas :</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"> Partai Bintang Reformasi berazaskan Islam</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">V i s i :</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
PBR adalah partai gerakan yang terbuka bagi semua golongan, sebagai alat
perjuangan dalam rangka menjaga keutuhan NKRI, memperbaiki kualitas hidup
rakyat Indonesia, dan menuntaskan agenda reformasi bangsa Indonesia<br />
<strong>M i s i :</strong><br />
Mewujudkan masyarakat madani Indonesia yang sejahtera, adil, mandiri, dan
demokratis yang diridhoi Allah SWT dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">KETUA UMUM :</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;">BURSAH ZARNUBI, SE<br />
<strong>SEKRETARIS JENDERAL :</strong>H. RUSMAN H.M. ALI, SH<br />
<strong>BENDAHARA UMUM :</strong>Drs. YANUAR MULYANA</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Kantor DPP </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Alamat : Jl. KH. Abdullah Syafei No. 2<br />
Tebet, Jakarta Selatan<br />
Telp : 021-8311715<br />
Fax : (021) 8297496 </span><a href="http://www.pbr.or.id/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">http://www.pbr.or.id/</span></a><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">=========================================================<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="pp"></a></span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">30. PARTAI PATRIOT</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Lambang:</strong></span><a href="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/patriot.jpg"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/patriot.jpg?w=118&h=135" border="0" height="72" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image080.jpg" width="118" /></span></span></a><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Sejarah: </strong>Didirikan 1 Juni 2001, partai yang kelahirannya
dibidani oleh kader-kader Pemuda Pancasila (PP) optimis bahwa kehadirannya akan
mendapat sambutan dari masyarakat, terutama kaum muda. Melihat dinamika
kelompok pemuda Indonesia sekarang, para pendiri partai berlambang burung
garuda mengalungi perisai ini yakin, sebagian kaum muda belum menemukan
preferensi politik yang tetap. Sekalipun Partai Patriot dan PP dipimpin oleh
orang yang sama, namun keduanya tetap merupakan dua organisasi yang berbeda dan
independen. Lahirnya partai yang lolos verifikasi di 21 provinsi ini, tentunya
akan memberi alternatif politik kepada anggota PP dalam menyalurkan aspirasi politik
mereka. Maklum saja, selama ini para fungsionaris PP hanya<br />
mengenal Golkar sebagai satu-satunya alat perjuangan politik. Sesuai dengan
namanya, Partai Patriot Pancasila bertujuan untuk mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan mengamankan Pancasila sebagai dasar negara.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Asas :</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"> Pancasila<br />
<strong>visi :</strong> Memperkuat dan melanjutkan perjuangan pendiri-pendiri
bangsa Indonesia dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika dan Sumpah Pemuda sebagai
pilar jati diri bangsa untuk mewujudkan tegaknya Negara Kesatuan Republik
Indonesia, berdasarkan Pancasila serta mengembalikan roh/marwah UUD 1945 yang
dicetuskan dan menjadi ikatan lahir batin bangsa Indonesia</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Ketua Umum :</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"> Japto S Soemarno<br />
<strong>Sekretaris Jenderal : </strong>Sulistyanto</span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">Kantor DPP<br />
Alamat : Jl. Lansat III/7 Kebayoran Baru,<br />
Jakarta Selatan 12130<br />
Telp : 021- 7261522,72795566</span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">==========================================================</span><br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="demokrat"></a><strong><span style="font-size: 9.0pt;">31. PARTAI
DEMOKRAT</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Lambang:</strong></span><a href="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/demokrat.jpg"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/demokrat.jpg?w=128&h=82" border="0" height="52" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image082.jpg" width="91" /></span></span></a><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Sejarah:</strong> Partai Demokrat didirikan atas inisiatif saudara
Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 9 September 2001. Terilhami dari
kekalahan Susilo Bambang Yudhoyono pada pemilihan Calon wakfl Presiden dalam
Sidang MPR tahun 2001, Pada tanggal 10 September 2001 jam 10.00 WIB Partai
Demokrat didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM RI oleh saudara Vence
Rumangkang, partai ini pertama kali mengikuti pemilu pada tahun 2004 dan
memenangkan suara sebanyak 7,45% (8.455.225) dari total suara dan mendapatkan
kursi sebanyak 57 di DPR. Menjelang Pemilu 2004, popularitas partai ini cukup
terdongkrak dengan naiknya popularitas Yudhoyono waktu itu. Bersama PKS, partai
ini menjadi the rising star pada Pemilu kedua di era reformasi itu</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Asas : Pancasila </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Visi :</strong> Partai Demokrat bersama masyarakat luas berperan
mewujudkan keinginan luhur rakyat Indonesia agar mencapai pencerahan dalam kehidupan
kebangsaan yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur, menjunjung tinggi
semangat nasionalisme, humanisme dan internasionalisme, atas dasar ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam tatanan dunia baru yang damai, demokratis dan
sejahtera<br />
<strong>Misi diantaranya </strong>Memperjuangkan tegaknya persamaan hak dan
kewajiban Warganegara tanpa membedakan ras, agama, suku dan golongan dalam
rangka menciptakan masyarakat sipil (civil society) yang kuat, otonomi daerah
yang luas serta terwujudnya representasi kedaulatan rakyat pada struktur lebaga
perwakilan dan permusyawaratan.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Ketua Umum : Hadi Utomo, S.H., M.M.</span></strong><b><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Wakil Ketua Umum : Prof. DR. H. Ahmad Mubarok, M.A.</strong><br />
<strong>Sekretaris Jenderal : H. Marzuki Alie, S.E., M.M.</strong><br />
<strong>Bendahara Umum : H. Zainal Abidin</strong></span></b><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Kantor DPP </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Alamat : Jl. Pemuda No.712<br />
Jakarta Timur 12130<br />
Telp : 021-4755146<br />
Fax : 021-4757975 </span><a href="http://www.demokrat.or.id/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">http://www.demokrat.or.id/</span></a><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">============================================================<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="pkdi"></a><br />
<strong>32. PARTAI KASIH DEMOKRASI INDONESIA</strong><br />
<strong>Lambang:</strong></span><a href="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pkd.jpg"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pkd.jpg?w=74&h=96" border="0" height="57" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image084.jpg" width="74" /></span></span></a><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Asas : Pancasila</strong><b><br />
<strong>Visi : </strong></b>Terciptanya tatanan ehidupan berbangsa dan
bernegara sesuai cita-cita proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945
sebagaimana dimaksud dalam pembukaan UUD 1945 berdasarkan kasih</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Ketua Umum Stefanus Roy Rening,
SH.,MH.</span></strong><b><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Sekjen :Radon Tua Gultom</strong></span></b><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Kantor DPP </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Alamat : Jl. Panglima Polim I No. 32 RT.004/04<br />
Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12610<br />
Telp : 021- 7230731<br />
Fax : 021- 7250680 </span><a href="http://www.pkdi.or.id/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">http://www.pkdi.or.id/</span></a><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">===========================================================<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="pis"></a><br />
<strong>33. PARTAI INDONESIA SEJAHTERA </strong><br />
<strong>Lambang:</strong></span><a href="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pis.jpg"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pis.jpg?w=105&h=96" border="0" height="55" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image086.jpg" width="71" /></span></span></a><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Asas : Pancasila </strong><br />
<strong>Visi : </strong>Melahirkan pemimpin – pemimpin bangsa yang dapat
membawa bangsa Indonesia Sejahtera</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Ketua Umum :</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"> Budiyanto Darmastono<br />
<strong>Sekretaris Jenderal : </strong>Marnixon RC Wila</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Kantor DPP </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Alamat : Jl. Slamet Riyadi No.19 Matraman<br />
Jakarta Timur<br />
Telp : 021-8513890,8512690</span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">==========================================================<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="pknu"></a><br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
<strong></strong></span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">34. PARTAI KEBANGKITAN NASIONAL ULAMA</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Lambang:</strong></span><a href="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pknu.jpg"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/08/pknu.jpg?w=71&h=96" border="0" height="68" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image088.jpg" width="71" /></span></span></a><strong><span style="font-size: 9.0pt;"> </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Sejarah:</strong> Partai ini didirikan oleh para ulama sebagai wadah
politik untuk menegakkan kebenaran dan keadilan (iqamatil chaq wal ‘adl).
Kelahiran partai ini harus dimaknai sebagai kebangkitan nasional “dari” (minal)
ulama. Melalui PKNU, ulama menjadi motor menandai kebangkitan nasional kedua untuk
melakukan perbaikan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara yang sudah
rusak.<br />
Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), yang didirikan pada tanggal 21
Nopember 2006 di Pondok Pesantren Langitan, Widang, Tuban, Jawa Timur, bisa
diartikan sebagai alat politik para ulama untuk memperjuangkan kebangkitan
nasional sebagai perwujudan rasa cinta tanah air (hubbul wathon).</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Asas : Islam Ahlus-Sunnah Wal-Jama’ah</span></strong><b><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Visi :</strong></span></b><span style="font-size: 9.0pt;">Mewujudkan
cita-cita luhur Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia sebagaimana termaktub
dalam pembukaan UUD 1945, untuk menciptakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara yang adil, damai, dan sejahtera sebagai perwujudan dari rasa
keimanan yang berlandaskan keagamaan dan rasa Cinta Tanah Air<br />
<strong>Misi PKNU </strong><br />
1. Mengamankan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk
kenegaraan Indonesia yang final.<br />
2. Memperjuangkan keberlangsungan agama Islam yang berdasarkan aqidah
Ahlus-sunnah wal-Jama’ah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
demi terciptanya harmonisasi antara kepentingan agama dan negara.<br />
3. Memperjuangkan terpenuhinya kebutuhan hidup secara lahir dan batin, materiil
dan spiritual, untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Ketua Umum : Choirul Anam</span></strong><b><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Sekretaris Jenderal : Idham Cholied</strong></span></b><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Kantor DPP </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Alamat : Jl. Kramat VI No.8<br />
Jakarta Pusat 10430<br />
Telp : 021-31923717<br />
Fax : 021-3905686</span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">===========================================================================</span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">35. <strong>Partai Aman Aceh Sejahtera</strong></span><br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="pac"></a><strong><span style="font-size: 9.0pt;">Tanggal berdiri : </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;">3 Juni 2007<br />
<strong>Inisiator :</strong> Ghazali Abbas Adan<br />
<strong>Tokoh pendiri :</strong> Ghazali Abbas Adan, Zainal Arifin, T
Syamsuddin Beurabo MS, Ali Amin, Miswar Sulaiman, Tgk. H Zulkifli TA, Aisyah M
Ali.<br />
<strong>Azas :</strong> Islam<br />
<strong>Lambang Partai :</strong> Gambar peta Aceh di tengahnya ada Qur’annya
yang ada di dalam lingkaran</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Ketua Umum :</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"> Ghazali Abbas Adan<br />
<strong>Sekretaris Jenderal : Nusri Hamid</strong><b><br />
<strong>Alamat :</strong></b> Kantor DPN PAAS, Jl Teuku Nyak Arief, No 159,
Banda Aceh</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">SEJARAH</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Partai Aman Aceh Sejahtera (PAAS) didirikan oleh mantan anggota MPR, Ghazali
Abbas Adan. Pada saat pendeklarasiannya 6 Juni 2007, ia didukung sejumlah ulama
besar dari kabupaten-kabupaten di Aceh.</span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">Ghazali saat pendeklarasian berjanji partainya
takkan mempraktikkan politik uang, teror atau menjadi oposan dari penguasa.
“Kita akan mengambil jalan tengah dalam menilai dan menyikapi perilaku
pengelola Pemerintahan,” katanya.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">VISI & MISI</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Mewujudkan kehidupan rakyat nanggroe Aceh Darussalam yang demokratis,
berkeadilan dan bermartabat, tenang beribadah, sejahtera dalam kehidupan dan
aman dari ketakutan, dengan karakter kepemimpinan yang amanah (tepercaya),
istiqamah (teguh pendirian), ‘iffah (bersih), musyarakah (kebersamaan) dan
syaja’ah (berani).</span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">SUMBER </span><a href="http://pemilu.detiknews.com/read/2008/12/25/071425/1059316/709/partai-aman-aceh-sejahtera-%2835%29" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">http://pemilu.detiknews.com/read/2008/12/25/071425/1059316/709/partai-aman-aceh-sejahtera-(35)</span></a><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">====================================================</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">36. Partai Daulat Aceh </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="pda"></a><strong><span style="font-size: 9.0pt;">Tanggal berdiri : </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;">1 Februari 2008<br />
<strong>Tokoh pendiri : </strong>Tengku Haji Hasanul Basri, Tengku Haji
Muhammad Nasir Wali.<br />
<strong>Azas : </strong>Islam<br />
<strong>Lambang Partai :</strong> Gambar topi khas Aceh yang diapit dua menara
dalam lingkaran oval biru telur.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Ketua Umum :</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"> Nurkalis<br />
<strong>Sekretaris Jenderal :</strong> Mulyadi M Ramli<br />
<strong>Alamat :</strong> Kantor DPN PDA, Jl Tengku Iskandar, Desa Lambhuk,
Banda Aceh</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">SEJARAH</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">Partai Daulat Aceh (PDA) didirikan oleh para
ulama. “Kejayaan Aceh ada pada tangan ulama, PDA ingin membawa kejayaan Aceh
tempo dulu melalui tangan ulama.” Demikian kata Ketum Dewan tanfidz PDA, Tengku
Harmen Nuriqmar.</span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">Partai ini bermula dari sebuah forum kajian
yang dinamakan Forum Daulat Aceh. Forum itu berisikan santri, politisi lokal
dan para ulama. Merasa aspirasi tak tersalurkan, forum sepakat mengubah diri
menjadi parpol lokal.</span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">Nama PDA sempat naik ketika akhir 2008, muncul
video pidati Letjen (Purn) Kiki Syahnakri yang menyebut PDA satu-satunya partai
lokal yang berbau merah putih. Sementara yang lain dianggapnya berujung pada
referendum. Rekaman ini sempat membuat repot PDA sehingga mereka membuat jumpa
pers tak ada kaitan apapu antara PDA dengan Kiki Syahnakri.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">VISI & MISI</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Mewujudkan kehidupan rakyat nanggroe Aceh Darussalam yang demokratis,
berkeadilan dan bermartabat, tenang beribadah, sejahtera dalam kehidupan dan
aman dari ketakutan, dengan karakter kepemimpinan yang amanah (tepercaya),
istiqamah (teguh pendirian), ‘iffah (bersih), musyarakah (kebersamaan) dan
syaja’ah (berani).</span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">SUMBER </span><a href="http://pemilu.detiknews.com/read/2008/12/25/071304/1059315/709/partai-daulat-aceh-%2836%29" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">http://pemilu.detiknews.com/read/2008/12/25/071304/1059315/709/partai-daulat-aceh-(36)</span></a><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">====================================================</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">37. Partai Suara Independen Rakyat
Aceh</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Tanggal berdiri :</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"> 10 Desember 2007<br />
<strong>Inisiator :</strong> Mohammad Nazar<br />
<strong>Tokoh pendiri : </strong>Mohammad Nazar<br />
<strong>Azas : </strong>Persaudaraan, Kerakyatan, Ke-Aceh-an dan Keadilan
Sosial<br />
<strong>Lambang Partai :</strong> Gambar lingkaran yang dibentuk dari kombinasi
bulan sabit putih menyambung dengan 10 bintang merah dalam latar biru muda.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Ketua Umum :</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"> M Taufiq Abda<br />
<strong>Sekretaris Jenderal : </strong>Arhama<br />
<strong>Alamat : </strong>Kantor DPP Partai SIRA, Jl Teuku Nyak Arief No 110,
Banda Aceh</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">SEJARAH</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Partai lokal ini dideklarasikan 10 Desembe 2007. Tanggal itu dipilih karena
bertepatan dengan hari Hak Asasi Manusia, sesuatu yang dijanjikan akan selalu
dihormati oleh Partai SIRA.</span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">SIRA adalah akronim dari Suara Independen
Rakyat Aceh. Akronim tersebut sepintas sama dengan SIRA (Sentral Informasi
Referendum Aceh) yang naik daun semasa pemberlakuan DOM. Tak heran, Partai SIRA
memang didirikan oleh aktivis SIRA referendum, Muhammad Nazar yang kini menjadi
Wagub NAD.</span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">Bermodalkan jaringan dan citra yang telah lama
mereka genggam, praktis Partai SIRA menjadi partai lokal paling populer di Aceh
saat ini.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">VISI & MISI</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
1. Memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat Aceh ;<br />
2. Mendorong perdamaian yang berkelanjutan ;<br />
3. Memperjuangkan penegakan HAM dan demokrasi di Aceh<br />
4. Memperjuangkan kedaulatan rakyat;<br />
5. Menciptakan keadilan sosial;<br />
6. Mewujudkan kesejahteraan rakyat</span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">SUMBER </span><a href="http://pemilu.detiknews.com/read/2008/12/25/071139/1059314/709/partai-suara-independen-rakyat-aceh-%2837%29" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">http://pemilu.detiknews.com/read/2008/12/25/071139/1059314/709/partai-suara-independen-rakyat-aceh-(37)</span></a><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">====================================================</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">38.Partai Rakyat Aceh </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Tanggal berdiri:</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"> 16 Maret 2006<br />
<strong>Pendiri: </strong>Mulyadi, Malahayati, Ma`arif, Thamrin Ananda<br />
<strong>Lambang Partai: </strong>Bintang kuning dalam bendera merah.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Ketua Umum: </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;">Ridwan H Mukthar<br />
<strong>Sekretaris Jenderal: </strong>Thamrin Ananda<br />
<strong>Alamat: </strong>Kantor DPP PRA, Jl. T Iskandar No 174 Desa
Lamgeulumpang, Ulee Kareng, Banda Aceh</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">SEJARAH</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Partai yang digawangi aktivis mahasiswa 98 yang peduli akan nasib rakyat ini
mengandalkan intelektual kader dan militansi kadernya agar dapat sukses pada
pemilu 2009. Proses penyadaran rakyat akan hak-hak dasarnya menjadi basis gerakan
partai</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">VISI & MISI</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Visi</strong><br />
Terselenggaranya kehidupan masyarakat yang adil dan sejahtera, melalui usaha
pengembangan kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang berdaulat, demokratis,
dan mandiri sebagai dasar pergaulan antar bangsa yang berdaya saing dan
bermartabat.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Misi</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
a. Mempercepat perwujudan sistem ekonomi kerakyatan sebagai dasar dari
pembangunan ekonomi nasional.<br />
b. Mendorong pengembangan kehidupan politik nasional yang bersatu, berdaulat,
dan bermartabat, dengan peran serta masyarakat secara langsung.<br />
c. Mempercepat proses pencerdasan kehidupan bangsa dengan menyelenggarakan
pengembangan sumber daya insani secara berkelanjutan</span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">SUMBER </span><a href="http://pemilu.detiknews.com/read/2008/12/25/062101/1059311/709/partai-rakyat-aceh-%2838%29" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">http://pemilu.detiknews.com/read/2008/12/25/062101/1059311/709/partai-rakyat-aceh-(38)</span></a><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">SITUS PARPOL: </span><a href="http://finunu.wordpress.com/2009/03/02/profil-partai-lokal-aceh/www.partairakyataceh.org" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">
www.partairakyataceh.org</span></a><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">====================================================</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">39. Partai Aceh</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Tanggal berdiri :</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"> 7 Juli 2007<br />
<strong>Tokoh pendiri : </strong>malik Mahmud, Muzakkir Manaf.<br />
<strong>Azas :</strong> Islam<br />
<strong>Lambang Partai :</strong> Kata Aceh dengan latar bendera merah dan
hitam eks bendera GAM.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Ketua Umum : </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;">Muzakkir Manaf<br />
<strong>Sekretaris Jenderal :</strong> Muhammad Yahya<br />
<strong>Alamat :</strong> Kantor DPP Partai Aceh, Jl Tgk Imam Al-Asyi
Luengbata, No 48 Banda Aceh</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">SEJARAH</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Partai Aceh didirikan oleh mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Mulanya,
begitu tiba masa perdemaian, para mantan gerilyawan itu membentuk partai yang
diberi nama GAM, namun kemudian diubah menjadi Partai Aceh.</span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">Ketum Partai Aceh adalah Muzakkir Manaf yang
dahulu mejadi Panglima Angkatan GAM. Partai Aceh sempat menimbulkan kontroversi
manakala menjadikan bendera GAM sebagai lambang partainya. Lambang itu tetap
dipakai meski muncul imbauan pemerintah untuk menggantinya.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">VISI & MISI</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
1. Membangun citra positif berkehidupan politik serta melaksanakan mekanisme
partai sesuai aturan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan menjunjung
tinggi nota kesepahaman Helsinki yang telah ditandatangani pada tanggal 15
Agustus 2005 antara Pemerintah RI dan GAM.<br />
2. Mentransformasi dan atau membangun wawasan berpikir masyarakat Aceh dari
citra revolusi party menjadi citra development party dalam tatanan transparansi
untuk kemakmuran hidup rakyat Aceh khususnya dan bangsa Indonesia.</span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">SUMBER </span><a href="http://pemilu.detiknews.com/read/2008/12/25/055636/1059309/709/partai-aceh-%2839%29" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">http://pemilu.detiknews.com/read/2008/12/25/055636/1059309/709/partai-aceh-(39)</span></a><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">====================================================<br />
40. Partai Bersatu Aceh</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Tanggal berdiri:</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"> 27 Januari 2008<br />
<strong>Inisiator:</strong> Ahmad Farhan Hamid<br />
<strong>Pendiri: </strong>Ahmad Farhan Hamid<br />
<strong>Lambang Partai:</strong> Bendera berwarna dasar biru tua dengan lambang
peta daerah Aceh dengan bingkai bintang</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Ketua Umum: </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;">Ahmad Farhan Hamid<br />
<strong>Sekretaris Jenderal: </strong>Mohammad Saleh<br />
<strong>Alamat: </strong>Kantor DPP PBA, Jl Gabus No 6, Kuta Alam, Banda Aceh</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">SEJARAH:</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Adalah politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Ahmad Farhan Hamid yang mendirikan
Partai Bersatu Aceh (PBA). Anggota DPR ini memang berdarahkan Aceh. Dibukanya
kran emokrasi untuk mendirikan partai lokal membawanya meninggalkan PAN demi
membangun partai lokal yang baru.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">VISI & MISI</span></strong><b><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Visi</strong></span></b><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Terselenggaranya kehidupan masyarakat yang adil dan sejahtera, melalui usaha
pengembangan kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang berdaulat, demokratis,
dan mandiri sebagai dasar pergaulan antar bangsa yang berdaya saing dan
bermartabat.</span><br />
<div style="border-bottom: double windowtext 2.25pt; border: none; mso-element: para-border-div; padding: 0cm 0cm 1.0pt 0cm;">
<div style="border: none; mso-border-bottom-alt: double windowtext 2.25pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm;">
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Misi</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
a. Mempercepat perwujudan sistem ekonomi kerakyatan sebagai dasar dari
pembangunan ekonomi nasional.<br />
b. Mendorong pengembangan kehidupan politik nasional yang bersatu, berdaulat,
dan bermartabat, dengan peran serta masyarakat secara langsung.<br />
c. Mempercepat proses pencerdasan kehidupan bangsa dengan menyelenggarakan
pengembangan sumber daya insani secara berkelanjutan</span></div>
</div>
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">41. PARTAI MERDEKA</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="merdeka"></a><br />
<strong>Lambang:</strong> </span><a href="http://finunu.files.wordpress.com/2008/09/merdeka.jpg"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/09/merdeka.jpg?w=150&h=111" border="0" height="69" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image090.jpg" width="105" /></span></span></a><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Didirikan: Jakarta 10 Oktober 2002</strong><b><br />
<strong>Sejarah :</strong></b> Partai Merdeka mempunyai fokus program kerja
untuk memajukan ekonomi kerakyatan dengan dukungan dari organisasi koperasi,
serikat pekerja, guru, usaha kecil menengah, pedagang kaki lima, nelayan dan
kaum intelektual.<br />
Tiga aspek yang ditonjolkan dalam prinsip partai ini adalah aspek kebangsaan,
kerakyatan dan kemandirian. Para pendiri partai ini sebelumnya menyalurkan
aspirasi dan pemikiran mereka kepada partai politik yang telah ada terlebih
dahulu. Dalam perjalanannya karena merasa tidak ada parpol yang mampu
mewujudkan aspirasi tsb, maka akhirnya mereka bergabung dan mendirikan Partai
Merdeka.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Azas Partai :</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"> Kekeluargaan dan gotong royong berdasarkan Pancasila<br />
<strong>Visi: kebangsaan, kerakyatan dan kemandirian,</strong><b><br />
<strong>Misi: </strong></b>membela rakyat yang saat ini masih belum merdeka
secara ekonomi, dan merdeka dalam memperoleh lapangan usaha.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Ketua umum: </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;">Rosmawi Hasan<br />
<strong>Sekjen: </strong>Muslich Z Asikin</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Kantor DPP </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Alamat : Jl. Mampang Prapatan XII No.6<br />
Jakarta Selatan 12790<br />
Telp : 021-
7991439
sumber: </span><a href="http://partai.info/datapartai.php?partai=MERDEKA" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">http://partai.info</span></a><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">=======================================================</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">42. PARTAI PERSATUAN NAHDLATUL UMMAH
INDONESIA</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="ppnui"></a><strong><span style="font-size: 9.0pt;">Lambang:</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"> </span><a href="http://finunu.files.wordpress.com/2008/09/ppnui.jpg"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/09/ppnui.jpg?w=128&h=85" border="0" height="56" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image092.jpg" width="92" /></span></span></a><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Didirikan :</strong> Jakarta 5 Maret 2003<br />
<strong>Latar Belakang Partai : </strong>PARTAI Persatuan Nahdlatul Ummah
Indonesia didirikan atas dasar kesadaran dan keinsafan bahwa cita-cita
perjuangan kemerdekaan Indonesia adalah untuk mewujudkan bangsa yang merdeka,
bersatu,berdaulat, adil, dan makmur.<br />
Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia adalah wujud baru dari Partai
Nahdlatul Umat yang hanya meraih lima kursi DPR dalam Pemilu 1999, partai ini
didirikan oleh sejumlah aktivis inti Ittihadul Mubalighin seperti Idham Chalid,
Muhibbudin Waly, A.Mudhor, Usman Abidin, Muhammad Thohir, Achmad Sjatari, dan
Syukron Ma’mun.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Azas Partai : Islam</span></strong><b><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Visi: </strong></span></b><span style="font-size: 9.0pt;">terwujudnya
kehidupan masyarakat Indonesia dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang adil dan makmur, sejahtera, berperadaban, demokratis, berkeadilan, maju,
dan mandiri dibawah naungan ridla dan maghfirah<br />
Allah SWT.<br />
<strong>Misi:</strong> membangun masyarakat dan bangsa Indonesia yang beriman
dan bertakwakepada Allah SWT, menjunjung tinggi akhlak yang mulia,
berkepribadian, tinggi, cerdas, maju, mandiri, adil, makmur dan demokratis
serta turut menciptakan perdamaian dunia berdasarkan nilai-nilai Islam menurut
mabda’ Ahlus Sunnah wal Jama’ah.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Ketua Umum : KH Syukron Makmun.</span></strong><b><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>SekJen : Syaiful Rizal</strong></span></b><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Kantor DPP </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Alamat : Jl. KH. Abdullah Syafi’i No.5 RT04/06 Kel. Bukit Duri Kecamatan Tebet
Jakarta Selatan<br />
Telp : 021- 70006444<br />
sumber: </span><a href="http://groups.yahoo.com/group/sobat-azzam/message/310" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">http://groups.yahoo.com/</span></a><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">========================================================</span><br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="psi"></a><strong><span style="font-size: 9.0pt;">43. PARTAI SARIKAT
INDONESIA</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Lambang:</strong></span><a href="http://finunu.files.wordpress.com/2008/09/psi.jpg"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/09/psi.jpg?w=132&h=120" border="0" height="65" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image094.jpg" width="82" /></span></span></a><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Didirikan: </strong>Surabaya, 17 Desember 2002<b><br />
<strong>Latar Belakang Partai : </strong></b>Partai dengan motto “Kembalikan
kedaulatan ke tangan rakyat” ini berpijak pada landasan yang bercirikan 3
esensi perekat kehidupan bangsa yaitu religiusitas dengan menjunjung tinggi
nilai-nilai ajaran agama, kebangsaan / nasionalisme dan kerakyatan.<br />
Selain itu, dalam menjalankan agenda politiknya, PSI berpijak pada 3 pilar
yaitu pelayanan dalam rangka mencapai keadilan, pemberdayaan dalam rangka
mewujudkan kemandirian dan pembangunan dalam rangka mencapai kesejahteraan.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Azas Partai : </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;">Pancasila dan UUD 1945<br />
<strong>Sifat : </strong>Terbuka/berpaham religius, kebangsaan dan kerakyatan<br />
<strong>Orientasi :</strong> PSI berpedoman pada nilai-nilai dasar keagamaan,<br />
<strong>Visi : </strong>Menciptakan masyarakat adil, sejahtera, materiil dan
spiritual yang diridhai Allah<br />
<strong>Misi : </strong>Mempertahankan pancasila sebagai dasar NKRI dan
meningkatkan SDM bangsa</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Ketua Umum :Mardinsyah</span></strong><b><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Sekjen :Nazir Muhammad</strong></span></b><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Kantor DPP </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Alamat : Jl. Kemang Utara No. 6<br />
Jakarta Selatan<br />
Telp : 021- 4199110</span><br />
<span style="font-size: 9.0pt;">==========================================================</span><br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4182490313643241561" name="buruh"></a><strong><span style="font-size: 9.0pt;">44. PARTAI BURUH</span></strong><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Lambang:</strong></span><a href="http://finunu.files.wordpress.com/2008/09/buruh.jpg"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="http://finunu.files.wordpress.com/2008/09/buruh.jpg?w=120&h=120" border="0" height="72" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image096.jpg" width="114" /></span></span></a><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Didirikan: </strong>Minggu, 1 Mei 2005<br />
<strong>Sejarah:</strong> Bahwa setelah Indonesia memasuki era reformasi,
Indonesia belum keluar dari krisis multidimensi, malah semakin dililit
kesulitan. Buruh belum mengalami perbaikan hidup, petani dan nelayan makin
menderita dan dunia usaha makin terhimpit. Ini disebabkan tidak ada konsepsi
yang jelas dan tidak ada pimpinan yang terpercaya membawa Indonesia keluar dari
krisis multidimensi.<br />
Bahwa kenyataannya rakyat menunggu konsepsi, nilai dan pemimpin yang tangguh
untuk membawa Indonesia keluar dari krisis. Karena itulah kami Peserta Rapat
Kerja Nasional PBSD pada hari ini, Minggu, 1 Mei 2005 mendirikan Partai Buruh.
Melalui Partai Buruh ini, kami akan membangun kesejahteraan bagi rakyat
Indonesia, dalam negara yang menjamin kesejahteraan rakyat (welfare state) yang
nyata melaksanakan demokrasi, menjamin HAM, menegakkan supremasi hukum,
mewujudkan keadilan sosial dan melaksanakan persamaan hak (anti diskriminasi).</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Asas: </span></strong><span style="font-size: 9.0pt;">Pancasila dan UUD 1945.<br />
<strong>Tujuan PARTAI BURUH : </strong>mewujudkan masyarakat sejahtera, adil
dan makmur sesuai dengan cita-cita proklamasi dalam negara yang menjamin
kesejahteraan rakyat (Welfare state), untuk itu perlu dibangun demokrasi,
kepastian hukum, HAM, keadilan sosial dan anti diskriminasi melalui upaya yang
diantaranya<br />
a. Mengembangkan dan menata sumber daya manusia dan aspek-aspek perburuhan,
hingga mampu mewujudkan kehidupan buruh yang lebih baik dan sejahtera.<br />
b. Mengelola dan mengembangkan politik perburuhan sesuai aspirasi buruh di
Indonesia.</span><br />
<strong><span style="font-size: 9.0pt;">Ketua Umum : </span></strong><a href="http://www.partaiburuh.org/tokoh/detail.php?id=27" target="_blank"><b><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">DR. Muchtar Pakpahan, SH. MA </span></b></a><b><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
<strong>Sekretaris Jendral : Sonny Pudjisasono, SH. MM</strong><br />
<strong>Bendahara Umum : </strong></span></b><a href="http://www.partaiburuh.org/tokoh/detail.php?id=40" target="_blank"><b><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">Dyah K. Murtiningsih</span></b></a><span style="font-size: 9.0pt;"><br />
Alamat : Jl. Tanah Tinggi II No. 44 B<br />
Jakarta Pusat<br />
Telp : 021- 42802561/42802620/3<br />
Fax : 021-
42802576
</span><a href="http://www.partaiburuh.org/" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-size: 9.0pt;">http://www.partaiburuh.org</span></a><span style="font-size: 9.0pt;"></span><br />
Pelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-4182490313643241561.post-88501544533252719892012-11-18T01:57:00.004-08:002012-11-18T01:57:56.281-08:00Menelusuri Jejak Imigran Jawa di Suriname<h2 class="post-title">
<br /></h2>
<a href="http://sejarahbangsaindonesia.wordpress.com/2011/05/01/menelusuri-jejak-imigran-jawa-di-suriname/imigran-jawa-suriname-main/" rel="attachment wp-att-507"><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-507" src="http://sejarahbangsaindonesia.files.wordpress.com/2011/05/imigran-jawa-suriname-main.jpg?w=570" title="imigran-jawa-suriname-main-" /></a><br />
Wajah Sidin pada pas foto di surat kesehatannya terlihat gagah.
Pemuda asal Pekalongan itu menggunakan ikat kepala kain khas pemuda
daerah pesisir Jawa, tidak berbaju dan bercelana putih.<br />
Dalam foto tahun 1908 yang dibuat pemerintah kolonial Belanda untuk
pelengkap surat kesehatan sebagai syarat mengiriman Sidin ke Suriname
itu dia berpose duduk santai dengan tangan di atas paha.<br />
Bagi cucu Sidin, foto itu mempunyai arti penting dan bersejarah.<br />
Maurit S Hassankhan/Sandew Hira memuat foto Sidin itu dalam buku
Historische Database Van Suriname, Gegevens Over de Javaanse Immigranten
(Data Sejarah Suriname, Data Imigrasi Orang Jawa) yaitu buku yang
berisi data para imigran Jawa ke Suriname.<br />
<span id="more-506"></span><br />
Buku yang terbit atas gagasan Amrit Consultancy dan Institut Riset Ilmu
Sosial Universitas Suriname itu secara menakjubkan berhasil memuat
lengkap data menyangkut 32.965 orang Jawa yang 114 tahun lalu menjadi
pekerja dan bermigrasi ke Suriname.<br />
Dalam rencana semula buku itu sebenarnya untuk memuat data imigran
Hindustani ke Suriname, namun saat proyek berjalan muncul ide untuk
memasukkan pula data jati diri orang-orang Jawa yang dikirim pemerintah
Kolonial Belanda ke daerah jajahannya, Suriname, sejak 9 Agustus 1890
hingga 13 Desember 1939.<br />
Pada periode itu terdapat 32.965 orang Jawa yang di kirim ke Suriname, suatu negara koloni kecil di Amerika Selatan.<br />
Para pekerja asal Jawa itu pada 1890-1914 di berangkatkan dari Jawa
dalam kelompok-kelompok kecil dari daerah pemberangkatan mereka dari
Jakarta (Batavia) dan Semarang.<br />
Di suriname mereka dipekerjakan di ladang dan pabrik perkebunan tebu,
kopi, cokelat dan lainnya. Hanya pada angkatan ke 77 pada tahun 1904
mereka dipekerjakan dalam pembuatan jalan kereta api.<br />
Selama perang Perang Dunia I para imigran Jawa itu juga ada yang dipekerjakan di tambang bauksit di Moengo, Suriname.<br />
Dalam data yang tercantum pada buku itu dimuat nama imigran, nama
orang tua, jenis kelamin, usia saat diberangkatkan, hubungan keluarga
dengan pekerja lainnya, tinggi badan, agama (semua disebutkan Islam),
tempat tinggal terakhir, tempat keberangkatan, tanggal tiba di Suriname,
lembaga perekrut, perusahaan yang mempekerjakan, daerah tempat bekerja
di Suriname, nomer kontrak dan keterangan perubahan jika ada.<br />
Mereka dikontrak untuk bekerja selama lima tahun, tetapi kenyataannya
sebagian besar dari mereka terpaksa bekerja seumur hidupnya.<br />
Dalam buku itu disebutkan hingga pada tahun 1954 sekitar 8.684 (26
persen)imigran tersebut sudah dikembalikan ke kampung halaman
masing-masing.<br />
Mereka yang ingin tinggal menjadikan Suriname sebagai kampung
halaman, tetapi disebutkan pula ada sebagian orang yang memilih menjadi
warga negara Belanda ketika Suriname menjelang merdeka (1965) karena
ingin mendapatkan tunjangan sosial.<br />
Kisah Suwarto Mustaja, tokoh masyarakat Jawa Suriname, bisa menjadi contoh.<br />
Suwarto salah seorang keturunan para imigran Jawa pada saat muda gigih
berjuang bersama orang tua dan masyarakat Jawa lainnya untuk mendapatkan
hak mereka agar bisa dikembalikan ke Indonesia, tetapi ketika
pemerintah Belanda mengijinkan mereka pulang, ibunya justru menangis dan
memilih untuk tetap tinggal di Suriname.<br />
“Di sini kamu (Suwarto) lahir dan di sini aku akan tinggal,” kata Ibu Suwarto dengan linangan air mata.<br />
Dengan berat hati Suwarto muda akhirnya memilih untuk tetap tinggal
di Suriname, meskipun bapaknya mendesaknya agar kembali ke Indonesia.<br />
Meski pahit hidup di perkebunan di Suriname, terpaksa mereka terima apa adanya.<br />
Kini keturunan mereka tidak lagi bekerja di perkebunan milik
perusahaan Belanda seperti orang tuanya karena perusahaan perkebunan
Belanda sudah tutup atau bangkrut.<br />
Sebagian kecil dari mereka yang mendapatkan ‘kebebasan’ itu beralih
profesi menjadi pedagang dan ternyata meraih sukses, bahkan ada yang
mampu mendapat pemasukan bersih US$20.000 per bulan seperti yang dialami
Wilem Sugiono.<br />
Tetapi, ada banyak pula bekas imigran dan keturunannya yang masih
tetap berladang di tanah seluas 1,25 hektar dengan beragam tanaman.<br />
Jenifer, ibu seorang anak relatif beruntung dibandingkan keturunan imigran Jawa lainnya.<br />
Perempuan yang bersuamikan pria bernama Azis itu mengelola kafe kecil di samping hotel meiliknya.<br />
“Saya hanya bisa sedikit berbahasa Jawa,” katanya dalam bahasa Inggris yang fasih.<br />
Di samping bahasa Inggris, dia juga fasih berbahasa Belanda, sebagaimana sebagian besar orang keturunan Jawa lainnya.<br />
Dengan memiliki hotel berbintang dua, cafe dan kompleks perbelanjaan dia terlihat hidup nyaman di Paramaribo, ibukota Suriname.<br />
Paramaribo adalah kota kecil, dibandingkan kota di Indonesia, tetapi
kota itu terlihat eksotik dengan gedung-gedung peninggalan Belanda yang
memenuhi kota.<br />
Tonggak hubungan<br />
Kedubes RI di kota itu sejak 1980 hingga sekarang berusaha menjaga
hubungan baik dengan Suriname, terutama dengan warga Jawa dan
keturunannya yang kini berjumlah 74.760 (17,8%) dari 481.146 penduduk
Suriname.<br />
Tonggak hubungan baik itu terlihat pada pendirian Gedung Sono Budoyo
pada 1990 yang mendapat bantuan dari Soeharto, Persiden RI pada masa
itu.<br />
Gedung disertai sebuah tugu yang dibangun pada tahun 1990 itu sekaligus
untuk memperingati 100 tahun kedatangan orang Jawa di Suriname.<br />
Pada tahun 2005, di suriname akan diadakan peringatan tahun ke-115
kedatangan orang Jawa di negara yang merdeka pada 25 November 1975 itu.<br />
Pemerintah Indonesia dan Suriname melanjutkan tradisi bersahabat dengan
mengadakan sejumlah pertemuan, diantaranya pertemuan Komisi Bersama
Bilateral I RI-Suriname yang berlangsung di Paramaribo pada 03-05 April
2003.<br />
Pada 22 November 2004 diadakan sidang lanjutan di Jogjakarta. Pada
pertemuan kedua itu disepakati adanya sejumlah kegiatan diantaranya
pelatihan di bidang otomotif bagi warga Suriname yang akan dilaksanakan
di Indonesia pada 2005.<br />
Indonesia juga akan mengundang pembicara dari Suriname untuk membahas
peringatan 115 tahun imigrasi orang Jawa ke Suriname dan 100 tahun
pelaksanaan transmigrasi di Indonesia.<br />
Dalam pertemuan Direktur Pemukiman Kembali Ditjen Mobilitas Penduduk
Depnakertrans Sugiarto Sumas dengan Menteri Perencanaan dan Kerjasama
Pembangunan Suriname Keremchand Raghoebarshing dan Menteri Perburuhan,
Pengembangan Teknologi dan Lingkungan Clifford Marica di Paramaribo
terungkap keinginan kedua pihak untuk mengadakan lebih banyak kegiatan.<br />
Diantaranya, pengiriman tenaga ahli dari Indonesia untuk melatih tenaga
Suriname di berbagai bidang diantaranya pertanian, pariwisata,
agribisnis, agroindustri dan pengelolaan hutan.<br />
Suriname juga sangat berminat untuk mempelajari cara Indonesia
mengembangkan daerah produktif baru untuk perkebunan atau pengembangan
suatu wilayah.<br />
Komisi bersama, sebenarnya sudah membahas berbagai bidang kerja sama
kedua negara, seperti pertukaran pengalaman pembangunan nasional,
meningkatkan perdagangan kedua negara, investasi, angkutan udara,
turisme, kerja sama di bidang teknis, bantuan di bidang pelatihan,
pendidikan, beasiswa non geloar, kerja sama di bidang komunikasi dan
informasi, pencegahan kejahatan, pertahanan, dan sejumlah isu lainnya.<br />
Kerinduan para imigran dan keturunannya akan budaya Jawa juga
terungkap dalam pertemuan masyarakat keturunan imigran Jawa dengan Dubes
RI Suparmin Sunjoyo dan Sugiarto Sumas di Distrik Wanica, dekat dari
Paramaribo.<br />
Sarmo, seorang warga keturunan Jawa pada kesempatan itu mendesak agar
Indonesia segera megirim Guru Bahasa Jawa, Dalang, dan pengajar tari
untuk mereka.<br />
Dia juga mengharapkan Indonesia bisa mengirim pakar pertanian.
Sementara keluarga imigran lainnya menagih janji pengiriman guru pencak
silat.<br />
Suparmin menjawabnya dengan simpati.<br />
“Saya sudah bertemu dengan Sultan HB X, beliau menyangupi untuk
mengirim guru bahasa Jawa, dalang dan guru tari. Jadi, saya sudah
berusaha mewudjukan keinginan tersebut sebelum Pak Sarmo memintanya,”
kata Suparmin lalu disambut tepuk tangan hadirin.<br />
Mengenai, permintaan guru pencak silat, Dubes juga sudah
membicarakannya dengan Prabowo, tokoh pencak silat Indonesia, sedangkan
untuk penyediaan tenaga ahli pertanian, Suparmin akan membicarakannya
dalam pertemuan lanjutan ketiga Komisi Bersama kedua negara dalam waktu
dekat.<br />
Interaksi Indonesia dan Suriname bisa tergambar pada antusiasme dan
desakan Sarmo dan kawan-kawan akan peningkatan keterlibatan Indonesia
dalam sendi-sendi kehidupan mereka.<br />
“Indonesia adalah saudara kulo. Negara mbah kulo,” kata Sarmo.<br />
Sarmo dan kawan-kawan memang “saudara” bagi orang Indonesia, meski berlainan kewarganegaraan.Pelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4182490313643241561.post-49895226776958799722012-11-18T01:55:00.000-08:002012-11-18T01:55:01.526-08:00Perancang Lambang Garuda Pancasila yang Terlupakan<h2 class="post-title">
Perancang Lambang Garuda Pancasila yang Terlupakan</h2>
<a href="http://sejarahbangsaindonesia.wordpress.com/2011/05/01/perancang-lambang-garuda-pancasila-yang-terlupakan/sultan_hamid_ii/" rel="attachment wp-att-517"><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-517" src="http://sejarahbangsaindonesia.files.wordpress.com/2011/05/sultan_hamid_ii.jpg?w=570" title="Sultan_Hamid_II" /></a><br />
Siapa tak kenal burung Garuda berkalung perisai yang merangkum lima
sila (Pancasila). Tapi orang Indonesia mana sajakah yang tahu, siapa
pembuat lambang negara itu dulu? Dia adalah Sultan Hamid II, yang
terlahir dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, putra sulung Sultan
Pontianak; Sultan Syarif Muhammad Alkadrie. Lahir di Pontianak tanggal
12 Juli 1913.<br />
Dalam tubuhnya mengalir darah Indonesia, Arab –walau pernah diurus
ibu asuh berkebangsaan Inggris. Istri beliau seorang perempuan Belanda
yang kemudian melahirkan dua anak –keduanya sekarang di Negeri Belanda.<br />
<span id="more-515"></span><br />
Syarif Abdul Hamid Alkadrie menempuh pendidikan ELS di Sukabumi,
Pontianak, Yogyakarta, dan Bandung. HBS di Bandung satu tahun, THS
Bandung tidak tamat, kemudian KMA di Breda, Negeri Belanda hingga tamat
dan meraih pangkat letnan pada kesatuan tentara Hindia Belanda.<br />
Ketika Jepang mengalahkan Belanda dan sekutunya, pada 10 Maret 1942,
ia tertawan dan dibebaskan ketika Jepang menyerah kepada Sekutu dan
mendapat kenaikan pangkat menjadi kolonel. Ketika ayahnya mangkat akibat
agresi Jepang, pada 29 Oktober 1945 dia diangkat menjadi Sultan
Pontianak menggantikan ayahnya dengan gelar Sultan Hamid II. Dalam
perjuangan federalisme, Sultan Hamid II memperoleh jabatan penting
sebagai wakil Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) berdasarkan
konstitusi RIS 1949 dan selalu turut dalam perundingan-perundingan
Malino, Denpasar, BFO, BFC, IJC dan KMB di Indonesia dan Belanda.<br />
Sultan Hamid II kemudian memperoleh jabatan Ajudant in Buitenfgewone
Dienst bij HN Koningin der Nederlanden, yakni sebuah pangkat tertinggi
sebagai asisten ratu Kerajaan Belanda dan orang Indonesia pertama yang
memperoleh pangkat tertinggi dalam kemiliteran. Pada 21-22 Desember
1949, beberapa hari setelah diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto
Folio, Westerling yang telah melakukan makar di Tanah Air menawarkan
“over commando” kepadanya, namun dia menolak tegas. Karena tahu
Westerling adalah gembong APRA. Selanjutnya dia berangkat ke Negeri
Belanda, dan pada 2 Januari 1950, sepulangnya dari Negeri Kincir itu dia
merasa kecewa atas pengiriman pasukan TNI ke Kalbar – karena tidak
mengikutsertakan anak buahnya dari KNIL.<br />
Pada saat yang hampir bersamaan, terjadi peristiwa yang menggegerkan;
Westerling menyerbu Bandung pada 23 Januari 1950. Sultan Hamid II tidak
setuju dengan tindakan anak buahnya itu, Westerling sempat di marah.
Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, dia diangkat menjadi
Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu
ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan
gambar lambang negara. Dari transkrip rekaman dialog Sultan Hamid II
dengan Masagung (1974) sewaktu penyerahan file dokumen proses
perancangan lambang negara, disebutkan “ide perisai Pancasila” muncul
saat Sultan Hamid II sedang merancang lambang negara.<br />
Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara
mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana
sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam
lambang negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan
nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder
Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis M Yamin
sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM
Ng Purbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan
rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.
Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk
melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono
melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik,
yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Pada proses selanjutnya
yang diterima pemerintah dan DPR RIS adalah rancangan Sultan Hamid II.
Karya M Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan
menampakkan pengaruh Jepang. Setelah rancangan terpilih, dialog intensif
antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana
Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan
rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang
dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita
putih dengan menambahkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”. Tanggal 8
Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara
RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final
lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk
dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda
dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap
bersifat mitologis.<br />
Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara
yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga
tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila. Disingkat Garuda Pancasila.
Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet
RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri. AG Pringgodigdo dalam
bukunya “Sekitar Pancasila” terbitan Dep Hankam, Pusat Sejarah ABRI
menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya
diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika itu gambar
bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul” dan “tidak
berjambul” seperti bentuk sekarang ini. Inilah karya kebangsaan
anak-anak negeri yang diramu dari berbagai aspirasi dan kemudian
dirancang oleh seorang anak bangsa, Sultan Hamid II Menteri Negara RIS.<br />
Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya
lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada
15 Februari 1950. Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus
diupayakan. Kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang “gundul”
menjadi “berjambul” dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita
dari semula menghadap ke belakang menjadi menghadap ke depan juga
diperbaiki, atas masukan Presiden Soekarno. Tanggal 20 Maret 1950,
bentuk final gambar lambang negara yang telah diperbaiki mendapat
disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian memerintahkan pelukis istana,
Dullah, untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk final
rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara
resmi sampai saat ini.<br />
Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan
bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran
dan tata warna gambar lambang negara di mana lukisan otentiknya
diserahkan kepada H Masagung, Yayasan Idayu Jakarta pada 18 Juli 1974
Rancangan terakhir inilah yang menjadi lampiran resmi PP No 66 Tahun
1951 berdasarkan pasal 2 Jo Pasal 6 PP No 66 Tahun 1951. Sedangkan
Lambang Negara yang ada disposisi Presiden Soekarno dan foto gambar
lambang negara yang diserahkan ke Presiden Soekarno pada awal Februari
1950 masih tetap disimpan oleh Kraton Kadriyah Pontianak. Sultan Hamid
II wafat pada 30 Maret 1978 di Jakarta dan dimakamkan di pemakaman
Keluarga Kesultanan Pontianak di Batulayang.<br />
Turiman SH M.Hum, Dosen Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura
Pontianak yang mengangkat sejarah hukum lambang negara RI sebagai tesis
demi meraih gelar Magister Hukum di Universitas Indonesia, menjelaskan
bahwa hasil penelitiannya tersebut bisa membuktikan bahwa Sultan Hamid
II adalah perancang lambang negara. “Satu tahun yang melelahkan untuk
mengumpulkan semua data. Dari tahun 1998-1999,” akunya. Yayasan Idayu
Jakarta, Yayasan Masagung Jakarta, Badan Arsip Nasional, Pusat Sejarah
ABRI dan tidak ketinggalan Keluarga Istana Kadariah Pontianak, merupakan
tempat-tempat yang paling sering disinggahinya untuk mengumpulkan bahan
penulisan tesis yang diberi judul Sejarah Hukum Lambang Negara RI
(Suatu Analisis Yuridis Normatif Tentang Pengaturan Lambang Negara dalam
Peraturan Perundang-undangan). Di hadapan dewan penguji, Prof Dr M
Dimyati Hartono SH dan Prof Dr H Azhary SH dia berhasil mempertahankan
tesisnya itu pada hari Rabu 11 Agustus 1999. “Secara hukum, saya bisa
membuktikan. Mulai dari sketsa awal hingga sketsa akhir. Garuda
Pancasila adalah rancangan Sultan Hamid II,” katanya pasti. Besar
harapan masyarakat Kal-Bar dan bangsa Indonesia kepada Presiden RI SBY
untuk memperjuangkan karya anak bangsa tersebut, demi pengakuan sejarah,
sebagaimana janji beliau ketika berkunjung ke Kal-Bar dihadapan tokoh
masyarakat, pemerintah daerah dan anggota DPRD Provinsi Kal-Bar.Pelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4182490313643241561.post-24640629285461748912012-11-18T01:34:00.000-08:002012-11-18T01:34:46.484-08:00Sejarah perkembangan ilmu politik<h1 class="w580 ml_5">
Sejarah Perkembangan Ilmu Politik</h1>
<div style="text-align: justify;">
Mendengar kata “<strong>politik</strong>”
mungkin bukanlah suatu kata yang asing di telinga kita. Mungkin
sebagian besar diantara kita mengasosiasikan kata politik dengan sesuatu
term yang bersifat negatif, seperti “politik itu kotor”, “politik itu
korupsi”, dan lain sebagainya. Ilmu Politik itu sendiri dapat dikatakan
masih berusia muda, karena ia lahir pada abad ke-19. Pada saat itu ilmu
politik berkembang beriringan dengan cabang-cabang ilmu sosial lainnya,
seperti sosiologi, antropologi, ekonomi dan psikologi. Dalam
perkembangannya, ilmu-ilmu ini saling mempengaruhi satu sama lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun apabila ilmu politik kita tinjau
dalam kerangka yang lebih luas lagi, yaitu sebagai pembahasan secara
rasional dari berbagai aspek negara dan kehidupan politik, maka ilmu
politik tersebut memiliki umur yang lebih tua lagi. Ilmu tersebut
dikatakan tua karena pada taraf perkembangannya, ilmu politik masih
bersandar pada sejarah dan filsafat. Contohnya di Yunani Kuno misalnya,
pemikiran mengenai negara sudah dimulai pada tahun 450 S.M., yang
terbukti dalam karya-karya ahli seperti Herodotus, Plato, Aristoteles,
Socrates, dan lain sebagainya. Selain di Eropa, perkembangan ilmu
politik juga berada di beberapa pusat peradaban di Asia, seperti di
India dan China, yang telah mewariskan berbagai tulisan politik yang
bermutu. Tulisan-tulisan dari India seperti kesusastraan Dharmasastra
dan Arthasastra yang berasal dari sekitar tahun 500 S.M. Sedangkan
diantara filsuf terkenal dari China sepert Confusius ( 350 S.M.),
Mensius ( 350 S.M.) dan Shang Yang ( 350 S.M.).</div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam sejarah Politik Indonesia
sendiri, kita telah memiliki beberapa karya tulis yang membahas masalah
sejarah dan kenegaraan, misalnya adalah Negarakertagama yang ditulis
pada masa Majapahit sekitar abad ke-13 dan ke-15 Masehi dan Babad Tanah
Jawi. Namun sayangnya kesusastraan yang mencakup bahasan politik di
negara-negara Asia mulai tergerus dan terdesak pada akhir abad ke-19
oleh pemikiran Barat yang dibawa oleh negara negara Seperti Jerman,
Belanda, Amerika Serikat, dan Inggris dalam rangka imperialisme.</div>
<div class="wp-caption aligncenter" style="width: 410px;">
<a href="http://pengertianpolitik.blogspot.com/"><img alt="sumber: http://pengertianpolitik.blogspot.com" height="279" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaw3g06K9wDxUhbnc2iRaY4bOinXfty9dj6PqYtmth4J0XnJI2upeznXJ_2u83KdNTQ5hYzc6k1uL872wJbh27nSsW0J_-SiURP-E711sX24rzAnI8itMn_P8hx7kerBSit6tU6HryJaM/s400/1991.10.0207.jpeg" width="400" /></a>
<div class="wp-caption-text">
sumber: http://pengertianpolitik.blogspot.com</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di negara-negara Eropa seperti Austria,
Jerman, dan Prancis topik bahasan mengenai politik pada abadi ke-18 dan
ke 19 masih banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum dan karena itu fokus
perhatian pembahasannya masih berkisar negara saja. Hingga Perang Dunia
II pengaruh ilmu hukum, filsafat, dan sejarah masih terasa di dalam ilmu
politik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sedikit berbeda dengan perkembangan
politik di Amerika Serikat. Memang pada awalnya tekanan yuridis seperti
di Eropa memberikan tekanan pada perkembangan ilmu politik, akan tetapi
pengaruh itu kian memudar seiring keinginan untuk mendasarkan diri pada
pengumpulan data empiris. Perkembangan ilmu politik di Amerika Serikat
bersamaan dengan perkembangan sosiologi dan psikologi, sehingga kedua
cabang ilmu sosial ini sedikit banyak mempengaruhi metodologi dan
terminologi ilmu politik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada masa selanjutnya ilmu-ilmu sosial
banyak memanfaatkan penemuan dari antropologi, psikologi, ekonomi, dan
sosiologi, dan dengan demikian ilmu politik telah dapat meningkatkan
mutu dengan banyak mengambil model dari cabang-cabang ilmu sosial
lainnya. Hal ini telah banyak mengubah wajah ilmu politik. Dengan begitu
ilmu politik telah menjadi ilmu yang terpandang yang perlu dipelajari
untuk mengerti kehidupan politik.</div>
Daftar Pustaka:<br />
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.Pelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4182490313643241561.post-78196161761268707952012-11-17T16:58:00.001-08:002012-11-17T16:58:58.507-08:00Tanda-tanda Ilmu yang BermanfaatIlmu yang bermanfaat dapat diketahui dengan melihat kepada pemilik ilmu tersebut. Di antara tanda-tandanya adalah:<br />
<br />
1. Orang yang bermanfaat ilmunya tidak peduli terhadap keadaan dan
kedudukan dirinya serta hati mereka membenci pujian dari manusia, tidak
menganggap dirinya suci, dan tidak sombong terhadap orang lain dengan
ilmu yang dimilikinya.<br />
<br />
Imam al-Hasan al-Bashri (wafat th. 110 H) rahimahullaah mengatakan,
“Orang yang faqih hanyalah orang yang zuhud terhadap dunia, sangat
mengharapkan kehidupan akhirat, mengetahui agamanya, dan rajin dalam
beribadah.” Dalam riwayat lain beliau berkata, “Ia tidak iri terhadap
orang yang berada di atasnya, tidak sombong terhadap orang yang berada
di bawahnya, dan tidak mengambil imbalan dari ilmu yang telah Allah
Ta’ala ajarkan kepadanya.” [1]<br />
<br />
2. Pemilik ilmu yang bermanfaat, apabila ilmunya bertambah, bertambah
pula sikap tawadhu’, rasa takut, kehinaan, dan ketundukannya di hadapan
Allah Ta’ala.<br />
<br />
3. Ilmu yang bermanfaat mengajak pemiliknya lari dari dunia. Yang paling
besar adalah kedudukan, ketenaran, dan pujian. Menjauhi hal itu dan
bersungguh-sungguh dalam menjauhkannya, maka hal itu adalah tanda ilmu
yang bermanfaat.<br />
<br />
4. Pemilik ilmu ini tidak mengaku-ngaku memiliki ilmu dan tidak
berbangga dengannya terhadap seorang pun. Ia tidak menisbatkan kebodohan
kepada seorang pun, kecuali seseorang yang jelas-jelas menyalahi Sunnah
dan Ahlus Sunnah. Ia marah kepadanya karena Allah Ta’ala semata, bukan
karena pribadinya, tidak pula bermaksud meninggikan kedudukan dirinya
sendiri di atas seorang pun. [2]<br />
<br />
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (wafat th. 728 H) rahimahullaah membagi
ilmu yang bermanfaat ini -yang merupakan tiang dan asas dari hikmah-
menjadi tiga bagian. Beliau rahimahullaah berkata, “Ilmu yang terpuji,
yang ditunjukkan oleh Al-Kitab dan As-Sunnah adalah ilmu yang diwariskan
dari para Nabi, sebagaimana disabdakan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wa sallam.<br />
<br />
إِنَّ الْعُلَمَاءَ هُمْ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ لَمْ يَرِثُوا دِيْنَارًا
وَلَا دِرْهَمًا وَإِنَّمَا وَرَثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ
بِحَظٍّ وَافِرٍ.<br />
<br />
“Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi, dan mereka tidak
mewariskan dinar dan tidak pula dirham. Mereka hanyalah mewariskan ilmu.
Siapa yang mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang banyak.”
[3]<br />
<br />
Ilmu Ini Ada Tiga Macam:<br />
1. Ilmu tentang Allah, Nama-Nama, dan sifat-sifat-Nya serta hal-hal yang
berkaitan dengannya. Contohnya adalah sebagaimana Allah menurunkan
surat al-Ikhlaash, ayat Kursi, dan sebagainya.<br />
<br />
2. Ilmu mengenai berita dari Allah tentang hal-hal yang telah terjadi
dan akan terjadi di masa datang serta yang sedang terjadi. Contohnya
adalah Allah menurunkan ayat-ayat tentang kisah, janji, ancaman, sifat
Surga, sifat Neraka, dan sebagainya.<br />
<br />
3. Ilmu mengenai perintah Allah yang berkaitan dengan hati dan
perbuatan-perbuatan anggota tubuh, seperti beriman kepada Allah, ilmu
pengetahuan tentang hati dan kondisinya, serta perkataan dan perbuatan
anggota badan. Dan hal ini masuk di dalamnya ilmu tentang dasar-dasar
keimanan dan tentang kaidah-kaidah Islam dan masuk di dalamnya ilmu yang
membahas tentang perkataan dan perbuatan-perbuatan yang jelas, seperti
ilmu-ilmu fiqih yang membahas tentang hukum amal perbuatan. Dan hal itu
merupakan bagian dari ilmu agama. [4]<br />
<br />
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (wafat th. 728 H) rahimahullaah juga
berkata, “Telah berkata Yahya bin ‘Ammar (wafat th. 422 H), ‘Ilmu itu
ada lima: <br />
<br />
1. Ilmu yang merupakan kehidupan bagi agama, yaitu ilmu tauhid<br />
<br />
2. Ilmu yang merupakan santapan agama, yaitu ilmu tentang mempelajari makna-makna Al-Qur-an dan hadits<br />
<br />
3. Ilmu yang merupakan obat agama, yaitu ilmu fatwa. Apabila suatu
musibah (malapetaka) datang kepada seorang hamba, ia membutuhkan orang
yang mampu menyembuhkannya dari musibah itu, sebagaimana dikatakan oleh
Ibnu Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu<br />
<br />
4. Ilmu yang merupakan penyakit agama, yaitu ilmu kalam dan bid’ah, dan<br />
<br />
5. Ilmu yang merupakan kebinasaan bagi agama, yaitu ilmu sihir dan yang sepertinya.’”Pelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4182490313643241561.post-53570164607634017892012-11-17T16:57:00.002-08:002012-11-17T16:57:39.916-08:00Pengertian Ilmu yang Bermanfaat<h2>
Pengertian Ilmu Yang Bermanfaat</h2>
<div style="text-align: justify;">
Di
dalam Al-Qur-an terkadang Allah Ta’ala menyebutkan ilmu pada kedudukan
yang terpuji, yaitu ilmu yang bermanfaat. Dan terkadang Dia menyebutkan
ilmu pada kedudukan yang tercela, yaitu ilmu yang tidak bermanfaat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun yang pertama, seperti firman Allah Ta’ala,</div>
<div style="text-align: justify;">
“… Katakanlah: ‘Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’…” [Az-Zumar: 9]</div>
<div style="text-align: justify;">
Firman Allah Ta’ala,<span id="more-54"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada
ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan Dia, Yang menegakkan
keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan
yang demikian itu). Tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar)
melainkan Dia, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” [Ali ‘Imran: 18]</div>
<div style="text-align: justify;">
Firman Allah Ta’ala.</div>
<div style="text-align: justify;">
“… Dan katakanlah: ‘Ya Rabb-ku, tambahkanlah ilmu kepadaku.’” [Thaahaa: 114]</div>
<div style="text-align: justify;">
Firman Allah Ta’ala.</div>
<div style="text-align: justify;">
“… Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya hanyalah para ulama.” [Faathir: 28]</div>
<div style="text-align: justify;">
Firman Allah Ta’ala tentang kisah Adam
dan pelajaran yang didapatkannya dari Allah tentang nama-nama segala
sesuatu, dan memberitahukannya kepada para Malaikat. Para Malaikat pun
berkata,</div>
<div style="text-align: justify;">
“Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami
ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya
Engkau-lah Yang Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.’” [Al-Baqarah: 32]</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan firman Allah Ta’ala mengenai kisah Nabi Musa dengan Nabi Khidhir. Nabi Musa berkata kepadanya,</div>
<div style="text-align: justify;">
“Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu
mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah
diajarkan kepadamu?’” [Al-Kahfi: 66]</div>
<div style="text-align: justify;">
Ini semua adalah ilmu yang bermanfaat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan terkadang Allah Ta’ala mengabarkan
keadaan suatu kaum yang diberikan ilmu, namun ilmu yang ada pada mereka
tidak bermanfaat. Ini adalah ilmu yang bermanfaat pada hakikatnya, namun
pemiliknya tidak mengambil manfaat dari ilmunya itu. Allah Ta’ala
berfirman,</div>
<div style="text-align: justify;">
“Perumpamaan orang-orang yang diberi
tugas membawa Taurat, kemudian mereka tidak membawanya (tidak
mengamalkannya) adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang
tebal. Sangatlah buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah
itu. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”
[Al-Jumu’ah: 5]</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun ilmu yang Allah Ta’ala sebutkan pada kedudukan tercela, yaitu ilmu sihir seperti firman-Nya,</div>
<div style="text-align: justify;">
“… Mereka mempelajari sesuatu yang
mencelakakan dan tidak memberi manfaat. Dan sungguh mereka sudah tahu
barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak mendapat
keuntungan di akhirat. Sungguh sangat buruk perbuatan mereka yang
menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka mengetahui.” [Al-Baqarah:
102]</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan firman Allah Ta’ala,</div>
<div style="text-align: justify;">
“Mereka hanya mengetahui yang lahir
(tampak) dari kehidupan dunia; sedangkan terhadap (kehidupan) akhirat
mereka lalai.” [Ar-Ruum: 7]</div>
<div style="text-align: justify;">
Karena itulah As-Sunnah membagi ilmu
menjadi ilmu yang bermanfaat dan ilmu yang tidak bermanfaat, juga
menganjurkan untuk berlindung dari ilmu yang tidak bermanfaat dan
memohon kepada Allah Ta’ala ilmu yang bermanfaat. [1]</div>
<div style="text-align: justify;">
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (wafat th.
728 H) rahimahullaah mengatakan, “Ilmu adalah apa yang dibangun di atas
dalil, dan ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dibawa oleh Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Terkadang ada ilmu yang tidak berasal
dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, tetapi dalam urusan
duniawi, seperti ilmu kedokteran, ilmu hitung, ilmu pertanian, dan ilmu
perdagangan.” [2]</div>
<div style="text-align: justify;">
Imam Ibnu Rajab (wafat th. 795 H) rahimahullaah mengatakan, “Ilmu yang bermanfaat menunjukkan pada dua hal.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama, mengenal Allah Ta’ala dan segala
apa yang menjadi hak-Nya berupa nama-nama yang indah, sifat-sifat yang
mulia, dan perbuatan-perbuatan yang agung. Hal ini mengharuskan adanya
pengagungan, rasa takut, cinta, harap, dan tawakkal kepada Allah serta
ridha terhadap takdir dan sabar atas segala musibah yang Allah Ta’ala
berikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kedua, mengetahui segala apa yang
diridhai dan dicintai Allah ‘Azza wa Jalla dan menjauhi segala apa yang
dibenci dan dimurkai-Nya berupa keyakinan, perbuatan yang lahir dan
bathin serta ucapan. Hal ini mengharuskan orang yang mengetahuinya untuk
bersegera melakukan segala apa yang dicintai dan diridhai Allah Ta’ala
dan menjauhi segala apa yang dibenci dan dimurkai-Nya. Apabila ilmu itu
menghasilkan hal ini bagi pemiliknya, maka inilah ilmu yang bermanfaat.
Kapan saja ilmu itu bermanfaat dan menancap di dalam hati, maka sungguh,
hati itu akan merasa khusyu’, takut, tunduk, mencintai dan mengagungkan
Allah ‘Azza wa Jalla, jiwa merasa cukup dan puas dengan sedikit yang
halal dari dunia dan merasa kenyang dengannya sehingga hal itu
menjadikannya qana’ah dan zuhud di dunia.” [3]</div>
<div style="text-align: justify;">
Imam Mujahid bin Jabr (wafat th. 104 H)
rahimahullaah mengatakan, “Orang yang faqih adalah orang yang takut
kepada Allah Ta’ala meskipun ilmunya sedikit. Dan orang yang bodoh
adalah orang yang berbuat durhaka kepada Allah Ta’ala meskipun ilmunya
banyak.” [4]</div>
<div style="text-align: justify;">
Perkataan beliau rahimahullaah
menunjukkan bahwa ada orang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya, namun
ilmu tersebut tidak bermanfaat bagi orang tersebut karena tidak
membawanya kepada ketaatan kepada Allah Ta’ala.</div>
<div style="text-align: justify;">
Imam Ibnu Rajab (wafat th. 795 H)
rahimahullaah mengatakan, “Ilmu yang paling utama adalah ilmu tafsir
Al-Qur-an, penjelasan makna hadits-hadits Nabi shallallaahu ‘alaihi wa
sallam, dan pembahasan tentang masalah halal dan haram yang diriwayatkan
dari para Shahabat, Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in, dan para imam terkemuka
yang mengikuti jejak mereka…” [5]</div>
<div style="text-align: justify;">
Imam al-Auza’i (wafat th. 157 H)
rahimahullaah berkata, “Ilmu itu apa yang dibawa dari para Shahabat Nabi
Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam, adapun yang datang dari selain
mereka bukanlah ilmu.” [6]</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau juga mengatakan, “Ilmu yang paling
utama adalah ilmu tafsir Al-Qur-an, penjelasan makna hadits-hadits Nabi
shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dan pembahasan tentang masalah halal
dan haram yang diriwayatkan dari para Shahabat, Tabi’in, Tabi’ut
Tabi’in, dan para imam terkemuka yang mengikuti jejak mereka…” [7]</div>
<div style="text-align: justify;">
Imam Muhammad bin Idris asy-Syafi’i rahimahullaah mengatakan,</div>
<div style="text-align: justify;">
Seluruh ilmu selain Al-Qur-an hanyalah menyibukkan, kecuali ilmu hadits dan fiqih dalam rangka mendalami ilmu agama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ilmu adalah yang tercantum di dalamnya: ‘Qaalaa, had-datsanaa (telah menyampaikan hadits kepada kami)’.</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun selain itu hanyalah waswas (bisikan) syaitan. [8]</div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam
memberikan perumpamaan kepada kita mengenai orang yang faham tentang
agama Allah Ta’ala, ia memperoleh manfaat dari ilmunya dan memberikan
manfaat kepada orang lain. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam
juga memberikan perumpamaan orang yang tidak menaruh perhatian pada ilmu
agama, dengan kelalaiannya itu mereka menjadi orang yang merugi dan
bangkrut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,</div>
<div style="text-align: justify;">
“Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang Allah
mengutusku dengannya laksana hujan deras yang menimpa tanah. Di antara
tanah itu ada yang subur. Ia menerima air lalu menumbuhkan tanaman dan
rerumputan yang banyak. Di antaranya juga ada tanah kering yang
menyimpan air. Lalu Allah memberi manusia manfaat darinya sehingga
mereka meminumnya, mengairi tanaman, dan berladang dengannya. Hujan itu
juga mengenai jenis (tanah yang) lain yaitu yang tandus, yang tidak
menyimpan air, tidak pula menumbuhkan tanaman. Itulah perumpamaan orang
yang memahami agama Allah, lalu ia mendapat manfaat dari apa yang Allah
mengutus aku dengannya. Juga perumpamaan atas orang yang tidak menaruh
perhatian terhadapnya. Ia tidak menerima petunjuk Allah yang dengannya
aku diutus.” [9]</div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam
ketika datang membawa ajaran agama Islam, beliau mengumpamakannya
dengan hujan yang dibutuhkan manusia. Kondisi manusia sebelum diutusnya
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam seperti tanah yang kering,
gersang dan tandus. Kemudian kedatangan beliau shallallaahu ‘alaihi wa
sallam membawa ilmu yang bermanfaat menghidupkan hati-hati yang mati
sebagaimana hujan menghidupkan tanah-tanah yang mati.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian beliau mengumpamakan orang yang
mendengarkan ilmu agama dengan berbagai tanah yang terkena air hujan, di
antara mereka adalah orang alim yang mengamalkan ilmunya dan
mengajarkannya. Orang ini seperti tanah subur yang menyerap air sehingga
dapat memberi manfaat bagi dirinya, kemudian tanah tersebut dapat
menumbuhkan tumbuh-tumbuhan sehingga dapat memberi manfaat bagi yang
lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di antara mereka ada juga orang yang
menghabiskan waktunya untuk menuntut ilmu namun dia tidak
mengamalkannya, akan tetapi dia mengajarkannya untuk orang lain. Maka,
dia bagaikan tanah yang tergenangi air sehingga manusia dapat
memanfaatkannya. Orang inilah yang disebut dalam sabda beliau, “Allah
memperindah seseorang yang mendengar perkataan-perkataanku dan dia
mengajarkannya seperti yang dia dengar.” Di antara mereka ada juga yang
mendengar ilmu namun tidak menghafal/menjaganya serta tidak
menyampaikannya kepada orang lain, maka perumpamaannya seperti tanah
yang berair atau tanah yang gersang yang tidak dapat menerima air
sehingga merusak tanah yang ada di sekelilingnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dikumpulkannya perumpamaan bagian pertama
dan kedua disebabkan keduanya sama-sama bermanfaat. Sedangkan
dipisahkannya bagian ketiga disebabkan tercela dan tidak bermanfaat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, perumpamaan hadits di atas terdiri
dari 2 (dua) kelompok. Perumpamaan pertama telah dijelaskan sebelumnya.
Sedangkan perumpamaan kedua, bagian pertamanya adalah orang yang masuk
agama Islam namun tidak mengamalkan dan tidak mengajarkannya. Kelompok
ini diumpamakan dengan tanah tandus sebagaimana yang diisyaratkan oleh
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya, “Orang yang tidak
menaruh perhatian terhadapnya.” Atau dia berpaling dari ilmu sehingga
dia tidak bisa memanfaatkannya dan tidak pula dapat memberi manfaat
kepada orang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun bagian kedua adalah orang yang
sama sekali tidak memeluk agama, bahkan telah disampaikan kepadanya
pengetahuan tentang agama Islam, tetapi ia mengingkari dan kufur
kepadanya. Kelompok ini diumpamakan dengan tanah datar yang keras,
dimana air mengalir di atasnya, tetapi tidak dapat memanfaatkannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini diisyaratkan dengan sabda beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam:</div>
<div style="text-align: justify;">
“Dan tidak peduli dengan petunjuk Allah yang aku diutus dengannya.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Ath-Thibi berkata, “Manusia terbagi menjadi dua”.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama, manusia yang memanfaatkan ilmu untuk dirinya namun tidak mengajarkannya kepada orang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kedua, manusia yang tidak memanfaatkan ilmu bagi dirinya, namun ia mengajarkan kepada orang lain.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Ibnu Hajar al-‘Asqalani, kategori
pertama masuk dalam kelompok pertama. Sebab, secara umum manfaatnya ada
walaupun tingkatannya berbeda. Begitu juga dengan tanaman yang tumbuh,
di antaranya ada yang subur dan memberi manfaat kepada manusia dan ada
juga yang kering. Adapun kategori kedua walaupun dia mengerjakan hal-hal
yang wajib dan meninggalkan yang sunnah, sebenarnya dia termasuk
kelompok kedua seperti yang telah kami jelaskan; dan seandainya dia
meninggalkan hal-hal wajib, maka dia adalah orang fasik dan kita tidak
boleh mengambil ilmu darinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Orang semacam ini termasuk dalam sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam:</div>
<div style="text-align: justify;">
“Orang yang tidak menaruh perhatian terhadapnya.” [10]</div>
Pelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4182490313643241561.post-69330717483576361262012-11-17T01:25:00.001-08:002012-11-18T01:37:07.884-08:00Sejarah Sosiologi<div style="text-align: justify;">
<b>Sejarah dan Perkembangan Sosiologi</b><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Sejarah dan perkembangan perkembangan sosiologi secara kronologis dan singkat dapat dikemukakan sebagai berikut.<br />
</div>
<br />
Pada Jaman Keemasan Filsafat Yunani<br />
Pada masa ini sosiologi dipandang sebagai bagian tentang kehidupan
bersama secara filsafati. Pada masa itu Plato (429-347 SM) seorang
filasof terkenal dari Yunani, dalam pencariannya tentang makna negara
dia berhasil merumuskan teori organis tentang masyarakat yang mencakup
kehidupan sosial dan ekonomi. Plato menganggap bahwa institusi-institusi
dalam masyarakat saling bergantung secara fungsional. Kalau ada satu
institusi yang tidak jalan maka secara keseluruhan kehidupan masyarakat
akan terganggu.<br />
Seperti halnya Plato maka Aristoteles (384-322 SM) juga menganggap bawa
masyarakat adalah suatu organisma hidup (seperti pandangan kaum
biologiwan) dengan basis kehidupannya adalah moral (yang baik). Pada
masa ini kaum agamawan yang berkuasa sehingga kehidupan sosial lebih
diwarnai oleh keputusan-keputusan kaum agamawan yang berkuasa.<br />
<br />
Pada Zaman Renaissance (1200-1600)<br />
Machiavelii adalah orang pertama yang memisahkan antara politik dan
moral sehingga terjadi suatu pendekatan yang mekanis terhadap
masyarakat. Di sini muncul ajaran bahwa teori-teori politik dan sosial
memusatkan perhatian pada mekanisme pemerintahan. Sejak masa ini maka
pengaruh kaum agamawan mulai memperoleh tantangan.<br />
<br />
Pada Abad Pencerahan (abad ke 16 dan 17) <br />
Pada masa ini muncul Thomas Hobbes (1588-1679) yang mengarang buku yang
dikena! sebagai The Leviathan. Inti ajarannya diilhami oteh hukum alam,
fisika dan matematika. Pada masa ini pengaruh keagamaan mulai
ditinggalkan dan digantikan oleh pandangan-pandangan yang bersifat
hukum sebagai kodrat keduniawiannya. Berdasar pandangan kelompok inilah
kemudian muncul suatu kesepakatan antar manusia (kelompok) yang dikenal
sebagai kontrak sosial. Pada mulanya interaksi antar manusia berada
dalam kondisi chaos karena saling mencurigai dan saling bersaing untuk
memperebutkan sumber daya alam dan manusia yang ada. Kondisi yang
bersifat kodrati (sesuai dengan hukum alam) ini kemudian dipandang akan
selalu menyengsarakan kehidupan manusia. Oleh sebab itu dibuatlah
kesepakatan-kesepakatan pengaturan antar kelompok yang dapat saling
berterima dan saling menguntungkan, yang kemudian dikenal sebagai
kontrak sosial.<br />
<br />
Pada Abad Ke 18<br />
Pada masa ini munculah John Locke (1632-1704) yang dianggap sebagai
bapak Hak Asasi Manusia (HAM). Dia berpandangan bahwa pada dasarnya
setiap manusia mempunyai hak-hak dasar yang sangat pribadi yang tidak
dapat dirampas oleh siapapun termasuk oleh negara (seperti hak hidup,
hak berpikir dan berbicara, berserikat, dan lain-lain). Tokoh lain yang
muncul adalah J.J. Rousseau (1712-1778) yang masih berpegang pada ide
kontrak sosialnya Hobbes. Dia berpandangan bahwa kontrak antara
pemerintah (negara?) dengan yang diperintah (rakyat?) menyebabkan
munculnya suatu kolektifitas yang mempunyai keinginan-keinginan
tersendiri yang kemudian menjadi keinginan umum. Keinginan umum inilah
yang harusnya menjadi dasar penyusunan kontrak sosial antara negara
dengan rakyatnya.<br />
<br />
Pada Abad ke 19<br />
Abad ke 19 dapat dianggap sebagai abad mulai berkembangnya sosiologi,
terutama sesudah Auguste Comte (1798-1853) memperkenalkan istilah
sosiologi, sebagai usaha untuk menjawab adanya perkembangan interaksi
sosial dalam masa industrialisasi.<br />
Pada masa ini sosiologi dianggap mulai dapat mandiri. Kondisi yang baru
dalam taraf mulai mandiri ini disebabkan walaupun sosiologi sudah dapat
menunjukkan adanya obyek yang dijadikan fokus pembahasan (interaksi
manusia), namun di dalam pengembangan ilmunya masih menggunakan
metode-metode ilmu-ilmu yang lain (ilmu ekonomi misalnya).<br />
<br />
Pada Abad ke 20<br />
Baru pada abad ke 20 inilah sosiologi dapat benar-benar dianggap mandiri karena:<br />
a).Mempunyai obyek khusus yaitu interaksi antar manusia, <br />
b).Mampu mengembangkan teori-teori sosiologi, <br />
c).Mampu mengembangkan metode khusus sosiologi untuk pengembangan sosiologi, <br />
d).Sosiologi menjadi sangat relevan dengan semakin banyaknya kegagalan
pembangunan karena tidak mendasarkan dan memperhatikan masukan dari
sosiologi. <br />
Pada akhir abad ke 20 ini, maka salah satu kelemahan (masih dianggap
ketinggalan) dari sosiologi, namun yang pada saat ini juga sudah mulai
dapat dipecahkan, yaitu dalam kaitannya dengan perkembangan dan
permasalahan global. Di sini interaksi antar manusia yang dapat diamati
adalah adalah interaksi tidak langsung lewat telepon, internet, dan
lain-lain yang menghubungkan manusia yang saling berjauhan letaknyaPelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4182490313643241561.post-43554101223290539542012-11-13T16:43:00.001-08:002012-11-13T16:43:12.308-08:00PERANAN MANUSIA DALAM MENGUBAH PERADABAN <br />
Peran Manusia dalam Perubahan Peradaban<br />
Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari
hubungan dengan manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan yang terjadi
di antara individu-individu (manusia) kemudian lahirlah
kelompok-kelompok sosial (social group) yang dilandasi oleh
kesamaan-kesamaan kepentingan bersama. Namun bukan berarti semua
himpunan manusia dapat dikatakan kelompok sosial. Untuk dikatakan
kelompok sosial terdapat persyaratan-persyaratan tertentu. Dalam
kelompok social yang telah tersusun susunan masyarakatnya akan
terjadinya sebuah perubahan dalam susunan tersebut merupakan sebuah
keniscayaan. Karena perubahan merupakan hal yang mutlak terjadi
dimanapun tempatnya.<br />
Kenyataan mengenai perubahan-perubahan dalam masyarakat dapat dianalisa
dari berbagai segi diantaranya: ke “arah” mana perubahan dalam
masyarakat itu “bergerak” (direction of change)”, yang jelas adalah
bahwa perubahan itu bergerak meninggalkan faktor yang diubah. Akan
tetapi setelah meninggalkan faktor itu mungkin perubahan itu bergerak
kepada sesuatu bentuk yang baru sama sekali, akan tetapi boleh pula
bergerak kepada suatu bentuk yang sudah ada di dalam waktu yang lampau.
Perubahan adalah keniscayaan, dan perubahan ke arah yang lebih baik
tentunya merupakan hasrat dari setiap individu maupun organisasi. <br />
Peradaban adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebutkan
bagian-bagian atau unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah dan maju.
Konsep kebudayaan adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai
tingkat tertentu yang tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan,
teknologi, spiritual yang terlihat pada masyarakatnya. Kebudayaan
bersifat dinamis. Oleh sebab itu ia dapat mengalami perubahan atau
pergeseran. <br />
Keharusan sejarah, kita semua terus menerus berhadapan dengan sejarah
perkembangan peradaban bangsa yang bergerak ke depan dan tak pernah
balik. V. Gordon Childe seorang arkeolog, mendefinisikan peradaban
sebagai suatu transformasi elemen-elemen budaya manusia, yang berarti
transformasi dalam penguasaan tulis-menulis, metalurgi, bangunan
arsitektur monumental, perdagangan jarak jauh, standar pengukuran
panjang dan berat, ilmu hitung, alat angkut, cabang-cabang seni dan para
senimannya, surplus produksi, system pertukaran atau barter dan
penggunaan bajak atau alat bercocok tanam lainnya.<br />
Bila kita amati secara lebih mendasar lagi, tingkat peradaban manusia
terekspresikan dalam tiga indikator utama yaitu bahasa, budaya (segala
bentuk dan ragam seni, ilmu pengetahuan dan teknologi) dan agama.
Selanjutnya, ketiganya menjadi ciri suatu ras atau bangsa tertentu,
beserta suku-sukunya dalam perwilayahan geografisnya masing-masing. Akan
tetapi dalam memaknai perubahan peradaban kita harus berpedoman bahwa
tidak semua yang kontemporer itu baik dan sebaliknya tidak semua yang
lama itu usang dan tidak relevan dengan kehidupan saat ini. Dalam
kacamata budaya, bangsa yang besar belajar untuk mengganti apa yang
buruk dari budayanya, dan menjaga hal yang baik dari budayanya.<br />
Perubahan peradaban yang dimaksud pada alinea sebelumnya, prosesnya
harus didesain dengan kesadaran, kesengajaan, kebersamaan, dan komitmen,
yang didasarkan atas nilai-nilai kehidupan yang benar. Selanjutnya
melalui pendidikanlah, kita dapat berharap wujudnya yaitu dengan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Kehidupan yang cerdas inilah yang patut
menjadi dasar sebuah peradaban yang kokoh dan sehat. Pendidikan adalah
syarat mutlak berkembangya peradaban. Tanpa pendidikan yang memadai,
tidak aka nada SDM yang mampu membawa perubahan peradaban ke arah yang
lebih baik.<br />
Melalui fungsi pendidikan dalam mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, maka akan lahirlah generasi yang mampu melaksanakan
prinsip how to change the world (bagaimana mengubah dunia) bukan hanya
how to see the world (bagaimana melihat dunia). Dan juga, how to lead
the change (bagaimana memimpin perubahan), dan bukan hanya how to follow
the change (bagaimana ikut dalam perubahan). Oleh karena itu, output
pendidikan harus diarahkan menjadi agen perubahan (agent of change). Di
sinilah peran pendidikan, di dalam rangka merekat keutuhan dan kesatuan
bangsa, menjadi amat sangat menentukan.<br />
Perubahan peradaban biasanya dikaitkan dengan perubahan-perubahan elemen
atau aspek yang lebih bersifat fisik, seperti transportasi,
persenjataan, jenis-jenis bibit unggul yang ditemukan, dan sebagainya.
Perubahan budaya berhubungan dengan perubahan yang bersifat rohani
seperti keyakinan, nilai, pengetahuan, ritual, apresiasi seni, dan
sebagainya. Sedangkan perubahan sosial terbatas pada aspek-aspek
hubuingan sosial dan keseimbangannya. Meskipun begitu perlu disadari
bahwa sesuatu perubahan di masyarakat selamanya memiliki mata rantai
diantaranya elemen yang satu dan eleman yang lain dipengaruhi oleh
elemen yang lainnya.<br />
Faktor- Faktor Penyebab Perubahan Peradaban<br />
1. Globalisasi<br />
Globalisasi merupakan faktor utama terjadinya perubahan. Globalisasi
adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus
dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global
itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat
akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek
penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan
permasalahan baruyang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan
globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Wacana globalisasi sebagai
sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.<br />
2. Konflik sosial <br />
Konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan peradaban dalam
suatu masyarakat. Contoh konflik kepentingan antara kaum pendatang
dengan penduduk setempat didaerah transmigrasi, untuk mengatasinya
pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan
bersama-sama para transmigran.<br />
3. Bencana alam <br />
Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempengaruhi perubahan.
contoh bencana banjir, longsor, letusan gunung berapi masyarkat akan
dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru, disanalah mereka harus
beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga
terjadi proses asimilasi maupun akulturasi.<br />
4. Perubahan lingkungan alam <br />
Perubahan lingkungan ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara
sungai yang membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan
iklim sehingga membentuk tegalan. Perubahan demikian dapat mengubah
kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi
dengan lingkungan setempat.<br />
5. Perdagangan <br />
pedagang-pedagang besar yang berkeliling dunia selain berdagang mereka
juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga
terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang ada.<br />
6. Penyebaran agama <br />
Masuknya unsur-unsur suatu agama dari suatu negara ke negara lainnya
atau budaya suatu negara ke negara lainnya bersamaan dengan proses
perdagangan dunia yang terus berkembang sampai saat ini.<br />
7. Peperangan <br />
Kedatangan bangsa penjajah ke negara-n negara jajahan mereka umumnya
menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan, dalam suasana
tersebut ikut masuk pula unsur- unsur budaya bangsa asing ke negara-
negara jajahan.<br />
Perubahan Perdaban di Indonesia<br />
Salah satu contohnya problematika peradaban di Indonesia yang timbul
akibat globalisasi diantaranya dapat dilihat dalam bidang bahasa,
kesenian, juga yang terpenting kehidupan sosial. Akibat perkembangan
teknologi yang begitu pesat, terjadi transkultur dalam kesenian
tradisional Indonesia. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau
akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian
tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang
perlu dijaga kelestariannya. Dengan teknologi informasi yang semakin
canggih seperti saat ini, kita disuguhi banyak alternatif tawaran
hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik
jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan televisi,
masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat
mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi. Hal ini menyebabkan
terpinggirkannya kesenian asli Indonesia.<br />
Problematika peradaban yang penting lainnya adalah adanya kemungkinan
punahnya suatu bahasa di daerah tertentu disebabkan penutur bahasanya
telah “terkontaminasi” oleh pengaruh globalisasi. Contoh kasusnya ialah
seperti yang terjadi di Sumatera Barat. Di daerah ini sering kali kita
temukan percampuran bahasa (code mixing) yang biasanya dituturkan oleh
anak muda di Sumater Barat, seperti pencampuran Bahasa Betawi dan Minang
dalam percakapan sehari-hari (kama lu?, gak tau gua do, dan lain-lain).
Hal ini jelas mengancam eksistensi bahasa di suatu daerah.
Pelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4182490313643241561.post-45964550765606950142012-11-13T16:37:00.000-08:002012-11-13T16:37:23.853-08:00Hakikat PendidikanHAKIKAT PENDIDIKAN<br />
<br />
<br />
1. MENURUT PANDANGAN PAKAR INDONESIA<br />
Hakikat pendidikan itu dapat dikategorisasikan dalam dua pendapat yaitu
pendekatan epistemologis dan pendekatan ontologi atau metafisik. Kedua
pendekatan tersebut tentunya dapat melahirkan jawaban yang berbeda-beda
mengenai apakah hakikat pendidikan itu.<br />
Di dalam pendidikan epistemologis yang menjadi masalah adalah akar atau
kerangka ilmu pendidikan sebagai ilmu. Pendekatan tersebut mencari makna
pendidikan sebagai ilmu yaitu mempunyai objek yang akan merupakan dasar
analisis yang akan membangun ilmu pengetahuan yang disebut ilmu
pendidikan. Dari sudut pandang pendidikan dilihat sebagai sesuatu proses
yang interen dalam konsep manusia. Artinya manusia hanya dapat
dimanusiakan melalui proses pendidikan.<br />
Berbagai pendapat mengenai hakikat pendidikan dapat digolongkan atas dua kelompok besar yaitu :<br />
• Pendekatan reduksionisme<br />
Pendekatan-pendekatan reduksionisme melihat proses pendidikan peserta
didik dan keseluruhan termasuk lembaga-lembaga pendidikan, menampilkan
pandangan ontologis maupun metafisis tertentu mengenai hakikat
pendidikan. Teori-teori tersebut satu persatu sifatnya mungkin mendalam
secara Vertikal namun tidak melebar secara horizontal.<br />
Peserta didik, anak manusia, tidak hidup secara terisolasi tetapi dia
hidup dan berkembang di dalam suatu masyarakat tertentu, yang berbudaya,
yang mempunyai visi terhadap kehidupan di masa depan, termasuk
kehidupan pasca kehidupan.<br />
• Pendekatan holistik integrative<br />
• Pendekatan Redaksional<br />
Teori-teori / pendekatan redaksional sangat banyak dikemukakan di dalam
khazanah ilmu pendidikan. Dalam hal ini akan dibicarakan berbagai
pendekatan reduksionaisme sebagai berikut:<br />
1. Pendekatan pedagogis / pedagogisme<br />
Titik tolak dari teori ini ialah anak yang akan di besarkan menjadi
manusia dewasa. Pandangan ini apakah berupa pandangan nativisme
schopenhouer serta menganut penganutnya yang beranggapan bahwa anak
telah mempunyai kemampuan-kemampuan yang dilahirkan dan tinggal di
kembangkan saja.<br />
2. Pendekatan Filasofis / religionisme<br />
Anak manusia mempunyai hakikatnya sendiri dan berada dengan hakikat
orang dewasa. Oleh sebab itu, proses pendewasaan anak bertitik-tolak
dari anak sebagai anak manusia yang mempunyai tingkat-tingkat
perkembangan sendiri.<br />
3. Pendekatan religius / religionisme<br />
Pendekatan religius / religionisme dianut oleh pemikir-pemikir yang
melihat hakikat manusia sebagai makhluk yang religius. Namun demikian
kemajuan ilmu pengetahuan yang sekuler tidak menjawab terhadap kehidupan
yang bermoral.<br />
4. Pendekatan psikologis / psikologisme<br />
Pandangan-pandangan pedagogisme seperti yang telah diuraikan telah lebih
memacu masuknya psikologi ke dalam bidang ilmu pendidikan hal tersebut
telah mempersempit pandangan para pendidik seakan-akan ilmu pendidikan
terbatas kepada ilmu mengajar saja.<br />
5. Pendekatan negativis / negativism<br />
Pendidikan ialah menjaga pertumbuhan anak. Dengan demikian pandangan
negativisme ini melihat bahwa segala sesuatu seakan-akan telah tersedia
di dalam diri anak yang bertumbuh dengan baik apabila tidak dipengaruhi
oleh hal-hal yang merugikan pertumbuhan tersebut.<br />
6. Pendekatan sosiologis / sosiologismu<br />
Pandangan sosiologisme cenderung berlawanan arah dengan pedagogisme.
Titik-tolak dari pandangan ini ialah prioritas kepada kebutuhan
masyarakat dan bukan kepada kebutuhan individu.<br />
<br />
Peserta didik adalah anggota masyarakat. Dalam sejarah perkembangan
manusia kita lihat bahwa tuntutan masyarakat tidak selalu etis. Versi
yang lain dari pandangan ini ialah develop mentalisme. Proses pendidikan
diarahkan kepada pencapaian target-target tersebut dan tidak jarang
nilai-nilai kemanusiaan disubordinasikan untuk mencapai target
pembangunan.<br />
Pengalaman pembangunan Indonesia selama Orde Baru telah mengarah kepada
paham developmentalisme yang menekan kepada pencapaian pertumbuhan yang
tinggi, target pemberantasan buta huruf, target pelaksanaan wajib
belajar 9 dan 12 tahun.<br />
Salah satu pandangan sosiologisme yang sangat populer adalah
konsiensialisme yang dikumandangkan oleh ahli pikir pendidikan Ferkenal
Paulo Freire.<br />
Pendidikan yang dikumandangkan oleh Freire ini yang juga dikenal sebagai
pendidikan pembebasan pendidikan adalah proses pembebasan.
Konsiensialisme yang dikumandangkan Freire merupakan suatu pandangan
pendidikan yang sangat mempunyai kadar politis karena dihubungkan dengan
situasi kehidupan politik terutama di negara-negara Amerika Latin.
Paulo Freire di dalam pendidikan pembebasan melihat fungsi atau hakikat
pendidikan sebagai pembebasan manusia dari berbagai penindasan. Sekolah
adalah lembaga sosial yang pada umumnya mempresentasi kekuatan-kekuatan
sosial politik yang ada agar menjaga status quo hukum membebaskan
manusia dari tirani kekuasaan. Qua atau di dalam istilah Polo Freire.
“kapitalisme yang licik”. Sekolah harus berfungsi membangkitkan
kesadaran bahwa manusia adalah bebas.<br />
<br />
Hakekat Manusia<br />
<br />
1. Kepustakaan hindu (Ciwa) menyatakan bahwa atman manusia datang
langsung dari Tuhan (Bathara Ciwa) dan sekaligus menjadi penjelmaannya.<br />
2. Kepustaan agama Budha menggambarkan bahwa manusia adalah mahluk
samsara, merupakan wadah dari the absolute yang hidupnya penuh dengan
kegelapan.<br />
3. Pendapat kaum pemikir kuno yang bercampur dengan mistik menyatakan
bahwa manusia adalah manifestasi yang paling komplit dan paling sempurna
dari Tuhan Yang Maha Esa, intisari dari semua mahluk yang memiliki
kecerdasan.<br />
4. Filosof Socrates menyatakan bahwa hakekat manusia terletak pada
budinya yang memungkinkan untuk menentukan kebenaran dan kebaikan. Plato
dan Aristoteles menyatakan hakikat manusia terletak pada pikirnya.<br />
5. Tokoh Dunia Barat melanjutkan pendapat Plato & Aristoteles
tentang hakekat kebaikan manusia yg selanjutnya bergeser ke pandangan
humanistik yg menyatakan manusia merupakan kemenyuluruhan dari segala
dimensinya. (1), Spinoza berpandangan pantheistik menyatakan hakekat
manusia sama dengan Tuhan dan sama pula dengan hakekat alam semesta.
(2), Voltaire mengatakan hakekat manusia sangat sulit untuk diketahui
dan butuh waktu yang sangat panjang untuk mengungkapkannya.<br />
6. Notonagoro mengatakan manusia pada hakekatnya adalah mahluk
mono-dualis yang merupakan kesatuan dari jiwa dan raga yg tak
terpisahkan.<br />
7. Para ahli biologi memandang hakekat manusia titik beratnya pada segi
jasad, jasmani, atau wadag dengan segala perkembangannya. Pandangan ini
dipelopori oleh Darwin dengan teori evolusinya.<br />
8. Para ahli psikologi sebaliknya menyatakan bahwa hakekat manusia adalah rokhani, jiwa atau psikhe.<br />
9. Ahli teori konvergensi antara lain William Stern berpendapat bahwa
hakekat manusia merupakan paduan antara jasmani dan rokhani.<br />
10. Pandangan dari segi agama, Islam, Kristen, dan Katolik menolak
pandangan hakekat manusia adalah jasmani dengan teori evolusi. Hakekat
manusia adalah paduan menyeluruh antara akal, emosi dan perbuatan.
Dengan hati dan akalnya manusia terus menerus mencari kebenaran dan
dianugerahi status sebagai khalifah Allah.<br />
11. Pancasila memandang hakekat manusia memiliki sudut pandang yg
monodualistik & monopluralistik, keselarasan, keserasian, dan
keseimbangan, integralistik, kebersamaan dan kekeluargaan<br />
<br />
Hakekat dan Teori Pendidikan <br />
<br />
Mudyahardjo ( 2001:91 ) menegaskan bahwa sebuah teori berisi konsep-konsep, ada yang berfungsi sebagai :<br />
a. asumsi atau konsep-konsep yang menjadi dasar/titik tolak pemikiran sebuah teori<br />
b. definisi konotatif atau denotatif atau konsep-konsep yang menyatakan
makna dari istilah-istilah yang dipergunakan dalam menyusun teori.<br />
<br />
Asumsi pokok pendidikan adalah :<br />
a. pendidikan adalah aktual, artinya pendidikan bermula dari
kondisi-kondisi aktual dari individu yang belajar dab lingkungan
belajarnya.<br />
b. pendidikan adalah normatif, artinya pendidikan tertuju pada mencapai hal-hal yan baik atau norma-norma yang baik, dan<br />
c. pendidikan adalah suatu proses pencapaian tujuan, artinya pendidikan
berupa serangkaian kegiatan bermula dari kondisi-kondisi aktual dan
individu yang belajar, tertuju pada pencapaian individu yang diharapkan.<br />
<br />
Pendidikan dipandang dari sudut keilmuan tertentu seperti :<br />
a. Sosiologik memandang pendidikan dari aspek sosial, yaitu mengartikan
pendidikan sebagai usaha pewarisan dari generasi ke generasi.<br />
b. Antrophologik memandang pendidikan adalah enkulturasi yaitu proses pemindahan budaya dari generasi ke generasi.<br />
c. Psikologik memandang pendidikan dari aspek tingkah laku individu,
yaitu mengartikan pendidikan sebagai perkembangan kapasitas individu
secar optimal. Psikologi menurut Woodward dan Maquis ( 1955 : 3 ) adalah
studi tentang kegiatan-kegiatan atau tingkah laku individu dalam
keseluruhan ruang hidupnya.<br />
d. Ekonomi, yaitu memandang pendidikan sebagai usaha penanaman modal
insani ( human capital ) yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi
suatu bangsa.<br />
e. Politik yang melihat pendidikan adalah proses menjadi warga negara
yang diharapkan ( civilisasi ) sebagai usaha pembinaan kader bangsa yang
tangguh.<br />
Pendidikan selalu dapat dibedakan menjadi teori dan praktek, teori
pendidikan adalah pengetahuan tentang makna dan bagaimana soyogyanya
pendidikan itu dilaksanakan, sedangkan praktek adalah tentang
pelaksanaan pendidikan secara konkretnya. Teori pendidikan disusun
seperti latar belakang yang hakiki dan sebagai rasional dari praktek
pendidikan serta pada dasarnya bersifat direktif. Istilah direktif
memberi makna bahwa pendidikan itu mengarah pada tujuan yang pada
hakekatnya untuk mencapai kesejahteraan bagi subjek didik.<br />
<br />
2. MENURUT PANDANGAN PAKAR ASING<br />
Pendidikan merupakan transfer of knowledge, transfer of value dan
transfer of culture and transfer of religius yang semoga diarahkan pada
upaya untuk memanusiakan manusia. Hakikat proses pendidikan ini sebagai
upaya untuk mengubah perilaku individu atau kelompok agar memiliki
nilai-nilai yang disepakati berdasarkan agama, filsafat, ideologi,
politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan. Hakekat
pendidikan menurut pandangan beberapa pakar asing :<br />
• Paula Freire<br />
Pendidikan adalah proses pengaderan dengan hakikat tujuannya adalah<br />
pembebasan. Hakikat pendidikan adalah kemampuan untuk mendidik diri sendiri.<br />
<br />
• Langeveld<br />
Pendidikan adalah membantu anak dalam mencapai kedewasaan dengan tujuan
agar anak cukup cakap dalam melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak
dengan bantuan orang lain.<br />
<br />
• Rosseau<br />
Pendidikan adalah memberikan pembekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, tapi dibutuhkan pada masa dewasa.<br />
<br />
• Paulo freire<br />
Pendidikan merupakan jalan menuju pembebasan yang permanen dan diri dari
dua tahap. Tahap pertama adalah masa dimana manusia menjadi sadar akan
pembebasan mereka yang melalui praksis mengubah keadaan itu. Tahap kedua
dibangun atas tahap yang pertama dan merupakan sebuah proses tindakan
kultural yang membebaskan.<br />
<br />
• Jhon dewey<br />
Pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman hal ini
mungkin terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa
dengan urang muda, mungkin pula terjadi secara segaja dan dikembangkan
untuk menghasilkan kesinambungan sosial. Proses ini melibatkan
pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan mengelompok
di mana dia hidup<br />
<br />
• H. Horne<br />
Pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian
yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara
fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada tuhan, seperti
termanifeskasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dari
kemanusiaan dari manusia.<br />
<br />
• Sir Godfrey Thomson<br />
Pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan
perubahan-perubahan yang permanent di dalam kebiasaan-kebiasaan, tingkah
laku, pikiran dan sifatnya.Pelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4182490313643241561.post-23000292136940802412012-11-13T03:15:00.003-08:002012-11-13T03:15:56.498-08:00Jangan Pernah Berhenti Belajar<h2 style="text-align: center;">
<span style="color: #1512cc;">Jangan Pernah Berhenti Belajar</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<b>Berhenti Belajar Berhenti Berkembang (Stop Learning Stop Growing)</b>- itu adalah slogan yang saya baca di ruang kelas pelatihan Dale Carnegie belasan tahun lalu. </div>
Sampai
sekarang slogan ini masih saya ingat, saya renungkan dan terus melatih
diri saya untuk terus belajar. Benar. Kalau kita berhenti belajar kita
berhenti bertumbuh. Yang terus belajar akan bertumbuh. <br />
<div class="ImageBlock ImageBlockLeft">
<img src="http://www.putra-putri-indonesia.com/images/readingnew.jpg" style="max-width: none;" width="120" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tentang
minat-belajar, ada perbedaan yang cukup besar antara di kampus (sekolah)
dan di tempat kerja. Ketika di kampus, entah apapun alasannya, kita
punya niat untuk belajar. Kita membaca buku yang disuruh guru atau
dosen. Kita mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dan membuat 'paper'
sebagai persyaratan untuk mendapat nilai mata kuliah. Kita mau belajar
sekalipun karena terpaksa.<br /><br /><b>Bagaimana setelah selesai sekolah/kuliah atau setelah mulai kerja? Minat belajar sedikit banyak mengalami perubahan.</b>
Tidak ada lagi menuntut kita untuk membaca. Tidak ada dosen yang
menyuruh kita mengerjakan tugas di rumah. Tidak ada keharusan bagi kita
untuk membaca buku. Proses belajar berubah setelah selesai kuliah.<br /><br />Disadari
atau tidak, kita tidak pernah berhenti belajar. Apakah itu karena
alasan tertentu atau karena keadaan memaksa, kita terus belajar. Namun,
proses belajar ini sering tidak kita arahkan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Kita
tidak fokus terhadap apa yang seharusnya dipelajari. Ada yang
memberikan Anda nasehat untuk hal-hal yang perlu dipelajari, tetapi
nasihat-nasihat itu kadang lewat begitu saja. <br /><br />Belajar memang
tidak harus disuruh-suruh. Tidak perlu kita disuruh orang lain untuk
menemukan bijaksana dari kehidupan. Kita mempunyai 'drive' itu dalam
diri kita. Dalam diri kita ada keinginan untuk menjadi lebih baik
sekalipun keinginan itu kadang terjepit oleh karena beberapa hal.</div>
<h3 style="text-align: center;">
<span style="color: #610909;">Salah satu sosok yang tidak berhenti belajar adalah Confusius. Pandangan
Confucius, </span><br /><span style="color: #610909;">filosof dari Cina yang hidup kira-kira </span><br /><span style="color: #610909;">2500 tahun lalu,
menarik dan </span><br /><span style="color: #610909;">inspiratif. Ia mengatakan </span><br /><span style="color: #610909;">bahwa Anda selalu bisa </span><br /><span style="color: #610909;">mendapatkan
pelajaran dari </span><br /><span style="color: #610909;">setiap orang. Apakah ia orang baik </span><br /><span style="color: #610909;">atau jahat- selalu
Anda dapat memetik </span><br /><span style="color: #610909;">pelajaran dari orang yang Anda temui. </span><br /><span style="color: #610909;">Yang baik dari
dia menjadi contoh untuk ditiru; yang tidak baik dari seseorang menjadi
contoh untuk tidak diteladani.</span></h3>
<div style="text-align: justify;">
Dengan kata lain, selalu ada pelajaran
dari setiap peristiwa yang kita alami. Apakah ketika sedang berbicara
dengan orang lain atau mendengar pembicaraan orang lain, kita dapat
belajar dari apa yang mereka ucapkan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu juga ketika memperhatikan orang melakukan sesuatu; kita bisa <br />belajar
bagaimana mereka melakukan sesuatu. Bahkan bahasa tubuh seseorang bisa
juga diperhatikan agar sebanyak mungkin mendapatkan manfaat dari
peristiwa yang dialami.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi,
hampir setiap hari kita bisa belajar. Apakah itu di rumah, tempat kerja,
angkot, bus, café, jalan atau di mana saja, kita bisa belajar dari
orang lain. Begitu banyak contoh nyata yang dapat dipelajari dari
peristiwa yang kita alami. Seandainya kita memberikan perhatian kepada
apa yang terjadi di sekitar kita, kita mempunyai banyak hal untuk
dipelajari.</div>
<div class="ImageBlock ImageBlockLeft">
<img src="http://www.putra-putri-indonesia.com/images/writing-paper.jpg" style="max-width: none;" width="150" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Berikut adalah beberapa saran praktis agar Anda tidak berhenti belajar dari pengalaman hidup Anda dan orang lain.</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pertama, mencatat apa yang Anda alami.</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
Tergantung
bobot dari peristiwa yang Anda alami. Bila setiap hari Anda rasa ada
peristiwa penting, tulislah peristiwa tersebut. Catatlah prinsip-prinsip
yang dapat Anda pelajari dari pengalaman hidup Anda hari ini. <br /><br />Perlu
Anda membawa buku catatan kecil atau Anda bisa catat di bbm atau alat
bantu apa saja yang bisa membantu Anda menuliskan pengalaman hidup Anda.
Saya memang belum begitu konsisten dan disiplin dalam hal ini. Tapi,
saya usahakan menulis di bbm atau di sebuah buku kecil. </div>
<div style="text-align: justify;">
Di
ruang kerja saya, ada buku kecil yang isinya adalah peristiwa-peristiwa
penting dalam hidup saya. Ini membantu saya untuk tidak berhenti
belajar.<br /><br /><b>Kedua, selalu berdialog dengan diri Anda.</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
Sekalipun
tidak mudah dilakukan, saya berdialog dengan diri saya bila bertemu
dengan orang lain. Apa yang saya katakan saya perhatikan; <br />apa yang dikatakan orang lain saya perhatikan juga. Saya belajar sebanyak mungkin dari apa yang terjadi pada peristiwa itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah
perkataan-perkataan saya dan teman bicara saya benar atau tidak- ini
saya perhatikan semampu saya. Cukup melelahkan memang. Tapi, itu salah
satu cara saya untuk memetik pelajaran dari kehidupan yang saya alami.<br /></div>
<div class="ImageBlock ImageBlockLeft">
<img src="http://www.putra-putri-indonesia.com/images/seiwa_indonesia1.jpg" style="max-width: none;" width="259" /></div>
<b>Ketiga, mengambil waktu untuk menghadiri seminar-seminar.</b> <br />
<div style="text-align: justify;">
Saya
menghadiri seminar yang menolong karier saya atau yang langsung
berkaitan dengan pekerjaan saya. Dalam seminar, kita bisa mendapat
rangkuman atau intisari dari satu topik. Anda tidak harus membaca begitu
banyak buku untuk menangkap intisari dari topik yang disajikan.
Pembicara sudah melakukannya. Anda bisa mendapatkan sesuatu dari jerih
payah mereka. Dan itu menghemat waktu Anda juga.<br /><br /><b>Keempat, mengambil waktu untuk membaca buku.</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
Buku
memberikan banyak pelajaran. Kita bisa belajar dari pengalaman orang,
yang tidak selalu kita alami dan salah satu medianya adalah buku. Saya
tidak mau mengatakan bahwa semua buku bagus, tetapi paling tidak
buku-buku menyajikan informasi yang relatif tersaring, diedit dan
disajikan dengan teratur kepada Anda. </div>
<div style="text-align: justify;">
Anda
memang perlu hati-hati memilih buku yang akan Anda baca. Uang yang Anda
belanjakan untuk buku perlu juga dipertimbangkan. Paling tidak ada
keseimbangan antara nilai dari buku yang Anda beli dan investasi untuk
beli buku.<br /><br /><b>Kelima, sisihkanlah waktu untuk bermeditasi.</b> </div>
Sisihkanlah
waktu Anda lima atau sepuluh menit untuk memikirkan apa yang terjadi
dalam hidup Anda pada hari ini. Semakin lama Anda bermeditasi semakin
baik. Bila punya waktu relatif lama, catatlah apa yang Anda pikirkan.
Tulisan ini misalnya, adalah hasil meditasi saya hari ini.<br /><br /><b>Semoga Anda dan saya semakin senang belajar. Jadi, jangan pernah berhenti belajar.</b> Pelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4182490313643241561.post-71658757632704589282012-11-13T03:14:00.000-08:002012-11-13T03:14:07.989-08:00Menilai Tingkat Kecerdasan<h2 style="text-align: center;">
<span style="color: #1512cc;">Menilai Tinggi Kecerdasan Melalui Pendidikan</span></h2>
<div class="ImageBlock ImageBlockLeft">
<img src="http://www.putra-putri-indonesia.com/images/student.jpg" style="max-width: none;" width="150" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Menilai tinggi kecerdasan merupakan
salah satu ciri negara-negara maju dan negara manapun yang mau maju atau
disebut beradab, negara tersebut harus memilki ciri ini.</b> Begitu juga masyarakat maupun keluarga yang mau maju. Ini harus menjadi ciri dari masyarakat dan keluarga tersebut. <br /><br /><b>Ahli pendidikan Inggris, Alfred North Whitehead, mengatakan</b>
bahwa "di tengah-tengah suasana kehidupan modern, hukumnya mutlak.
Suatu bangsa yang tidak menilai tinggi kecerdasan yang terlatih
dinasibkan tenggelam dalam sejarah. </div>
<div style="text-align: justify;">
Baik
segala kepahlawananya, baik semua kelincahannya, semua kemenangan yang
telah dicapai di darat ataupun di laut, akan mampu menolak balik
dorongan nasib. Hari ini bangsa itu mungkin bisa bertahan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Besok,
ilmu pengetahuan akan maju lagi satu langkah. Bagi suatu bangsa yang
tidak berpendidikan, tidak ada suatu mahkamah pun ke mana dia dapat
memajukan pengaduan atas hukuman yang telah dijatuhkan kepada bangsa
yang tidak berpendidikan."<br /><br /><b>Yukichi Fukuzawa (1835-1904) dalam bukunya berjudul Gakumon no Susume (suatu Imbauan untuk Belajar) menulis</b>,
"Tuhan tidak menakdirkan seorang pada tempat di atas atau di bawah
seseorang yang lain. Ini berarti bahwa kalau mereka dilahirkan, mereka
sama derajatnya...</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, kalau kita
melayangkan pandangan atas suasana manusia yang sebenarnya, kita jumpai
mereka yang pandai dan yang bodoh, mereka yang berderajat rendah.
Suasana mereka sangat berbeda seakan-akan antara awan dan lumpur.</div>
<h3 style="text-align: center;">
<span style="color: #700909;">Sebab-sebab adanya suasana demikian itu jelas </span><br /><span style="color: #700909;">sekali...Kalau seseorang tidak menuntut ilmu, ia akan tetap dalam kegelapan, </span><span style="color: #700909;">dan seseorang yang berada dalam kegelapan adalah orang bodoh. Oleh sebab </span><span style="color: #700909;">itu, perbedaan antara pandai dan bodoh, pada hakekatnya, ditetapkan oleh </span><span style="color: #700909;">pendidikan."</span></h3>
<div class="ImageBlock ImageBlockLeft">
<img src="http://www.putra-putri-indonesia.com/images/readingnew.jpg" style="max-width: none;" width="120" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pentingnya menilai tinggi kecerdasan membuat para pendiri republik ini memasukkan topik pendidikan dalam konstitusi. <b>UUD 1945 (versi Amendemen), Pasal 31, ayat 3</b>
menyebutkan, "Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
dengan undang-undang." <br /><br /><b>Pasal 31, ayat 5</b> menyebutkan,
"Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang
tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban
serta kesejahteraan umat manusia." Bahkan dalam konsititusi yang telah
diamendemen telah dicantumkan minimum 20 % dari anggaran belanja negara
disisihkan untuk pendidikan.<br /><br />Sekilas negeri ini menilai tinggi
kecerdasan. Namun, apa yang telah dihasilkan dunia pendidikan kita?
Setelah lebih 67 tahun negeri ini merdeka, khususnya pada dua dekade
terakhir, dunia pendidikan kita hanya menghasilkan siswa tauran,
mahasiwa yang menjiplak, pejabat yang koruptor, warga yang masih percaya
kepada dukun, pekerja yang mau berpenghasilan tinggi tetapi tidak mau
bekerja keras, penduduk yang mudah emosi, dan berbagai karakter-karakter
buruk lainnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak berita-berita
yang berkaitan dengan moral disajikan di publik bahkan sampai ada yang
berani melakukan hubungan seks di luar nikah dan tersebar ke publik.</div>
<h3 style="text-align: center;">
<span style="color: #15512c;">Jelaslah bahwa pendidikan bukan hanya semata-mata soal anggaran.
Pendidikan bukan hanya semata-mata melaksanakan apa yang telah
diputuskan oleh para elit politik dan pemerintah lewat Undang-Undang Pendidikan dan kebijakan-kebijakan pendidikan. <br /></span>Pendidikan bukan hanya semata-mata melaksanakan kurikulum. Jauh lebih
penting dari itu adalah falsafah pendidikan; apa falsafah terhadap
murid, kurikulum pendidikan dan guru. Dan yang tidak bisa diabaikan juga
adalah bagaimana falsafah itu dijabarkan dalam tataran praktis.</h3>
<div style="text-align: justify;">
<b>Oleh karena
begitu pentingnya menilai tinggi kecerdasan, pada halaman ini disajikan
topik seputar pendidikan.</b> Kita akan lihat falsafah pendidikan, tujuan
pendidikan, relasi antara pendidikan dan negara, peran pemerintah dalam
menentukan kebijakan-kebijakan dalam dunia pendidikan dan lewat jalur
apa pendidikan yang baik diperjuangkan.</div>
Pelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4182490313643241561.post-12904874663231445332012-11-13T03:08:00.001-08:002012-11-13T03:08:39.669-08:00Tujuan Pedidikan Indonesia<h2 style="text-align: center;">
<span style="color: #1512cc;">Tujuan Pendidikan Nasional</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<b>Apakah tujuan pendidikan nasional sudah sinkron dengan Pancasila atau UUD 1945?</b> Agar lebih mendasar, apakah tujuan pendidikan di republik ini sesuai dengan sasaran hidup manusia itu sendiri? <br /><br /><b>Ada
beberapa tujuan pendidikan yang pernah muncul dalam sejarah. Plato
sangat menekankan pendidikan untuk mewujudkan negara idealnya.</b> Ia
mengatakan bahwa tugas pendidikan adalah membebaskan dan memperbaharui;
lepas dari belenggu ketidaktahuan dan ketidakbenaran. <br /><br /><b>Aristoteles mempunyai tujuan pendidikan yang mirip dengan Plato, tetapi ia mengaitkannya dengan tujuan negara.</b>
Ia mengatakan bahwa tujuan pendidikan haruslah sama dengan tujuan akhir
dari pembentukan negara yang harus sama pula dengan sasaran utama
pembuatan dan penyusunan hukum serta harus pula sama dengan tujuan utama
konstitusi, yaitu kehidupan yang baik dan yang berbahagia (eudaimonia).
</div>
<div class="ImageBlock ImageBlockLeft">
<img src="http://www.putra-putri-indonesia.com/images/readingnew.jpg" style="max-width: none;" width="120" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tujuan universitas di Eropah adalah mencari kebenaran.</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pada era Restorasi Meiji di Jepang, tujuan pendidikan dibuat sinkron dengan tujuan negara;</b> pendidikan dirancang untuk kepentingan negara.<br /><br /><b>Bagaimana tujuan pendidikan nasional di republik ini? UUD 1945 (versi Amendemen), Pasal 31, ayat 3 menyebutkan</b>,
"Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang." <br /><br /><b>Pasal 31, ayat 5</b> menyebutkan, "Pemerintah
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi
nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia."<br /><br />Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan
dituangkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan,
"Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."<br /><br /><b>Bila
dibandingkan dengan undang-undang pendidikan sebelumnya, yaitu
Undang-Undang No. 2/1989, ada kemiripan kecuali berbeda dalam
pengungkapan.</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pada pasal 4 ditulis,</b>
"Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman
dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi-pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung-jawab
kemasyarakatan dan <br />kebangsaan." <br /><br /><b>Pada Pasal 15</b>,
Undang-undang yang sama, tertulis, "Pendidikan menengah diselenggarakan
untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan
alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam
dunia kerja atau pendidikan tinggi."</div>
<h3 style="text-align: center;">
<span style="color: #6b1515;">Bila dipelajari, di atas kertas tujuan pendidikan nasional masih sesuai
dengan substansi Pancasila, yaitu menjadikan manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Namun, </span><br /><span style="color: #6b1515;">apakah
tujuan pendidikan ini dijabarkan secara konsisten di dalam kurikulum
pendidikan dan juga dalam sistem pembelajaran? Jawabannya </span><br /><span style="color: #6b1515;">masih diragukan.</span></h3>
Pelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4182490313643241561.post-16551979128809082472012-11-11T03:40:00.003-08:002012-11-13T03:13:11.186-08:00Ilmu Pengetahuan<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapedefaults v:ext="edit" spidmax="1026"/>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapelayout v:ext="edit">
<o:idmap v:ext="edit" data="1"/>
</o:shapelayout></xml><![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 1;">
<b><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 24.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 18.0pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></b></div>
<br /><div class="MsoNormal">
<br /></div>
Pelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4182490313643241561.post-19985156754004485972012-11-11T03:38:00.000-08:002012-11-11T03:38:49.156-08:00Wali Songo<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 1;">
<b><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 24.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">Sejarah Sembilan Wali /
Walisongo (Wali 9)</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“Walisongo” berarti sembilan orang wali”</span></b><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;"><br />
Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang,
Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung
Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain
mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan
guru-murid</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Maulana Malik Ibrahim
yang tertua. Sunan Ampel anak Maulana Malik Ibrahim. Sunan Giri adalah
keponakan Maulana Malik Ibrahim yang berarti juga sepupu Sunan Ampel. Sunan
Bonang dan Sunan Drajad adalah anak Sunan Ampel. Sunan Kalijaga merupakan
sahabat sekaligus murid Sunan Bonang. Sunan Muria anak Sunan Kalijaga. Sunan
Kudus murid Sunan Kalijaga. Sunan Gunung Jati adalah sahabat para Sunan lain,
kecuali Maulana Malik Ibrahim yang lebih dahulu meninggal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Mereka tinggal di
pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad 16, di tiga wilayah
penting. Yakni Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di
Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah para intelektual yang
menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai bentuk
peradaban baru: mulai dari kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan
kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Pesantren Ampel Denta
dan Giri adalah dua institusi pendidikan paling penting di masa itu. Dari Giri,
peradaban Islam berkembang ke seluruh wilayah timur Nusantara. Sunan Giri dan
Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama, namun juga pemimpin pemerintahan. Sunan
Giri, Bonang, Kalijaga, dan Kudus adalah kreator karya seni yang pengaruhnya
masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah pendamping sejati
kaum jelata.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Era Walisongo adalah
era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan
dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia.
Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan
mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga
pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara
langsung, membuat “sembilan wali” ini lebih banyak disebut dibanding yang lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Masing-masing tokoh
tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari Maulana
Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai “tabib” bagi Kerajaan Hindu
Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai “paus dari Timur”
hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa
yang dapat dipahami masyarakat Jawa -yakni nuansa Hindu dan Budha.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Maulana Malik Ibrahim
(1)</span></b><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;"><br />
Maulana Malik Ibrahim, atau Makdum Ibrahim As-Samarkandy diperkirakan lahir di
Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad 14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma
menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah Jawa terhadap
As-Samarkandy, berubah menjadi Asmarakandi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Maulana Malik Ibrahim
kadang juga disebut sebagai Syekh Magribi. Sebagian rakyat malah menyebutnya
Kakek Bantal. Ia bersaudara dengan Maulana Ishak, ulama terkenal di Samudra
Pasai, sekaligus ayah dari Sunan Giri (Raden Paku). Ibrahim dan Ishak adalah
anak dari seorang ulama Persia, bernama Maulana Jumadil Kubro, yang menetap di
Samarkand. Maulana Jumadil Kubro diyakini sebagai keturunan ke-10 dari
Syayidina Husein, cucu Nabi Muhammad saw.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Maulana Malik Ibrahim
pernah bermukim di Campa, sekarang Kamboja, selama tiga belas tahun sejak tahun
1379. Ia malah menikahi putri raja, yang memberinya dua putra. Mereka adalah
Raden Rahmat (dikenal dengan Sunan Ampel) dan Sayid Ali Murtadha alias Raden
Santri. Merasa cukup menjalankan misi dakwah di negeri itu, tahun 1392 M
Maulana Malik Ibrahim hijrah ke Pulau Jawa meninggalkan keluarganya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Beberapa versi
menyatakan bahwa kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yang ditujunya
pertama kali yakni desa Sembalo, daerah yang masih berada dalam wilayah
kekuasaan Majapahit. Desa Sembalo sekarang, adalah daerah Leran kecamatan
Manyar, 9 kilometer utara kota Gresik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Aktivitas pertama
yang dilakukannya ketika itu adalah berdagang dengan cara membuka warung.
Warung itu menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah. Selain itu secara
khusus Malik Ibrahim juga menyediakan diri untuk mengobati masyarakat secara
gratis. Sebagai tabib, kabarnya, ia pernah diundang untuk mengobati istri raja
yang berasal dari Campa. Besar kemungkinan permaisuri tersebut masih kerabat
istrinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Kakek Bantal juga
mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam. Ia merangkul masyarakat bawah -kasta
yang disisihkan dalam Hindu. Maka sempurnalah misi pertamanya, yaitu mencari
tempat di hati masyarakat sekitar yang ketika itu tengah dilanda krisis ekonomi
dan perang saudara. Selesai membangun dan menata pondokan tempat belajar agama
di Leran, tahun 1419 M Maulana Malik Ibrahim wafat. Makamnya kini terdapat di
kampung Gapura, Gresik, Jawa Timur.n</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Sunan Ampel (2)</span></b><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;"><br />
Ia putera tertua Maulana Malik Ibrahim. Menurut Babad Tanah Jawi dan Silsilah
Sunan Kudus, di masa kecilnya ia dikenal dengan nama Raden Rahmat. Ia lahir di
Campa pada 1401 Masehi. Nama Ampel sendiri, diidentikkan dengan nama tempat
dimana ia lama bermukim. Di daerah Ampel atau Ampel Denta, wilayah yang kini
menjadi bagian dari Surabaya (kota Wonokromo sekarang)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Beberapa versi
menyatakan bahwa Sunan Ampel masuk ke pulau Jawa pada tahun 1443 M bersama
Sayid Ali Murtadho, sang adik. Tahun 1440, sebelum ke Jawa, mereka singgah dulu
di Palembang. Setelah tiga tahun di Palembang, kemudian ia melabuh ke daerah
Gresik. Dilanjutkan pergi ke Majapahit menemui bibinya, seorang putri dari
Campa, bernama Dwarawati, yang dipersunting salah seorang raja Majapahit
beragama Hindu bergelar Prabu Sri Kertawijaya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Sunan Ampel menikah
dengan putri seorang adipati di Tuban. Dari perkawinannya itu ia dikaruniai
beberapa putera dan puteri. Diantaranya yang menjadi penerusnya adalah Sunan
Bonang dan Sunan Drajat. Ketika Kesultanan Demak (25 kilometer arah selatan
kota Kudus) hendak didirikan, Sunan Ampel turut membidani lahirnya kerajaan
Islam pertama di Jawa itu. Ia pula yang menunjuk muridnya Raden Patah, putra
dari Prabu Brawijaya V raja Majapahit, untuk menjadi Sultan Demak tahun 1475 M.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Di Ampel Denta yang
berawa-rawa, daerah yang dihadiahkan Raja Majapahit, ia membangun mengembangkan
pondok pesantren. Mula-mula ia merangkul masyarakat sekitarnya. Pada
pertengahan Abad 15, pesantren tersebut menjadi sentra pendidikan yang sangat
berpengaruh di wilayah Nusantara bahkan mancanegara. Di antara para santrinya
adalah Sunan Giri dan Raden Patah. Para santri tersebut kemudian disebarnya
untuk berdakwah ke berbagai pelosok Jawa dan Madura.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Sunan Ampel menganut
fikih mahzab Hanafi. Namun, pada para santrinya, ia hanya memberikan pengajaran
sederhana yang menekankan pada penanaman akidah dan ibadah. Dia-lah yang
mengenalkan istilah “Mo Limo” (moh main, moh ngombe, moh maling, moh madat, moh
madon). Yakni seruan untuk “tidak berjudi, tidak minum minuman keras, tidak
mencuri, tidak menggunakan narkotik, dan tidak berzina.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Sunan Ampel
diperkirakan wafat pada tahun 1481 M di Demak dan dimakamkan di sebelah barat
Masjid Ampel, Surabaya.n</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Sunan Giri (3)</span></b><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;"><br />
Ia memiliki nama kecil Raden Paku, alias Muhammad Ainul Yakin. Sunan Giri lahir
di Blambangan (kini Banyuwangi) pada 1442 M. Ada juga yang menyebutnya Jaka
Samudra. Sebuah nama yang dikaitkan dengan masa kecilnya yang pernah dibuang
oleh keluarga ibunya–seorang putri raja Blambangan bernama Dewi Sekardadu ke
laut. Raden Paku kemudian dipungut anak oleh Nyai Semboja (Babad Tanah Jawi
versi Meinsma).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Ayahnya adalah
Maulana Ishak. saudara sekandung Maulana Malik Ibrahim. Maulana Ishak berhasil
meng-Islamkan isterinya, tapi gagal mengislamkan sang mertua. Oleh karena
itulah ia meninggalkan keluarga isterinya berkelana hingga ke Samudra Pasai.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Sunan Giri kecil
menuntut ilmu di pesantren misannya, Sunan Ampel, tempat dimana Raden Patah
juga belajar. Ia sempat berkelana ke Malaka dan Pasai. Setelah merasa cukup
ilmu, ia membuka pesantren di daerah perbukitan Desa Sidomukti, Selatan Gresik.
Dalam bahasa Jawa, bukit adalah “giri”. Maka ia dijuluki Sunan Giri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Pesantrennya tak hanya
dipergunakan sebagai tempat pendidikan dalam arti sempit, namun juga sebagai
pusat pengembangan masyarakat. Raja Majapahit -konon karena khawatir Sunan Giri
mencetuskan pemberontakan- memberi keleluasaan padanya untuk mengatur
pemerintahan. Maka pesantren itupun berkembang menjadi salah satu pusat
kekuasaan yang disebut Giri Kedaton. Sebagai pemimpin pemerintahan, Sunan Giri
juga disebut sebagai Prabu Satmata.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Giri Kedaton tumbuh
menjadi pusat politik yang penting di Jawa, waktu itu. Ketika Raden Patah melepaskan
diri dari Majapahit, Sunan Giri malah bertindak sebagai penasihat dan panglima
militer Kesultanan Demak. Hal tersebut tercatat dalam Babad Demak. Selanjutnya,
Demak tak lepas dari pengaruh Sunan Giri. Ia diakui juga sebagai mufti,
pemimpin tertinggi keagamaan, se-Tanah Jawa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Giri Kedaton bertahan
hingga 200 tahun. Salah seorang penerusnya, Pangeran Singosari, dikenal sebagai
tokoh paling gigih menentang kolusi VOC dan Amangkurat II pada Abad 18.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Para santri pesantren
Giri juga dikenal sebagai penyebar Islam yang gigih ke berbagai pulau, seperti
Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga Nusa Tenggara. Penyebar Islam
ke Sulawesi Selatan, Datuk Ribandang dan dua sahabatnya, adalah murid Sunan
Giri yang berasal dari Minangkabau.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Dalam keagamaan, ia
dikenal karena pengetahuannya yang luas dalam ilmu fikih. Orang-orang pun
menyebutnya sebagai Sultan Abdul Fakih. Ia juga pecipta karya seni yang luar
biasa. Permainan anak seperti Jelungan, Jamuran, lir-ilir dan cublak suweng
disebut sebagai kreasi Sunan Giri. Demikian pula Gending Asmaradana dan Pucung
-lagi bernuansa Jawa namun syarat dengan ajaran Islam.n</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Sunan Bonang (4)</span></b><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;"><br />
Ia anak Sunan Ampel, yang berarti juga cucu Maulana Malik Ibrahim. Nama
kecilnya adalah Raden Makdum Ibrahim. Lahir diperkirakan 1465 M dari seorang
perempuan bernama Nyi Ageng Manila, puteri seorang adipati di Tuban</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Sunan Kudus banyak
berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah tandus di
Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun
meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya setempat. Cara
penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali –yang kesulitan
mencari pendakwah ke Kudus yang mayoritas masyarakatnya pemeluk
teguh-menunjuknya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Cara Sunan Kudus
mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan
Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang
dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha. Sebuah wujud
kompromi yang dilakukan Sunan Kudus.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Suatu waktu, ia
memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tabligh-nya. Untuk itu,
ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo Gumarang di halaman
masjid. Orang-orang Hindu yang mengagungkan sapi, menjadi simpati. Apalagi
setelah mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">yang berarti “sapi
betina”. Sampai sekarang, sebagian masyarakat tradisional Kudus, masih menolak
untuk menyembelih sapi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Sunan Kudus juga
menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara berseri,
sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan
yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah.
Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Bukan hanya berdakwah
seperti itu yang dilakukan Sunan Kudus. Sebagaimana ayahnya, ia juga pernah
menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Ia ikut bertempur saat Demak, di
bawah kepemimpinan Sultan Prawata, bertempur melawan Adipati Jipang, Arya
Penangsang.n</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Sunan Kalijaga (5)</span></b><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;"><br />
Dialah “wali” yang namanya paling banyak disebut masyarakat Jawa. Ia lahir
sekitar tahun 1450 Masehi. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban
-keturunan dari tokoh pemberontak Majapahit, Ronggolawe. Masa itu, Arya
Wilatikta diperkirakan telah menganut Islam</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Nama kecil Sunan
Kalijaga adalah Raden Said. Ia juga memiliki sejumlah nama panggilan seperti
Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban atau Raden Abdurrahman.Terdapat beragam
versi menyangkut asal-usul nama Kalijaga yang disandangnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Masyarakat Cirebon
berpendapat bahwa nama itu berasal dari dusun Kalijaga di Cirebon. Sunan
Kalijaga memang pernah tinggal di Cirebon dan bersahabat erat dengan Sunan
Gunung Jati. Kalangan Jawa mengaitkannya dengan kesukaan wali ini untuk
berendam (‘kungkum’) di sungai (kali) atau “jaga kali”. Namun ada yang menyebut
istilah itu berasal dari bahasa Arab “qadli dzaqa” yang menunjuk statusnya
sebagai “penghulu suci” kesultanan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Masa hidup Sunan
Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia
mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478), Kesultanan Demak,
Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546
serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan Senopati. Ia
ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak.
Tiang “tatal” (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid
adalah kreasi Sunan Kalijaga.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Dalam dakwah, ia
punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang.
Paham keagamaannya cenderung “sufistik berbasis salaf” -bukan sufi panteistik
(pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk
berdakwah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Ia sangat toleran
pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang
pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil
mempengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan
sendirinya kebiasaan lama hilang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Maka ajaran Sunan
Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir,
wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Dialah pencipta
Baju takwa, perayaan sekatenan, grebeg maulud, Layang Kalimasada, lakon wayang
Petruk Jadi Raja. Lanskap pusat kota berupa Kraton, alun-alun dengan dua
beringin serta masjid diyakini sebagai karya Sunan Kalijaga.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Metode dakwah
tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui
Sunan Kalijaga. Di antaranya adalah Adipati Padanaran, Kartasura, Kebumen,
Banyumas, serta Pajang (sekarang Kotagede – Yogya). Sunan Kalijaga dimakamkan
di Kadilangu -selatan Demak.n</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Sunan Gunung Jati (6)</span></b><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;"><br />
Banyak kisah tak masuk akal yang dikaitkan dengan Sunan Gunung Jati.
Diantaranya adalah bahwa ia pernah mengalami perjalanan spiritual seperti Isra’
Mi’raj, lalu bertemu Rasulullah SAW, bertemu Nabi Khidir, dan menerima wasiat
Nabi Sulaeman. (Babad Cirebon Naskah Klayan hal.xxii).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Semua itu hanya
mengisyaratkan kekaguman masyarakat masa itu pada Sunan Gunung Jati. Sunan
Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah diperkirakan lahir sekitar tahun 1448 M.
Ibunya adalah Nyai Rara Santang, putri dari raja Pajajaran Raden Manah Rarasa.
Sedangkan ayahnya adalah Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda, pembesar Mesir
keturunan Bani Hasyim dari Palestina.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Syarif Hidayatullah
mendalami ilmu agama sejak berusia 14 tahun dari para ulama Mesir. Ia sempat
berkelana ke berbagai negara. Menyusul berdirinya Kesultanan Bintoro Demak, dan
atas restu kalangan ulama lain, ia mendirikan Kasultanan Cirebon yang juga dikenal
sebagai Kasultanan Pakungwati.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Dengan demikian,
Sunan Gunung Jati adalah satu-satunya “wali songo” yang memimpin pemerintahan.
Sunan Gunung Jati memanfaatkan pengaruhnya sebagai putra Raja Pajajaran untuk
menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan atau Priangan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Dalam berdakwah, ia
menganut kecenderungan Timur Tengah yang lugas. Namun ia juga mendekati rakyat
dengan membangun infrastruktur berupa jalan-jalan yang menghubungkan antar
wilayah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Bersama putranya,
Maulana Hasanuddin, Sunan Gunung Jati juga melakukan ekspedisi ke Banten.
Penguasa setempat, Pucuk Umum, menyerahkan sukarela penguasaan wilayah Banten
tersebut yang kemudian menjadi cikal bakal Kesultanan Banten.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Pada usia 89 tahun,
Sunan Gunung Jati mundur dari jabatannya untuk hanya menekuni dakwah. Kekuasaan
itu diserahkannya kepada Pangeran Pasarean. Pada tahun 1568 M, Sunan Gunung
Jati wafat dalam usia 120 tahun, di Cirebon (dulu Carbon). Ia dimakamkan di
daerah Gunung Sembung, Gunung Jati, sekitar 15 kilometer sebelum kota Cirebon
dari arah barat.n</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Sunan Drajat (7)</span></b><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;"><br />
Nama kecilnya Raden Qosim. Ia anak Sunan Ampel. Dengan demikian ia bersaudara
dengan Sunan Bonang. Diperkirakan Sunan Drajat yang bergelar Raden Syaifuddin
ini lahir pada tahun 1470 M</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Sunan Drajat mendapat
tugas pertama kali dari ayahnya untuk berdakwah ke pesisir Gresik, melalui
laut. Ia kemudian terdampar di Dusun</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Jelog –pesisir
Banjarwati atau Lamongan sekarang. Tapi setahun berikutnya Sunan Drajat
berpindah 1 kilometer ke selatan dan mendirikan padepokan santri Dalem Duwur,
yang kini bernama Desa Drajat, Paciran-Lamongan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Dalam pengajaran
tauhid dan akidah, Sunan Drajat mengambil cara ayahnya: langsung dan tidak
banyak mendekati budaya lokal. Meskipun demikian, cara penyampaiannya
mengadaptasi cara berkesenian yang dilakukan Sunan Muria. Terutama seni suluk.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Maka ia menggubah
sejumlah suluk, di antaranya adalah suluk petuah “berilah tongkat pada si
buta/beri makan pada yang lapar/beri pakaian pada yang telanjang’.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Sunan Drajat juga
dikenal sebagai seorang bersahaja yang suka menolong. Di pondok pesantrennya,
ia banyak memelihara anak-anak yatim-piatu dan fakir miskin.n</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Sunan Kudus (8)</span></b><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;"><br />
Nama kecilnya Jaffar Shadiq. Ia putra pasangan Sunan Ngudung dan Syarifah (adik
Sunan Bonang), anak Nyi Ageng Maloka. Disebutkan bahwa Sunan Ngudung adalah
salah seorang putra Sultan di Mesir yang berkelana hingga di Jawa. Di
Kesultanan Demak, ia pun diangkat menjadi Panglima Perang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Sunan Kudus banyak
berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah tandus di
Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun
meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya setempat. Cara
penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali –yang kesulitan
mencari pendakwah ke Kudus yang mayoritas masyarakatnya pemeluk
teguh-menunjuknya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Cara Sunan Kudus
mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan
Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang
dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha. Sebuah wujud
kompromi yang dilakukan Sunan Kudus.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Suatu waktu, ia
memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tabligh-nya. Untuk itu,
ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo Gumarang di halaman masjid.
Orang-orang Hindu yang mengagungkan sapi, menjadi simpati. Apalagi setelah
mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah yang berarti
“sapi betina”. Sampai sekarang, sebagian masyarakat tradisional Kudus, masih
menolak untuk menyembelih sapi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Sunan Kudus juga
menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara berseri,
sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan
yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah.
Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Bukan hanya berdakwah
seperti itu yang dilakukan Sunan Kudus. Sebagaimana ayahnya, ia juga pernah
menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Ia ikut bertempur saat Demak, di
bawah kepemimpinan Sultan Prawata, bertempur melawan Adipati Jipang, Arya
Penangsang.n</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Sunan Muria (9)</span></b><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;"><br />
Ia putra Dewi Saroh –adik kandung Sunan Giri sekaligus anak Syekh Maulana
Ishak, dengan Sunan Kalijaga. Nama kecilnya adalah Raden Prawoto. Nama Muria
diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria, 18 kilometer ke
utara kota Kudus</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Gaya berdakwahnya
banyak mengambil cara ayahnya, Sunan Kalijaga. Namun berbeda dengan sang ayah,
Sunan Muria lebih suka tinggal di daerah sangat terpencil dan jauh dari pusat
kota untuk menyebarkan agama Islam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Bergaul dengan rakyat
jelata, sambil mengajarkan keterampilan-keterampilan bercocok tanam, berdagang
dan melaut adalah kesukaannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;">Sunan Muria
seringkali dijadikan pula sebagai penengah dalam konflik internal di Kesultanan
Demak (1518-1530), Ia dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai
masalah betapapun rumitnya masalah itu. Solusi pemecahannya pun selalu dapat
diterima oleh semua pihak yang berseteru. Sunan Muria berdakwah dari Jepara,
Tayu, Juana hingga sekitar Kudus dan Pati. Salah satu hasil dakwahnya lewat
seni adalah lagu Sinom dan Kinanti.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Pelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4182490313643241561.post-81594762740345188992012-11-11T03:31:00.000-08:002012-11-13T03:13:11.187-08:00Sejarah Pendidikan Indonesia<div style="text-align: justify;">
Dalam masyarakat Indonesia sebelum masuk
kebudayaan Hindu, pendidikan diberikan langsung oleh orang tua atau
orang tua-orang tua dari masyarakat setempat mengenai kehidupan
spiritual moralnya dan cara hidup untuk memenuhi perekonomian mereka.
Masuknya dan meluasnya kebudayaan asing yang dibawa ke Indonesia telah
diserap oleh Bangsa Indonesia melalui masyarakat pendidikannya. Lembaga
Pendidikan itu telah menyampaikan kebudayaan tertulis dan banyak
unsur-unsur kebudayaan lainnya.</div>
Sejarah pendidikan di Indonesia dimulai pada zaman berkembangnya satu
agama di Indonesia. Kerajaan-kerajaan Hindu di Pulau Jawa, Bali dan
Sumatera yang mulai pada abad ke-4 sesudah masehi itulah tempat
mula-mula ada pendidikan yang terdapat di daerah-daerah itu. Dapat
dikatakan, bahwa lembaga-lembaga pendidikan dilahirkan oleh
lembaga-lembaga agama dan mata pelajaran yang tertua adalah pelajaran
tentang agama. Tanda-tanda mengenai adanya kebudayaan dan peradaban
Hindu tertua ditemukan pada abad ke-5 di daerah Kutai (Kalimantan).
Namun demikian gambaran tentang pendidikan dan ilmu pengetahuan di
Indonesia didapatkan dari sumber-sumber Cina kurang lebih satu abad
kemudian.<br />
Ada 2 macam sistem pendidikan dan pengajaran Islam di Indonesia :<br />
<strong>Pendidikan di Langgar</strong><br />
Di setiap desa di Pulau Jawa terdapat tempat beribadah dimana umat Islam
dapat melakukan ibadanya sesuai dengan perintah agamanya. Tempat
tersebut dikelola oleh seorang petugas yang disebut amil, modin atau
lebai (di Sumatera). Petugas tersebut berfungsi ganda, disamping
memberikan do’a pada waktu ada upacara keluarga atau desa, dapat pula
berfungsi sebagai guru agama.<br />
<strong>Pendidikan di Pesantren</strong><br />
Dimana murid-muridnya yang belajar diasramakan yang dinamakan
pondok-pondok tersebut dibiayai oleh guru yang bersangkutan ataupun atas
biaya bersama dari masyarakat pemeluk agama Islam. Para santri belajar
pada bilik-bilik terpisah tetapi sebagian besar waktunya digunakan untuk
keluar ruangan baik untuk membersihkan ruangan maupun bercocok tanam.<br />
Pendidikan Pada Abad Ke Dua Puluh Jaman Pemerintahan Hindia Belanda Dan Pendudukan<br />
Di kalangan orang-orang Belanda timbul aliran-aliran untuk memberikan
kepada pendudukan asli bagian dari keuntungan yang diperoleh orang Eropa
(Belanda) selama mereka menguasai Indonesia. Aliran ini mempunyai
pendapat bahwa kepada orang-orang Bumiputera harus diperkenalkan
kebudayaan dan pengetahuan barat yang telah menjadikan Belanda bangsa
yang besar. Aliran atau paham ini dikenal sebagai Politik Etis (Etische
Politiek)<br />
Gagasan tersebut dicetuskan semula olah Van Deventer pada tahun 1899
dengan mottonya “Hutang Kehormatan” (de Eereschuld). Politik etis ini
diarahkan untuk kepentingan penduduk Bumiputera dengan cara memajukan
penduduk asli secepat-cepatnya melalui pendidikan secara Barat.<br />
Dalam dua dasawarsa semenjak tahun 1900 pemerintah Hindia Belanda
banyak mendirikan sekolah-sekolah berorientasi Barat. Berbeda dengan
Snouck Hurgronje yang mendukung pemberian pendidikan kepada golongan
aristokrat Bumiputera, maka Van Deventer menganjurkan pemberian
pendidikan Barat kepada orang-orang golongan bawah. Tokoh ini tidak
secara tegas menyatakan bahwa orang dari golongan rakyat biasa yang
harus didahulukan tetapi menganjurkan supaya rakyat biasa tidak
terabaikan. Oleh karena itu banyak didirikan sekolah-sekolah desa yang
berbahasa pengantar bahasa daerah, disamping sekolah-sekolah yang
berorientasi dan berbahasa pengantar bahasa Belanda. Yang menjadi
landasan dari langkah-langkah dalam pendidikan di Hindia Belanda, maka
pemerintah mendasarkan kebijaksanaannya pada pokok-pokok pikiran sebagai
berikut :<br />
Pendidikan dan pengetahuan barat diterapkan sebanyak mungkin bagi
golongan penduduk Bumiputera untuk itu bahasa Belanda diharapkan dapat
menjadi bahasa pengantar di sekolah-sekolah<br />
Pemberian pendidikan rendah bagi golongan Bumiputera disesuaikan dengan kebutuhan mereka<br />
Atas dasar itu maka corak dan sistem pendidikan dan persekolahan di
Hindia Belanda pada abad ke-20 dapat ditempuh melalui 2 jalur tersebut.
Di satu pihak melalui jalur pertama diharapkan dapat terpenuhi kebutuhan
akan unsur-unsur dari lapisan atas serta tenaga didik bermutu tinggi
bagi keperluan industri dan ekonomi dan di lain pihak terpenuhi
kebutuhan tenaga menengah dan rendah yang berpendidikan.<br />
Tujuan pendidikan selama periode kolonial tidak pernah dinyatakan
secara tegas. Tujuan pendidikan antara lain adalah untuk memenuhi
keperluan tenaga buruh untuk kepentingan kaum modal Belanda. Dengan
demikian penduduk setempat dididik untuk menjadi buruh-buruh tingkat
rendahan (buruh kasar). Ada juga sebagian yang dilatih dan dididik untuk
menjadi tenaga administrasi, tenaga teknik, tenaga pertanian dan
lain-lainnya yang diangkat sebagai pekerja-pekerja kelas dua atau tiga.
Secara singkat tujuan pendidikan ialah untuk memperoleh tenaga-tenaga
kerja yang murah. Suatu fakta menurut hasil Komisi Pendidikan Indonesia
Belanda yang dibentuk pada tahun 1928 – 1929 menunjukkan bahwa 2 % dari
orang-orang Indonesia yang mendapat pendidikan barat berdiri sendiri dan
lebih dari 83% menjadi pekerja bayaran serta selebihnya menganggur.
Diantara yang 83% itu 45% bekerja sebagai pegawai negeri. Pada umumnya
gaji pegawai negeri dan pekerja adalah jauh lebih rendah dibandingkan
dengan gaji-gaji Barat mengenai pekerjaan yang sama.Pelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4182490313643241561.post-58386850500103702892012-11-10T02:17:00.002-08:002012-11-10T02:22:02.648-08:00Bunyi Jantung<!--[if !mso]>
<style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves>false</w:TrackMoves>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3;">
<span style="color: black; font-size: 16.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-themecolor: text1;"><a href="http://akhlisnurse.blogspot.com/2012/01/macam-macam-bunyi-jantung.html"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 20.0pt; mso-bidi-font-size: 13.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Macam-Macam
Bunyi Jantung</span></b></a></span><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 20.0pt; mso-bidi-font-size: 13.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-themecolor: text1;"> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho51sswVInFlyvzC0tEAIQsEoeMdES3KPZRZ2OaPuNvsqsiqUOmtlTq_7Wk9mBD_d5jHmQcLBMBU1KaiA58BcaEVp6OKZKMFzSHcKSIdZYjsyqbRWi7QxEdEdMLV07KHiAqBhtsqik-xU/s1600/images.jpg"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><img alt="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho51sswVInFlyvzC0tEAIQsEoeMdES3KPZRZ2OaPuNvsqsiqUOmtlTq_7Wk9mBD_d5jHmQcLBMBU1KaiA58BcaEVp6OKZKMFzSHcKSIdZYjsyqbRWi7QxEdEdMLV07KHiAqBhtsqik-xU/s320/images.jpg" border="0" height="200" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image002.jpg" width="197" /></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">BUNYI
JANTUNG</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Dua bunyi
jantung utama dalam keadaan normal dapat didengar dengan stetoskop selama
siklus jantung.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Bunyi
jantung I</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> bernada
rendah, lunak, dan relatif lama, sering dikatakan terdengar seperti “lub”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Bunyi
jantung II</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> memiliki
nada yang lebih tinggi, lebih singkat, dan tajam, sering dikatakan terdengar
seperti “dup”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Dengan
demikian, dalam keadaan normal terdengar “lub, dup, lub, dup, lub, dup, ...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Bunyi
jantung I berkaitan dengan penutupan katup AV, sedangkan bunyi II berkaitan
dengan penutupan katup semilunaris. Pembukaan katup tidak menimbulkan bunyi
apapun. Bunyi timbul karena getaran yang terjadi di dinding ventrikel dan
arteri-arteri besar ketika katup menutup, bukan oleh derik penutupan katup.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Karena
penutupan katup AV terjadi pada awal kontraksi ventrikel ketika tekanan
ventrikel pertama kali melebihi tekanan atrium, bunyi jantung I menandakan
awitan sistol ventrikel. Penutupan katup semilunaris terjadi pada awal
relaksasi ventrikel ketika tekanan ventrikel kiri dan kanan turun dibawah
tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Dengan demikian, bunyi jantung II
menandakan permulaan diastol ventrikel.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Selain bunyi
jantung diatas terdapat bunyi jantung III dan IV.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Bunyi
jantung III</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> bernada
rendah dan dalam keadaan normal terdengar ± 0,015 sampai 0,017 detik setelah
bunyi jantung II, terjadi akibat getaran cepat dari aliran darah saat pengisian
cepat dari ventrikel. Dapat terdengar pada anak sampai dewasa muda. Bunyi
jantung I, bunyi jantung II bersama-sama bunyi jantung III memberi suara derap
kuda → <i>gallop rhythm</i>. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Bila bunyi
jantung III terdapat pada orang tua dengan intensitas yang keras ( <i>protodiastolic
gallop</i> ) menandakan keadaan jantung memburuk. Protodiastolic gallop yang
terdengar di apeks menunjukkan perubahan pada ventrikel kiri ( gagal jantung
kiri ). Protodiastolic gallop yang terdengar di dekat ujung sternum menunjukkan
perubahan ventrikel kanan ( gagal jantung kanan ).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Bunyi
jantung IV</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> disebabkan
kontraksi atrium yang mengalirkan darah ke ventrikel yang kompliansnya menurun.
Bunyi jantung IV ( <i>atrial gallop</i> ) kadang terdengar pada dewasa muda
0,08 detik sebelum bunyi jantung I dengan intensitas rendah. Bunyi jantung IV
pada orang tua dapat terjadi pada blok AV, hipertensi sistemik atau infark
miokard.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">BISING JANTUNG
( CARDIAC MURMUR )</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Bunyi
jantung abnormal, atau <b>murmur</b> ( bising jantung ) biasanya ( tetapi tidak
selalu ) berkaitan dengan penyakit jantung. Murmur yang tidak berkaitan dengan
patologi jantung, yang disebut <b>murmur fungsional</b>, lebih sering dijumpai
pada orang berusia muda.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Dalam
keadaan normal darah mengalir secara <i>laminar</i>; yaitu, cairan mengalir
dengan mulus dalam lapisan-lapisan yang berdampingan satu sama lain. Namun,
apabila aliran darah menjadi turbulen ( bergolak ), dapat terdengar bunyi. Bunyi
abnormal tersebut disebabkan oleh getaran yang terbentuk di struktur-struktur
di sekitar aliran yang bergolak tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Penyebab
tersering turbulensi adalah malfungsi katup, baik katup stenotik atau
insufisien. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Katup
stenotik</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> adalah
katup yang kaku dan menyempit dan tidak membuka secara sempurna. Darah harus
dipaksa melewati lubang yang menyempit dengan kecepatan yang sangat tinggi,
sehingga terjadi turbulensi yang menimbulkan suara siulan abnormal serupa
dengan bunyi yang dihasilkan sewaktu memaksa udara melewati bibir yang
menyempit untuk bersiul. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Katup
insufisien </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">adalah katup
yang tidak dapat menutup sepurna, biasanya karena tepi-tepi daun katup
mengalami jarigan parut dan tidak pas satu sama lain. Turbulensi terjadi
sewaktu darah mengalir berbalik arah melalui katup yang insufisien dan
bertumbukan dengan darah yang mengalir dalam arah berlawanan, menimbulkan
murmur yang berdesir atau berdeguk. Aliran balik darah demikian dikenal sebagai
<b>regurgitasi</b>. Biasanya katup jantung yang insufisien disebut <b>katup
bocor</b>, karena memungkinkan darah mengalir balik pada saat katup seharusnya
tertutup.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Suatu murmur
yang terjadi antara bunyi jantung I dan II ( lub-murmur-dup, lub-murur-dup )
mengisyaratkan <b>murmur sistolik</b>. Terdapat 2 macam murmur sistolik, yaitu
:</span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Tipe
ejeksi ( ejection systolic ) : timbul akibat aliran darah yang dipompakan
(ejected) melalui bagian yang menyempit dan mengisi sebagian fase
sistolik, misal : pada stenosis aorta.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Tipe
pansistolik ( pansystolic ) : timbul akibat aliran balik yang melalui
bagian jantung yang masih terbuka dan mengisi seluruh fase sistolik, misal
: pada insufisiensi mitral.</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Jika terjadi
antara bunyi jantung II dan I ( lub-dup-murmur, lub-dup-murmur ) merupakan <b>murmur
diastolik</b>. Macam-macam murmur diastolik, yaitu :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">·</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Mid-diastolic : terdengar pada
pertengahan fase diastolic.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">·</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Early diastolic : terdengar segera
sesudah bunyi jantung II, timbul akibat aliran balik pada katup aorta.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">·</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pre-systolic : terdengar pada akhir
fase distolik, tepat sebelum bunyi jantung I.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Bunyi murmur
menandakan apakah murmur tersebut bersifat stenotik ( bunyi siulan ) atau
insufisien ( bunyi derik ).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Derajat
intensitas murmur ( bising jantung ) :</span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Derajat
1 : bising yang sangat lemah</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Derajat
2 : bising yang lemah tetapi mudah terdengar</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Derajat
3 : bising agak keras tetapi tidak disertai getaran bising</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Derajat
4 : bising cukup keras dan disertai getaran bising</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Derajat
5 : bising sangat keras yang tetap terdengar bila stetoskop ditempelkan
sebagian saja pada dinding dada</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Derajat
6 : bising paling keras dan tetap terdengar meskipun stetoskop diangkat
dari dinding dada</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
Pelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4182490313643241561.post-4558767290799052742012-11-10T02:08:00.001-08:002012-11-10T02:22:02.644-08:00Konsep Dasar Sosiologi<div style="left: -99999px; position: absolute;">
Konsep-Konsep Dasar
Sosiologi
Ada beberapa konsep yangdiuraikan dalam sosiologi yaitu masyarakat,
individu, hubungan dan fakta sosial. Untuk itu, akan dijelaskan
konsep-konsep tersebut satu persatu.
1. Masyarakat
Menurut Peter L. Berger, defenisi masyarakat adalah suatu keseluruhan
kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya. Oleh karena itu, Berger
mendefenisikan juga masyarakat sebagai “yang menunjukkan pada suatu
sistem interaksi, atau tindakan yang terjadi paling kurang antara dua
orang yang saling mempengaruhi perilakunya”
2. Individu
Individu menunjuk pada subjek yang melakukan sesuatu, memiliki pikiran,
kehendak, memiliki kebebasan, memberim arti pada sesuatu, mampu menilai
tindakan dna hasil tindakannya. Intinya, individu merupakan subjek yang
bertindak (actor).
3. Hubungan Individu dan Masyarakat
Pengertian hubungan disini berarti bahwa kedua kenyataan, yaitu
subjektif dan objektif saling menentukan, yang satu tidakm ada tanpa
yang lain.
4. Fakta Sosial
Fakta sosial bias juga disebut fenomena sosial atau realitas sosial yang
merupakan suatu kekuatan yang menekan individu dari luar, memaksanya
untuk berbuat sesuai dengan fakta sosial.<br /><br /> Original from: <a href="http://www.ombar.net/2009/10/konsep-konsep-dasar-sosiologi.html">http://www.ombar.net/2009/10/konsep-konsep-dasar-sosiologi.html</a><br />Visit Us</div>
<div style="left: -99999px; position: absolute;">
Konsep-Konsep Dasar
Sosiologi
Ada beberapa konsep yangdiuraikan dalam sosiologi yaitu masyarakat,
individu, hubungan dan fakta sosial. Untuk itu, akan dijelaskan
konsep-konsep tersebut satu persatu.
1. Masyarakat
Menurut Peter L. Berger, defenisi masyarakat adalah suatu keseluruhan
kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya. Oleh karena itu, Berger
mendefenisikan juga masyarakat sebagai “yang menunjukkan pada suatu
sistem interaksi, atau tindakan yang terjadi paling kurang antara dua
orang yang saling mempengaruhi perilakunya”
2. Individu
Individu menunjuk pada subjek yang melakukan sesuatu, memiliki pikiran,
kehendak, memiliki kebebasan, memberim arti pada sesuatu, mampu menilai
tindakan dna hasil tindakannya. Intinya, individu merupakan subjek yang
bertindak (actor).
3. Hubungan Individu dan Masyarakat
Pengertian hubungan disini berarti bahwa kedua kenyataan, yaitu
subjektif dan objektif saling menentukan, yang satu tidakm ada tanpa
yang lain.
4. Fakta Sosial
Fakta sosial bias juga disebut fenomena sosial atau realitas sosial yang
merupakan suatu kekuatan yang menekan individu dari luar, memaksanya
untuk berbuat sesuai dengan fakta sosial.<br /><br /> Original from: <a href="http://www.ombar.net/2009/10/konsep-konsep-dasar-sosiologi.html">http://www.ombar.net/2009/10/konsep-konsep-dasar-sosiologi.html</a><br />Visit Us</div>
Pelajarhttp://www.blogger.com/profile/09100593571455055904noreply@blogger.com1