Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Cari Blog Ini

RSS

Jangan Pernah Berhenti Belajar

Jangan Pernah Berhenti Belajar

Berhenti Belajar Berhenti Berkembang (Stop Learning Stop Growing)- itu adalah slogan yang saya baca di ruang kelas pelatihan Dale Carnegie belasan tahun lalu.
Sampai sekarang slogan ini masih saya ingat, saya renungkan dan terus melatih diri saya untuk terus belajar. Benar. Kalau kita berhenti belajar kita berhenti bertumbuh. Yang terus belajar akan bertumbuh.
Tentang minat-belajar, ada perbedaan yang cukup besar antara di kampus (sekolah) dan di tempat kerja. Ketika di kampus, entah apapun alasannya, kita punya niat untuk belajar. Kita membaca buku yang disuruh guru atau dosen. Kita mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dan membuat 'paper' sebagai persyaratan untuk mendapat nilai mata kuliah. Kita mau belajar sekalipun karena terpaksa.

Bagaimana setelah selesai sekolah/kuliah atau setelah mulai kerja? Minat belajar sedikit banyak mengalami perubahan. Tidak ada lagi menuntut kita untuk membaca. Tidak ada dosen yang menyuruh kita mengerjakan tugas di rumah. Tidak ada keharusan bagi kita untuk membaca buku. Proses belajar berubah setelah selesai kuliah.

Disadari atau tidak, kita tidak pernah berhenti belajar. Apakah itu karena alasan tertentu atau karena keadaan memaksa, kita terus belajar. Namun, proses belajar ini sering tidak kita arahkan.
Kita tidak fokus terhadap apa yang seharusnya dipelajari. Ada yang memberikan Anda nasehat untuk hal-hal yang perlu dipelajari, tetapi nasihat-nasihat itu kadang lewat begitu saja.

Belajar memang tidak harus disuruh-suruh. Tidak perlu kita disuruh orang lain untuk menemukan bijaksana dari kehidupan. Kita mempunyai 'drive' itu dalam diri kita. Dalam diri kita ada keinginan untuk menjadi lebih baik sekalipun keinginan itu kadang terjepit oleh karena beberapa hal.

Salah satu sosok yang tidak berhenti belajar adalah Confusius. Pandangan Confucius,
filosof dari Cina yang hidup kira-kira
2500 tahun lalu, menarik dan
inspiratif. Ia mengatakan
bahwa Anda selalu bisa
mendapatkan pelajaran dari
setiap orang. Apakah ia orang baik
atau jahat- selalu Anda dapat memetik
pelajaran dari orang yang Anda temui.
Yang baik dari dia menjadi contoh untuk ditiru; yang tidak baik dari seseorang menjadi contoh untuk tidak diteladani.

Dengan kata lain, selalu ada pelajaran dari setiap peristiwa yang kita alami. Apakah ketika sedang berbicara dengan orang lain atau mendengar pembicaraan orang lain, kita dapat belajar dari apa yang mereka ucapkan.
Begitu juga ketika memperhatikan orang melakukan sesuatu; kita bisa
belajar bagaimana mereka melakukan sesuatu. Bahkan bahasa tubuh seseorang bisa juga diperhatikan agar sebanyak mungkin mendapatkan manfaat dari peristiwa yang dialami.
Jadi, hampir setiap hari kita bisa belajar. Apakah itu di rumah, tempat kerja, angkot, bus, café, jalan atau di mana saja, kita bisa belajar dari orang lain. Begitu banyak contoh nyata yang dapat dipelajari dari peristiwa yang kita alami. Seandainya kita memberikan perhatian kepada apa yang terjadi di sekitar kita, kita mempunyai banyak hal untuk dipelajari.
Berikut adalah beberapa saran praktis agar Anda tidak berhenti belajar dari pengalaman hidup Anda dan orang lain.
Pertama, mencatat apa yang Anda alami.
Tergantung bobot dari peristiwa yang Anda alami. Bila setiap hari Anda rasa ada peristiwa penting, tulislah peristiwa tersebut. Catatlah prinsip-prinsip yang dapat Anda pelajari dari pengalaman hidup Anda hari ini.

Perlu Anda membawa buku catatan kecil atau Anda bisa catat di bbm atau alat bantu apa saja yang bisa membantu Anda menuliskan pengalaman hidup Anda. Saya memang belum begitu konsisten dan disiplin dalam hal ini. Tapi, saya usahakan menulis di bbm atau di sebuah buku kecil.
Di ruang kerja saya, ada buku kecil yang isinya adalah peristiwa-peristiwa penting dalam hidup saya. Ini membantu saya untuk tidak berhenti belajar.

Kedua, selalu berdialog dengan diri Anda.
Sekalipun tidak mudah dilakukan, saya berdialog dengan diri saya bila bertemu dengan orang lain. Apa yang saya katakan saya perhatikan;
apa yang dikatakan orang lain saya perhatikan juga. Saya belajar sebanyak mungkin dari apa yang terjadi pada peristiwa itu.
Apakah perkataan-perkataan saya dan teman bicara saya benar atau tidak- ini saya perhatikan semampu saya. Cukup melelahkan memang. Tapi, itu salah satu cara saya untuk memetik pelajaran dari kehidupan yang saya alami.
Ketiga, mengambil waktu untuk menghadiri seminar-seminar.
Saya menghadiri seminar yang menolong karier saya atau yang langsung berkaitan dengan pekerjaan saya. Dalam seminar, kita bisa mendapat rangkuman atau intisari dari satu topik. Anda tidak harus membaca begitu banyak buku untuk menangkap intisari dari topik yang disajikan. Pembicara sudah melakukannya. Anda bisa mendapatkan sesuatu dari jerih payah mereka. Dan itu menghemat waktu Anda juga.

Keempat, mengambil waktu untuk membaca buku.
Buku memberikan banyak pelajaran. Kita bisa belajar dari pengalaman orang, yang tidak selalu kita alami dan salah satu medianya adalah buku. Saya tidak mau mengatakan bahwa semua buku bagus, tetapi paling tidak buku-buku menyajikan informasi yang relatif tersaring, diedit dan disajikan dengan teratur kepada Anda.
Anda memang perlu hati-hati memilih buku yang akan Anda baca. Uang yang Anda belanjakan untuk buku perlu juga dipertimbangkan. Paling tidak ada keseimbangan antara nilai dari buku yang Anda beli dan investasi untuk beli buku.

Kelima, sisihkanlah waktu untuk bermeditasi.
Sisihkanlah waktu Anda lima atau sepuluh menit untuk memikirkan apa yang terjadi dalam hidup Anda pada hari ini. Semakin lama Anda bermeditasi semakin baik. Bila punya waktu relatif lama, catatlah apa yang Anda pikirkan. Tulisan ini misalnya, adalah hasil meditasi saya hari ini.

Semoga Anda dan saya semakin senang belajar. Jadi, jangan pernah berhenti belajar.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar